Pesan Moral dalam Anime Jujutsu Kaisen: Di Balik Kutukan, Ada Nilai Kehidupan

Satoru Gojo Pesan Moral dalam Anime Jujutsu Kaisen: Di Balik Kutukan, Ada Nilai Kehidupan



Pesan Moral dalam Anime Jujutsu Kaisen: Di Balik Kutukan, Ada Nilai Kehidupan - Anime Jujutsu Kaisen bukan hanya soal pertarungan keren, monster menyeramkan, atau kekuatan supranatural. Di balik visual yang memanjakan mata dan adegan aksi yang intens, ada banyak pesan moral yang bisa dipetik. Mulai dari keberanian menghadapi kematian, arti pengorbanan, sampai bagaimana kita menyikapi rasa sakit dan penderitaan. Di artikel ini, kita akan kupas tuntas pesan-pesan kehidupan yang terkandung dalam anime ini.


1. Menerima Kematian sebagai Bagian dari Kehidupan

Salah satu tema terbesar dalam Jujutsu Kaisen adalah kematian. Banyak karakter yang menghadapi kemungkinan tewas dalam tugas mereka sebagai penyihir Jujutsu. Bahkan tokoh utama, Yuji Itadori, dari awal sudah disuguhkan dengan kenyataan bahwa hidupnya tidak akan panjang—karena tubuhnya telah menjadi wadah bagi Sukuna, raja kutukan.

Paranoia Agent: Anime Absurd yang Sarat Nilai Islam tentang Hidup dan Putus Asa


Namun, alih-alih mengeluh atau menyerah, Yuji memilih untuk menghadapi kenyataan itu. Ia bahkan mengatakan bahwa jika hidupnya bisa digunakan untuk menyelamatkan orang lain, maka ia akan menjalaninya tanpa penyesalan. Ini adalah pelajaran besar: kematian adalah bagian dari hidup, tapi yang penting adalah bagaimana kita menggunakan waktu yang kita punya.


2. Pengorbanan yang Tulus

Salah satu momen paling menyentuh dalam anime ini adalah ketika karakter seperti Nanami dan Kento memilih tetap menjalankan tugas meski tahu itu sangat berisiko. Mereka tahu betul bahwa mereka bisa mati kapan saja, tapi tetap maju demi menyelamatkan orang lain atau menegakkan prinsip mereka.

Pengorbanan seperti ini bukan soal menjadi pahlawan, tapi tentang memahami tanggung jawab. Kita juga bisa menerapkan ini dalam kehidupan nyata—kadang, kita perlu berkorban demi keluarga, teman, atau prinsip hidup yang kita pegang.


3. Penderitaan Tidak Harus Mengubahmu Jadi Jahat

Karakter antagonis seperti Mahito atau bahkan Suguru Geto menggambarkan bagaimana penderitaan bisa membuat seseorang menjadi jahat. Namun, karakter seperti Megumi Fushiguro dan Nobara Kugisaki menunjukkan hal sebaliknya: meski hidup keras, mereka tetap berusaha menjadi baik.

Megumi, misalnya, tumbuh dalam keluarga yang kacau, punya masa lalu kelam, tapi tetap memilih melindungi orang lain. Ini adalah pesan moral penting: penderitaan bukan alasan untuk menyakiti orang lain. Kita bisa memilih untuk tetap menjadi orang baik meski dunia tidak selalu adil.


4. Persahabatan dan Kerja Sama

Di tengah kerasnya dunia Jujutsu, para tokohnya justru punya hubungan yang hangat satu sama lain. Persahabatan antara Yuji, Megumi, dan Nobara terasa sangat nyata. Mereka tidak hanya bertarung bersama, tapi juga saling mendukung secara emosional.

Dalam pertarungan melawan kutukan, mereka tidak bisa menang sendiri. Ini mengajarkan bahwa dalam hidup, kita juga butuh orang lain. Kerja sama, saling percaya, dan saling mendukung adalah kunci untuk menghadapi masalah bersama.


5. Menghargai Kehidupan

Yuji sangat menghargai nyawa manusia. Bahkan, di saat orang lain sudah menyerah pada mereka yang “sudah berubah jadi kutukan”, Yuji masih berusaha mencari cara agar tidak harus membunuh. Ini bukan tentang kelemahan, tapi tentang nilai kemanusiaan.

Pesan moral yang bisa kita ambil? Jangan mudah menghakimi orang lain. Hargailah kehidupan, karena setiap orang punya cerita dan hak untuk hidup. Bahkan dalam keadaan sulit sekalipun, kita harus tetap punya hati.


6. Menghadapi Rasa Takut, Bukan Lari Dari Masalah

Takut adalah bagian dari hidup. Tapi Jujutsu Kaisen mengajarkan bahwa lari dari rasa takut justru memperbesar kutukan dalam hidup kita. Para penyihir Jujutsu berlatih bukan untuk menjadi tidak takut, tapi agar bisa menghadapi ketakutan mereka dengan lebih baik.

Yuji, Nobara, Megumi, bahkan Gojo—mereka semua punya trauma dan rasa takut. Tapi mereka memilih menghadapinya, bukan menghindar. Kita pun begitu. Dalam kehidupan nyata, kita tidak bisa menghindari masalah selamanya. Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi mereka.


7. Nilai Keadilan dan Prinsip Hidup

Gojo Satoru adalah karakter yang sangat kuat, tapi juga penuh dengan dilema moral. Ia sadar sistem dunia Jujutsu itu rusak, tapi ia juga tahu mengubah sistem butuh waktu dan pengorbanan. Gojo tidak membabi buta mengikuti aturan, tapi ia juga tidak bertindak semaunya. Ia punya prinsip sendiri, dan itu yang membimbingnya.

Ini adalah pesan penting buat kita: penting punya prinsip hidup. Dunia mungkin tidak selalu adil, tapi jika kita tahu apa yang kita perjuangkan, maka kita bisa tetap tegak berdiri meski angin kencang menerpa.


8. Memaafkan Diri Sendiri

Yuji terus dihantui rasa bersalah karena kematian Junpei, temannya. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menyelamatkan Junpei. Namun, seiring waktu, Yuji belajar bahwa membenci diri sendiri tidak akan mengubah masa lalu.

Naruto Adalah: Lebih dari Sekadar Ninja Berambut Kuning


Memaafkan diri sendiri adalah langkah pertama untuk terus melangkah ke depan. Ini adalah pelajaran penting dalam hidup. Semua orang pernah gagal. Tapi bukan berarti kita harus terjebak di masa lalu. Kita harus belajar menerima dan memaafkan diri sendiri agar bisa tumbuh.


9. Kebaikan Itu Bukan Selalu Hitam-Putih

Dalam Jujutsu Kaisen, tidak semua karakter bisa dikategorikan “baik” atau “jahat” secara mutlak. Bahkan Geto—yang menjadi antagonis—pernah punya niat baik untuk melindungi para penyihir Jujutsu dari eksploitasi manusia biasa. Tapi cara yang ia pilih justru membawanya ke jurang kehancuran.

Ini mengajarkan bahwa niat baik saja tidak cukup. Kita juga harus memilih cara yang benar. Dunia ini tidak selalu hitam dan putih, banyak abu-abunya. Maka kita harus berhati-hati dalam mengambil keputusan.


10. Setiap Orang Punya Nilainya Sendiri

Pesan ini paling terlihat dalam karakter seperti Nobara Kugisaki. Ia percaya bahwa menjadi perempuan bukan berarti harus lemah atau mengikuti stereotip. Nobara bangga dengan dirinya sendiri dan tidak membiarkan orang lain merendahkannya.

Ini adalah pelajaran penting tentang nilai diri. Kita semua unik, dan tidak perlu menjadi seperti orang lain untuk merasa berharga. Percaya pada diri sendiri adalah langkah awal untuk hidup dengan penuh makna.


Penutup

Anime Jujutsu Kaisen bukan sekadar tontonan aksi. Di balik kutukan, pertarungan, dan darah yang tertumpah, ada pelajaran hidup yang sangat dalam. Tentang bagaimana menjadi manusia yang kuat tapi tetap punya hati. Tentang menghadapi rasa sakit tanpa kehilangan harapan. Dan tentang bagaimana kita bisa menjalani hidup dengan keberanian dan prinsip.

Bagi kamu yang hanya menonton untuk aksi dan karakter-karakter keren, cobalah nonton ulang dengan lebih dalam. Karena di balik teriakan Sukuna dan ledakan energi kutukan, terselip nilai-nilai kehidupan yang bisa menginspirasi kita semua.


0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama