Hot Article

Belajar Dari Anime Fate tentang Kisah Dark Sakura


Belajar Dari Anime Fate tentang Kisah Dark Sakura

Belajar Dari Anime Fate tentang Kisah Dark Sakura - Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang topik yang berjudul belajar dari anime Fate tentang kisah Sakura Matou serta satu lagi topik yang berjudul ajaran Islam di dalam anime Magi tentang pemimpin wanita. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang topik yang berjudul belajar dari anime Fate Series tentang kisah Sakura Matou part 2. Oke tanpa berlama-lama lagi mari langsung saja kita kupas artikelnya.

Anime Islam Terbaru

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana kabar kalian? semoga masih diberi kesehatan, kesempatan dan keceriaan, sehingga masih bisa menikmati suguhan video artikel-artikel berkualitas tentang anime Islam dari channel egagology.Dan jangan lupa juga untuk like, subscribe dan share video dari kami ke grup chatting komunitas kalian agar channel ini bisa menjadi wadah berkumpulnya para weeaboo-weeaboo barokah di seluruh dunia.
Ya sesuai judul, hari ini kita masih akan membahas tentang salah satu karakter terfavorit di dalam serial anime Fate, yaitu Sakura Matou.

Kisah Sakura Matou

Membicarakan tentang kisah Sakura Matou memang tidak cukup hanya dengan satu pembahasan saja, mengingat begitu tragisnya kisah kehidupan salah satu karakter heroin satu ini.
Setelah di video sebelumnya saya telah membahas tentang ajaran Islam yang telah dipraktekkan oleh Sakura Matou di dalam anime ini, yaitu selalu melihat kebawah alias melihat kehidupan orang lain yang lebih rendah atau lebih lemah dari kita. Dimana di dalam anime ini Sakura Matou mempraktekkan ajaran tersebut dengan cara bangkit dari keterpurukan setelah ia melihat Shirou Emiya yang sedang berolahraga lompat tinggi, dan Shiro di perlihatkan selalu gagal melewati tiangnya tersebut. Sehingga Sakura menjadi termotivasi untuk terus menjalani hidup, karena ia menganggap bahwa ia bukan satu-satunya orang yang gagal di dunia ini. Dan juga ia merasa bahwa, ia harus terus bersyukur karena ia melihat Shiro yang selalu gagal pun juga selalu berusaha dan juga bersyukur dengan semua kegagalan yang ia derita.
Nah, selain ajaran Islam tentang selalu melihat kebawah. Anime ini juga mengajarkan kita tentang beberapa ajaran Islam yang dapat kita petik dan simpulkan dari anime ini.

Anime Fate tidak sesuai ajaran Islam

Salah satunya adalah tentang prosedur mengadopsi anak di dalam Islam.
Ya, bagi kalian yang mengikuti seluruh seri dari anime ini, yaitu dari seri Fate zero hingga seri Fate Stay night Heaven Feel pastinya sudah mengetahui bahwa Sakura Matou sebenarnya adalah Sakura Tohsaka, anak kedua dari pasangan Tokiomi Tohsaka dan Aoi Tohsaka, sekaligus adik dari Rin Tohsaka. Ia lalu diadopsi oleh Zouken Matou pada usia 6 tahun. Lalu namanya diubah menjadi Sakura Matou dan akhirnya resmi menjadi bagian dari keluarga Matou.
Setelah diadopsi. Ia tidak pernah bisa bertemu dan bertatap mata lagi dengan orang tua serta kakak kandungnya. Zouken Matou, sang kepala keluarga Matou bahkan mengatakan kepada Sakura, bahwa ia harus menganggap mereka semua tidak pernah ada.
Begitupun juga dengan Rin Tohsaka, kakak kandung Sakura. Di awal episode 1 anime Fate Zero, ketika Kariya menanyakan dimana Sakura? Rin mengatakan bahwa Sakura sudah tidak ada lagi.
Ya, semua dialog yang ambil dari episode 1 anime Fate Zero itu mengindikasikan bahwa kedua setelah Sakura diadopsi, kedua keluarga tersebut berusaha untuk memutuskan hubungan darah antara Sakura dan keluarga Tohsaka.
Selain itu, seperti yang juga telah saya katakan di video sebelumnya. Selama berada di dalam lingkungan keluarga Matou, ia secara rutin diberi siksaan dengan cara dimasukkan kedalam sebuah ruangan khusus yang berisikan ribuan serangga relik di dalamnya. Ya, hal itu dikarenakan, menanamkan serangga relik kedalam tubuh merupakan teknik rahasia keluarga Matou yang hanya diturunkan kepada keturunan dari keluarga mereka saja.
Karena itulah di salah satu adegan di dalam anime Fate Stay night Heaven Feel Movie ke 3, Sakura mengatakan langsung bahwa ia sangat membenci semua orang yang ada di sekelilingnya. Dimana diceritakan di dalam anime Fate Stay Night Heaven Feel Movie ke 3, di perlihatkan bahwa Sakura yang sedang berada di dalam pengaruh Dark Sakura akhirnya harus berhadapan satu lawan satu melawan saudara kandungnya, yaitu Rin Tohsaka. Disana ia mengatakan secara langsung keluh kesahnya dan kekecewaannya kepada kakak kandungnya tersebut. Ia mengatakan bahwa, ia sangat membenci orang tua kandungnya, kakek angkatnya dan juga saudara tirinya, yaitu Shinji Matou. Dan dalam lubuk hatinya ia selalu berharap bahwa kakak kandungnya, yaitu Rin Tohsaka akan menyelamatkannya dari berbagai siksaan yang ia terima dari pelatihan keras yang dilakukan keluarga Matou tersebut. Namun kenyataannya, kurang lebih 11 tahun telah berlalu, namun Rin tak pernah datang untuk menyelamatkannya. Karena itulah, ketika ia berubah menjadi Dark Sakura, ia menjadi sangat membenci kakak kandungnya tersebut.

