Hot Article

Kehidupan adalah Beban? Ajaran Islam Di Anime Jujutsu Kaisen season 2

Kehidupan adalah Beban? Ajaran Islam Di Anime Jujutsu Kaisen season 2

Kehidupan adalah Beban? Ajaran Islam Di Anime Jujutsu Kaisen season 2



Kehidupan adalah Beban? Ajaran Islam Di Anime Jujutsu Kaisen season 2 - Sebagai pembukaan, saya ingin memberikan sebuah pujian yang sangat-sangat tinggi kepada sang kreator dari serial jujutsu kaisen ini, karena berhasil membuat saya menjadi penasaran dengan serial satu ini.
Seperti diketahui bahwa saya sebenarnya cukup kurang excited dengan season kedua dari anime Jujutsu No Kaisen ini. Soalnya di season pertama saya cukup merasa sedikit bosan di akhir-akhir dari anime tersebut, walaupun ya di awal-awal saya cukup terkesan dengan penceritaannya yang cukup unik yang menceritakan tentang sang main karakter yaitu Itadori Yuji.
Apalagi di season kedua ini yang menjadi main karakternya bukanlah Yuji Itadori lagi, tetapi justru malah digantikan oleh sang guru dari Yuji yaitu Gojo Satoru.
Ya season 2 ini memang mengambil setting flashback tentang kehidupan masa muda dari GoJo saturu dan juga musuh abadinya sekaligus mantan rekannya yaitu Geto Saguru.

Inilah yang menjadi keunikan dari serial ini di mana ternyata setelah saya telusuri di the movie anime Jujutsu Kaisen 0, yang juga tidak saya tonton sama sekali anime tersebut karena saya telah mengetahui bahwa yang menjadi main karakter di film The Movie tersebut bukanlah Yuji Itadori.

Namun setelah saya menonton season kedua ini saya menjadi sedikit lebih tertarik dengan film The Movie tersebut yaitu karena yang menjadi main karakternya adalah Yuta, yang ternyata sudah sangat sering dimention di season kesatunya, sebagai nama yang biasanya terselip di pertanyaan-pertanyaan atau dialog yang dilakukan oleh karakter-karakter di Season 1 dari anime Jujutsu Kaizen ini.

Dan berbicara tentang anime Jujutsu Kaisen season 1 dan juga season kedua.

Di season ke 1 kita telah membahas tentang, ya beberapa ajaran Islam di dalam anime tersebut. Walaupun saya juga tidak terlalu mengupas tuntas banyak ajaran-ajaran Islam yang kalau kita gali mungkin ada beberapa ajaran-ajaran Islam di anime tersebut.

Dan  khusus untuk season kedua ini ada salah satu ajaran Islam yang saya dapatkan di anime ini. Khususnya di episode ke-2 dari anime season kedua yang menceritakan tentang Geto sang sahabat sekaligus yang di masa depan akan menjadi musuhnya dari Gojo.  Diceritakan sedang bertarung dengan salah satu pembunuh bayaran yang dipekerjakan oleh organisasi bintang, dan pertarungan pun cukup terasa seru.

Dan di sinilah Salah satu ajaran Islam yang bisa kita dapatkan dari anime ini. Di mana diceritakan bahwa Geto bercanda dengan sang musuhnya yang merupakan seorang yang bisa dikatakan cukup tua dia mengatakan bahwa “ada untungnya juga kalau berumur panjang dengan mengetahui semua itu”. Namun sang musuhnya tersebut yang merasa sudah memiliki umur yang sangat panjang dan cukup tua dia mengatakan bahwa “ya sebenarnya tidak ada untungnya berumur panjang, karena kalau akan membutuhkan biaya hidup dan juga makanan untuk bertahan hidup”.Ya ini cukup relate dengan kehidupan nyata karena kebanyakan orang berdoa untuk berumur panjang, sehat dan juga bisa terus hidup di dunia ini. Tapi pada kenyataannya memang kehidupan nyata dan juga realitas hidup membutuhkan yang namanya sumber daya dan juga biaya hidup agar kita tetap hidup dan juga tidak menderita kelaparan. Hal ini menjadi sebuah singgungan tersendiri dengan apa sebenarnya tujuan hidup tersebut.

