Hot Article

Ajaran Islam Di Dalam Anime Fate Series Tentang Gilgamesh Dan Kisah Nabi Nuh AS

 
 

Ajaran Islam Di Dalam Anime Fate Series Tentang Gilgamesh Dan Kisah Nabi Nuh AS

 

Ajaran Islam Di Dalam Anime Fate Series Tentang Gilgamesh Dan Kisah Nabi Nuh AS - Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang topik yang berjudul Ajaran Islam di dalam Anime Fate Series tentang Holy Grail dan bahayanya syirik, serta satu lagi topik yang berjudul  Ajaran Islam di dalam anime Fate Zero tentang penelitian Universe 25. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang topik yang berjudul Ajaran Islam di dalam anime Fate Series tentang Gilgamesh dan Kisah Nabi Nuh AS. Oke tanpa berlama-lama lagi mari langsung saja kita kupas artikelnya. 

 Anime Islam Terbaru

Ya, seperti yang telah saya katakan di atas, hari ini kita akan membahas tentang salah satu karakter karakter di dalam anime Fate Series, yaitu Gilgamesh.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa karakter-karakter di dalam anime Fate series memang sebenarnya terinspirasi dari kisah kisah mitologi maupun tokoh sejarah yang benar benar ada dan pernah eksis mengisi peradaban manusia.

Sebagai contoh misalnya seperti sang karakter utama dari serial ini yaitu Artoria Pendragon. Karakter ini sebenarnya terinspirasi dari kisah mitologi Raja Arthur yang sangat populer di daratan Eropa. Lalu ada juga Assassin Hassan i Sabbah yang memang benar-benar terinspirasi dari kisah Hasan ibn Sabbah, salah satu pemimpin organisasi pembunuh taktis dari daratan Arab yang eksis pada zaman abad pertengahan.

Gilgamesh Raja Sumeria

Ya, sama halnya seperti 2 contoh karakter yang telah saya sebutkan di atas.
Salah satu karakter antagonis dari serial ini yang akan menjadi topik utama dari pembahasan kali ini juga terinspirasi dari kisah mitologi peradaban manusia, tepatnya ia berasal dari mitologi Sumeria dan Babylonia.
Yap, dia adalah? siapa lagi kalau bukan Gilgamesh sang raja penakluk para hewan.
Ya, disebut penakluk para hewan, karena di dalam mitologinya ia sering digambarkan sebagai raja yang berhasil menaklukkan berbagai macam hewan-hewan buas, misalnya seperti singa dan ular.
Ya, sebenarnya eksistensi Gilgamesh sendiri hingga saat ini masih diperdebatkan oleh para ahli. Namun kebanyakan para ahli sejarah berpendapat bahwa sebenarnya kisah Gilgamesh lebih bisa dianggap sebagai Legenda. Karena sang raja Sumeria bisa dikatakan sebagai tokoh nyata yang benar-benar pernah eksis di dunia, namun kisah kisah kehidupannya banyak dibumbu-bumbui dengan kisah kisah mitologis khas era peradaban Sumeria kuno.
Ya, hal ini menjadikan karakter Gilgamesh di dalam anime Fate Series sebagai salah satu karakter yang cukup unik, karena karakter ini terinspirasi dari legenda. Berbeda dari kebanyakan karakter lainnya yang hanya terinspirasi dari kisah sejarah asli maupun terinspirasi dari mitologi murni.

Menurut para ahli sejarah, kemungkinan Gilgamesh hidup dan berkuasa sebagai raja pada masa Dinasti Awal Sumeria yang menguasai daerah Irak saat ini dan sekitarnya pada tahun 2900-2350 SM.
Menurut seorang ahli sejarah dari barat bernama Stephanie Dalley, ia mengatakan bahwa "tanggal secara pasti tidak dapat diberikan untuk masa kehidupan Gilgamesh, tetapi pada umumnya yang disepakati berada pada kisaran tahun 2800 hingga 2500 SM."
Salah satu bukti yang meyakinkan bahwa tokoh satu ini adalah benar benar tokoh nyata, bisa kita temukan di dalam prasasti Tummal yang pertama kali ditemukan pada tahun 1950.
Di mana prasasti tersebut menceritakan tentang salah satu kebijakan pemerintahan yang dilakukannya. Diceritakan bahwa Gigamesh memimpin misi pembangunan tembok di ibukota kerajaannya yaitu, yang bernama Uruk.