Ajaran Islam dari kisah Sakura Matou

Ya, dari kisah Sakura tersebut, ada beberapa poin yang bisa kita petik sebagai pelajaran dan hikmah dalam kehidupan. Salah satunya adalah tentang bagaimana sebenarnya tata cara mengadopsi anak yang baik dan benar.
Dalam ajaran Islam, ada beberapa dasar aturan yang sangat tegas ditekankan ketika seseorang ingin mengadopsi anak orang lain.
Salah satunya adalah jika seseorang mengadopsi seorang anak, maka nasab alias nama keluarga yang tersemat di dalam nama sang anak adalah nama dari ayah kandungnya, dan bukan nama dari ayah tiri atau keluarga yang mengadopsinya. Ya, hal ini sangat penting karena akan menyangkut terhadap hak warisan, status wali nikah ketika ia dewasa dan ingin menikah, dan juga menyangkut pada hukum fikih seperti status mahram dan bukan mahram antara anak yang diadopsi dengan keluarga yang mengadopsi.
Seperti yang dikatakan di dalam dalil Al-Quran surat al-Ahzab ayat 4-5 yang berbunyi
 

"Dan, dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri); yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan yang benar. Panggilan mereka (anak angkat) itu dengan memakai nama bapak-bapak mereka, itulah yang paling adil di hadapan Allah. Jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudaramu seagama dan maula-maula (hamba sahaya yang dimerdekakan)."


Ya, pada prakteknya ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi di dalam anime Fate, di mana di dalam anime ini Sakura Tohsaka ketika diadopsi oleh keluarga Matou, maka namanya berubah menjadi Sakura Matou. Padahal secara nasab, ia merupakan anak dari Tokiomi Tohsaka..
 Dalam prakteknya pula di Indonesia juga, kebanyakan orang melanggar dengan sengaja melanggar aturan satu ini dengan cara membuatkan akta kelahiran yang mengatasnamakan nama orang tua angkat sebagai nama wali atau orang tua dari sang anak angkat. Padahal jika kita merujuk dari dalil di atas , hal Ini sangat -sangatlah tidak dibenarkan dalam ajaran agama Islam.
Lalu selain penghapusan nasab, di dalam anime Fate Zero yang menunjukkan tindakan Zouken mengatakan bahwa Sakura harus melupakan semua anggota keluarganya dan menganggap mereka tidak pernah ada. Hal itu sangat-sangat bertentangan dengan hukum Islam yang melarang kita untuk memutuskan hubungan antara anak dan orang tua kandungnya.
Disamping itu juga, tindakan Zouken menyiksa Sakura. Dan bahkan di dalam anime Fate Stay Night Heaven Feel, ia menganggap Sakura sebagai tikus percobaan. Sangat tidak sesuai dengan ajaran agama.

Di dalam ajaran Islam sendiri sudah sangat jelas bahwa kewajiban para orang tua, baik itu orang tua kandung maupun orang tua angkat adalah memenuhi kebutuhan dan hak hak anak berupa kasih sayang, nafkah yang halal, pemeliharaan, pendidikan yang terbaik, hak bermain dan bersosialisasi,  keadilan dalam segala hal, dan juga nasehat keimanan.

Selain itu, kisah Sakura yang tidak pernah diberitahu dan juga dimintai pendapatnya tentang alasan kenapa ia diadopsi, adalah poin terakhir yang menjadi kesalahan mendasar dari semua orang yang terlibat di dalam prosesi pengadopsian Sakura kepada keluarga Matou tersebut.
Karena, di dalam Islam. Seorang anak pun diperbolehkan menyampaikan pendapatnya, dan bahkan harus dididik untuk menyampaikan apa yang menjadi unek-unek dan juga keresahannya.
Hal ini seperti apa yang di contohkan oleh Nabi Ibrahim di dalam kisah penyembelihan Nabi Ismail yang tercatat di dalam Al Qur’an surat As-shaffat ayat 102 yang berbunyi
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."



Ya dari ayat tersebut, kita dapat memetik hikmah bahwa bapak dari semua agama Samawi itu pun bukan hanya menanyakan bagaimana pendapat anaknya. Ia bahkan mengajak diskusi dan bermusyawarah dengan anaknya yang masih remaja tersebut.
Ya ini mengindikasikan bahwa, seorang anak juga diharuskan untuk dimintai pendapatnya tentang segala permasalahan dan juga segala sesuatu kegiatan yang melibatkan sang anak tersebut.  Dan hukum hukum serta aturan aturan Islam itulah  yang dilanggar oleh keluarga Matou maupun Tohsaka di dalam anime Fate series ini.
Sebuah hal yang wajar jika akhirnya Sakura, tumbuh dengan anggapan bahwa dunia membenci kehadirannya, Dan ia juga menjadi seseorang yang dinaungi kegelapan hati karena ia membenci semua orang yang ada di sekitar kehidupannya dan juga keluarganya.
Namun, sebenarnya hal ini juga menjadi sesuatu yang wajar mereka semua melakukan itu. Karena mereka semua tidak menganut agama Islam. Namun, jika kita berandai-andai mereka semua beragama Islam dan menerapkan segala ajarannya, saya yakin segala permasalahan di dalam anime ini bisa terhindarkan.
Oke, mungkin sekian dulu pembahasan kita kali ini. Semoga bermanfaat.  Dan akhir kata, assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh salam hangat egagology.


Sakura Matou Anime Fate


Tidak ada komentar