Di dalam Islam tujuannya hidup adalah untuk beribadah. Namun kita juga diwajibkan untuk selalu memelihara hidup selama kita masih di takdirkan untuk hidup di dunia ini. Namun sejatinya hidup itu ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, dan kita tidak bisa menentukan Kapan waktu kita mati ataupun hari terakhir dari kematian kita.
Pada dasarnya Kebanyakan orang mengira bahwa dunia ini adalah sebuah surga tersendiri karena di dunia ini orang-orang bisa menikmati hidup dengan nyaman dan tenang dan bahkan mungkin bisa dikatakan mereka melupakan bahwa kehidupan ini akan menuju yang namanya kematian di akhir kehidupan kita.

Padahal jika kita memikirkan lebih mendalam, dunia ini bukanlah sesuatu yang sangat spesial ataupun layaknya surga yang dimana di sana tidak ada kesulitan apapun yang kita dapatkan. Di dunia ini. kita harus bekerja, kita harus menuntut ilmu, kita harus memiliki tanggung jawab dan juga komitmen.
Baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum berkeluarga hal itu bisa dkatakan merupakan "mungkin sebagai beban” bagi orang yang memiliki kehidupan dan juga di karuniai kehidupan di dunia.

Mungkin inilah kenapa Allah mengatakan di dalam salah satu ayat Al Qur’an bahwa manusia itu memiliki kerugian dan manusia itu adalah bodoh. Karena ketika kita dilahirkan ke dunia ini, pilihan ini telah disampaikan kepada para gunung dan juga semua entitas-entitas yang lebih kuat dibandingkan kita, untuk menanggung beban tersebut.
Namun mereka semua tidak mau menanggung beban tersebut, dan kitalah yang bersedia menerima beban tersebut.
Karena itulah Allah mengatakan kita ini bodoh. Ya dengan kata lain memang dunia ini adalah beban tersendiri bagi orang-orang yang tidak beriman dan juga bagi orang-orang yang mengutamakan dunia bagi mereka.
Karena, ya semua orang memiliki beban kehidupan yang harus ditanggungnya untuk menjalani kehidupan. Bagi muslim mungkin itu menjadi sebuah karunia tersendiri, karena bekerja itu adalah ibadah, menuntut ilmu itu adalah ibadah dan juga semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Muslim, selama niatnya ibadah maka itu akan diganjar oleh Allah sebuah pahala yang bisa dijadikan pemberat timbangan di akhirat kelak untuk mendapatkan hadiah yang kita inginkan yaitu surganya Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ya perbandingan antara dunia dan surga, sudah pasti sangatlah berbanding terbalik. Jika di dunia kita harus bersusah payah bekerja dan mencari uang untuk kehidupan dan juga untuk keluarga kita sendiri. Di akhirat atau di surga kelak, semua itu akan di tanggalkan, semua itu akan ditinggalkan, dan juga semua itu akan tidak berlaku lagi.

Karena semua apa yang ingin kita lakukan, di sana bisa terpenuhi dan juga bisa dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Kiita hanya meminta di dalam hati, maka apa yang kita minta itu akan tersedia dengan segera. Itulah kehidupan di surga kelak yang kita damba-dambakan .

Jadi kesimpulannya adalah apa yang dikatakan pak tua yang menjadi musuh dari Geto tersebut sangatlah sesuai dengan prinsip dan juga logika di dalam ajaran agama Islam.

Di mana semua orang yang mengutamakan dunia dan juga semua orang yang hidupnya adalah untuk dunia adalah orang-orang yang merugi dan juga orang-orang bodo. Dan banyak orang yang mendambakan kehidupan abadi ataupun umur yang panjang dalam kehidupan dia, juga tidak masuk akal dan juga tidak dianjurkan di dalam Islam. Karena umur manusia itu telah ditentukan oleh Allah dan tidak dapat dipanjangkan ataupun dipendekan 1 detik pun.
Dengan kata lain apa yang dikatakan pak tua tersebut yaitu manusia harus mencari uang dan bekerja demi kelangsungan hidup, juga sangat sesuai dengan realita.
Karena itulah kita tidak perlu sombong ataupun serakah menginginkan umur yang panjang ataupun permintaan-permintaan yang tidak sesuai dengan takdir Allah. Justru hal tersebut bisa menjadi bumerang bagi kita, karena percuma juga mendapatkan umur panjang namun sakit-sakitan misalnya.
Dan malah merepotkan keluarga kita, yang secara tidak langsung mereka merasa terbebani dengan kita. Dan merasa kesusahan untuk mengurusi kita. Itu justru menjadi sebuah dilema dan juga kesusahan tersendiri bagi kita, bukan.

Tidak ada komentar