Epos Gilgamesh

Ya, seperti yang saya katakan sebelumnya, kisah-kisah kehidupan Gilgamesh lebih banyak diceritakan sebagai sebuah mitologi,baik itu dalam bentuk puisi maupun epos alias cerita rakyat epic kepahlawanan. Perlu diketahui pula bahwa, karya-karya Epos dan puisi Gilgamesh diyakini sebagai bentuk karya tulis pertama buatan manusia yang bisa ditemukan para peneliti hingga saat ini.
 Di dalam epos nya sendiri, Gilgamesh diceritakan sebagai Raja setengah Dewa yang berkarakter angkuh dan kejam. Namun seiring berjalannya cerita, karakternya berubah menjadi seseorang raja yang bijaksana.
Ya, mungkin hal inilah alasan mengapa, di dalam anime Fate series, kita bisa menemukan 2 karakter Gilgamesh dari 2 kelas yang berbeda dan juga pembawaan karakterisasi yang berbeda pula. Di mana karakter Archer Gilgamesh di dalam anime Fate Zero dan Fate Stay Night ditunjukkan sebagai seseorang karakter yang angkuh, sombong dan kejam. Sedangkan di series Fate Grand Order, dimana ia ditampilkan sebagai Servant class Caster. Gilgamesh justru ditampilkan sebagai seorang raja yang bijaksana dan baik hati. Berbanding 180 derajat dengan watak dari karakter Gilgamesh versi Archer.
Namun berbeda dengan penggambaran di dalam anime Fate Series, di mana Gilgamesh diceritakan sebagai raja yang terobsesi pada harta benda. Di dalam eposnya sendiri, Gilgamesh di ceritakan dan kisahkan sebagai seorang raja yang terobsesi pada kehidupan abadi.

Gilgamesh dan kisah Nabi Nuh AS

Satu yang cukup menarik perhatian saya dari kisah-kisah epos heroik dari Gilgamesh ini adalah, salah satu kisah yang menceritakan tentang bencana Air bah di masa nabi Nuh AS. Namun di dalam epos ini di katakan bahwa yang membuat Bahtera yang menyelamatkan umat manusia bukanlah Nuh, melainkan seseorang bernama Utnapishtim. Ada kemungkinan, kedua orang ini adalah orang yang sama.

Di dalam epos ini sendiri, Utnapishtim di kisahkah sebagai orang tua yang hidup menyendiri jauh dari peradaban. Ia diceritakan sebagai makhluk abadi yang tidak bisa mati setelah selamat dari bencana air bah. Gilgamesh sendiri diceritakan berpetualang mencari Utnapishtim. Ia meminta Utnapishtim mengajarinya cara agar bisa hidup abadi seperti dirinya.
Gilgamesh menjadi terobsesi pada keabadian, setelah menyadari bahwa teman baiknya yang bernama Enkidu tewas depan matanya sendiri.

Setelah beberapa petualangan besar, Gilgamesh pun akhirnya berhasil menemukan Utnapishtim. Ia pun meminta Utnapishtim untuk menceritakan kembali kisah heroiknya sehingga bisa selamat dari bencana air bah yang menyebabkan kehancuran massal itu. Ia pun akhirnya bersedia menceritakannya.
Dan faktanya kisah bencana air bah yang diceritakan di dalam epos ini benar-benar sangat identik dengan kisah bencana air bah yang ada di dalam kitab-kitab agama samawi,
Bahkan, kisah ini juga menceritakan tentang Utnapishtim yang diperintahkan kan Tuhan untuk membangun bahtera, lalu ia juga diperintahkan membawa istri, keluarganya, para binatang dan juga tumbuh-tumbuhan.
Bagi para penganut agama Samawi, pastinya sangat familiar dengan kisah tersebut .
Namun berbeda dengan kisah-kisah di dalam agama-agama samawi lainnya selain Islam. Kisah di dalam Epos Gilgamesh ini justru mendukung pandangan Islam tentang bencana air bah di masa Nabi Nuh tersebut.
Yaitu, bencana azab air bah yang diturunkan Allah tersebut hanya bersifat lokal dan tidak membinasakan seluruh dunia pada masa itu. Ini dibuktikan dengan masih eksisnya Gilgamesh dan peradabannya di masa setelah terjadinya bencana tersebut.

Perbandungan kisah banjir besar di zaman Nabi Nuh menurut Islam

Ya, seperti yang kita ketahui bahwa menurut kepercayaan orang-orang Yahudi dan Kristen, bencana air bah di masa Nabi Nuh adalah sebuah bencana berskala global. Dan seluruh dunia musnah karena bencana tersebut. Umat manusia sendiri hanya menyisakan 8 orang saja, yaitu 3 anak dari keturunan Nabi Nuh, Nabi Nuh sendiri dan beserta para istri-istri mereka.
Seperti yang disebutkan di dalam kitab Kejadian 7:21-22, dikatakan bahwa
7:21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia. h  7:22 Matilah segala yang ada nafas hidup i  dalam hidungnya, segala yang ada di darat.
Selain itu di dalam kitab kejadian 10;1-9, di katakan

10:1 Inilah keturunan b  Sem, Ham dan Yafet 1 , c  anak-anak d  Nuh. Setelah air bah itu lahirlah anak-anak lelaki bagi mereka. 10:2 Keturunan Yafet 2  ialah Gomer, e  Magog, f  Madai, Yawan, g  Tubal, h  Mesekh i  dan Tiras. 10:3 Keturunan Gomer ialah Askenas, j  Rifat dan Togarma. k  10:4 Keturunan Yawan ialah Elisa, l  Tarsis, m  orang Kitim n  dan orang Dodanim. 10:5 Dari mereka inilah berpencar bangsa-bangsa daerah pesisir. Itulah keturunan Yafet, masing-masing di tanahnya, dengan bahasanya o  sendiri, menurut kaum dan bangsa mereka. 10:6 Keturunan Ham 3  ialah Kush, p  Misraim, Put q  dan Kanaan. r  10:7 Keturunan Kush ialah Seba, s  Hawila, t  Sabta, Raema u  dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba v  dan Dedan. w  10:8 Kush memperanakkan Nimrod; x  dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi;
Lalu, bagaimana menurut pandangan Islam tentang kisah bencana air bah tersebut?
Ya, menurut beberapa cendekiawan Islam, kisah musnahnya seluruh umat manusia yang di tunjukkan di dalam kitab perjanjian lama, tepatnya di surat kejadian tersebut sangatlah tidak masuk akal.
Karena dalam Islam, dijelaskan bahwa Azab tidak akan turun kepada suatu kaum sebelum Allah mengutus seorang Nabi dan Rasul di kalangan kaum tersebut yang menerangkan ayat-ayat Allah dan memberikan peringatan.
Hal ini seperti yang dikatakan di dalam salah satu ayat Al Qur’an yang berbunyi

''Dan, tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di kota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.'' (QS Al-Qashash: 59).
 Selain itu, menurut hadis dikatakan bahwa Allah menurunkan total ada 124 ribu Nabi dan 313 Rasul ke muka bumi. Nabi dan Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad SAW.
Bila jumlah nabi dan rasul (124 ribu orang) itu dibagi dengan masa hidup para nabi dan rasul sejak Nabi Adam hingga Rasulullah SAW (5672 SM-632 M), setidaknya bisa dipukul rata setiap 19 tahun ada seorang nabi dan rasul yang diutus Allah untuk mengajak umat manusia beriman dan menyembah Allah.
Maka dari itu, tidak mungkin Allah membinasakan mereka semua termasuk para Nabi dan orang-orang beriman pada masa itu.
Maka, dari itulah dalam hal ini Islam berbeda pandangan dengan agama-agama samawi lainnya. Karena menurut cendekiawan-cendekiawan Islam, kisah kisah yang dikemukakan kitab kitab lainnya tidak bisa diterima oleh akal sehat atau dengan kata lain juga tidak masuk akal.
Dan dari penjelasan di atas, kita juga jadi mendapatkan kata kunci penting tentang pembahasan azab dunia yang diturunkan  oleh Allah SWT kepada orang orang yang tidak beriman kepadanya. Ya,kesimpulannya adalah bisa di katakan azab dunia hanya bisa di turunkan berdasarkan pada permintaan para Nabi dan Rosul saja. Karena itulah, di masa saat ini ketika Nabi dan Rosul tidak di turunkan lagi. Maka, azab dunia pun tidak berlaku lagi di dunia. Ya, dengan kata lain saat ini, kita hanya bisa menemukan yang namanya cobaan dan teguran yang Allah berikan kepada umat manusia, baik kepada yang beriman maupun yang ingkar kepada Allah SWT

Oke, mungkin sekian dulu pembahasan kita kali ini. Semoga bermanfaat.  Dan akhir kata, assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh salam hangat egagology

Ajaran Islam Di Dalam Anime Fate Series Tentang Gilgamesh Dan Kisah Nabi Nuh AS

1 komentar: