Hot Article

Konsep Ketuhanan Anime Evangelion Menurut Islam


 

 

Konsep Ketuhanan Anime Evangelion Menurut Islam

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, jumpa lagi bersama saya Egag di channel Egagology. Channel yang membahas tentang anime, wibu dan otaku dari sudut pandang wibu barokah.

Ya, sesuai janji saya pada video sebelumnya hari kita masih akan membahas tentang anime berjudul Evangelion dan pesan-pesan tersembunyi di dalamnya.

Jika sebelumnya, kita telah membahas tentang 2 karakter yang masih memiliki hubungan  anak dan ayah, yaitu Gendo Ikari dan Shinji Ikari.

Nah, pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas tuntas tentang pesan filsafat yang berusaha ingin disampaikan di dalam anime ini.

Evangelion Adalah Anime Kristen

Namun, sebelum kita bahas lebih lanjut pembahasan ini. Mungkin bagi kalian yang belum terlalu mengetahui referensi dasar dari serial ini. Anime ini sebenarnya banyak mengambil plot dasar dan referensi dari kisah-kisah Israiliyat dan juga kisah-kisah suci yang diyakini kebenarannya oleh mayoritas penganut 2 agama Samawi, yaitu Yahudi dan Kristen. So, tak mengherankan jika banyak nama-nama dan kisah-kisah yang tercantum di dalam kitab 2 agama tersebut banyak di mention di dalam anime ini, misalnya nama-nama seperti Eva dan Adam, lalu ada juga kisah manusia yang memakan buah pengetahuan dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tak mengherankan pula jika dalam dalam konsep teologis, anime ini sangat jelas menampilkan identitas keKristenannya.

Begitu juga dalam permasalahan tentang konsep ketuhanan. Meskipun anime ini tidak secara jelas membicarakan tentang konsep ketuhanan. Namun, beberapa elemen dan detail-detil kecil di dalam anime ini seperti misalnya, di mentionnya tombak longinus dan juga ditampilkannya secara sengaja beberapa kali tanda salib di dalam beberapa moment, sudah jelas menunjukkan bahwa mereka semua memiliki keyakinan seperti apa yang diyakini oleh orang-orang Kristen hingga saat ini.
Karena itulah, tak mengherankan jika di dalam anime ini kita akan banyak menemukan konsep filsafat ketuhanan yang diidentikkan seperti layaknya makhluk atau dewa yang memiliki kekuatan ajaib di dunia, seperti layaknya Yesus, seorang manusia yang dianggap sebagai Tuhan oleh mayoritas penganut agama Kristen. Dan ia dianggap sebagai anak tuhan karena hanya terlahir dari seorang ibu dan tidak memiliki ayah.
Dan, berakar dari konsep agama Kristen tersebutlah kenapa kita sering menemukan konsep Third Impact yang bertujuan menjadikan Manusia menjadi makhluk yang sempurna dan setara dengan Tuhan di dalam anime ini.

Tuhan telah mati ala Friedrich Nietzsche

Yap, bisa di katakan anime ini menampilkan secara secara utuh bagaimana konsep pemikiran bahwa Tuhan telah mati yang dicetuskan seorang filsuf bernama Friedrich Nietzsche, yaitu seorang filsuf asal Jerman.

Ya, Filsuf asal Jerman mengatakan bahwa Tuhan telah mati di masa abad Pencerahan karena umat manusia telah membunuhnya.
Frasa dan kalimat sang filsuf Jerman tersebut mungkin dimaksudkan untuk menghina para penganut agama dan teolog yang pada saat itu identik dan selalu berseberangan dengan para saintis dan pegiat ilmu pengetahuan.
Namun, sejak tahun 1966 banyak dari para teolog Kristen yang setuju dengan pernyataan Friedrich tersebut. Kenapa bisa demikian? karena jelas jika kita mempelajari dengan seksama dasar utama dari keyakinan ketuhanan di dalam ajaran agama Kristen. Di dalam ajaran agama Kristen mengatakan bahwa Tuhan telah mati di tiang salib, lalu bangkit kembali keluar dari bentuk manusianya dan kembali ke langit.
So, dari fakta-fakta tersebut itulah banyak dari penganut agama Kristen saat ini yang juga menganut keyakinan bahwa Tuhan bisa mati alias atau disebut juga dengan istilah teatanatologi.
Gerakan ini bahkan secara ekstrem menganggap Yesus hanyalah sebagai manusia teladan tanpa adanya embel-embel gelar sebagai anak tuhan yang di populerkan oleh para penganut agama Kristen ataupun gelar-gelar lainnya seperti misalnya gelar seorang Nabi yang disematkan kepada Yesus oleh kalangan orang-orang Islam.
Pemikiran ini bahkan semakin populer ketika salah satu majalah asal Amerika, yaitu Time menerbitkan sampul dengan sebuah tulisan pertanyaan berbunyi “Is God Dead?” atau bisa diterjemahkan juga dengan istilah Apakah Tuhan telah mati?
Selain itu, banyak juga tokoh teolog Kristen modern yang menganut teologi ini, sebut saja misalnya seperti Gabriel Vahanian, Paul Van Buren dan masih banyak yang lainnya. Karena itulah kenapa di masa modern ini kita akan dengan sangat mudah menemukan istilah-istilah umum tentang teologis kematian Tuhan. Bahkan karya-karya seni dan sastra tentang kematian Tuhan juga sangat mainstream ditemukan di negara-negara barat, baik itu berbentuk sarkasme ataupun bersifat filsafat dan teologis.

Dan seperti apa yang terjadi di dalam anime Evangelion. Keyakinan bahwa Tuhan bisa mati memberikan kita kesimpulan bahwa Tuhan itu sama saja seperti Makhluk, bisa mati, bisa hidup namun memiliki kemampuan yang luar biasa. Karena itulah, imajinasi dari sang kreator dari anime ini bermain dan mengimajinasikan bahwa manusia juga bisa menjadi Tuhan setelah melewati fase tertentu atau dengan kata lain juga, tidak ada yang namanya Tuhan karena semua orang bisa jadi Tuhan.

Tuhan di dalam anime Evangelion

Selain keyakinan tersebut, anime Evangelion juga menampilkan Tuhan layaknya seorang antagonis yang harus dilawan dan dimusnahkan. Dimana diceritakan Tuhan mengirim para monster-monster menakutkan untuk memusnahkan umat manusia, membuat air laut menjadi merah, dan menimpakan bencana global berupa banjir besar yang memusnahkan umat manusia yang tidak berdosa di seluruh dunia. Gendo Ikari bahkan mengatakan di dalam salah satu dialognya bahwa ia bersedia menantang Tuhan demi tujuan pribadinya. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan di dalam anime ini adalah musuh yang memiliki kekuatan luar biasa, dan mau tak mau harus dilawan serta dimusnahkan demi menyelamatkan kelangsungan umat manusia.

Yap, dari penjabaran anime Evangelion di atas tidak masuk seperti dengan pemahaman saya tentang konsep ketuhanan. Ya, secara teologis saya memiliki pemahaman dasar tentang ketuhanan dari agama Islam. Dan mungkin kita mesti sepakat dengan hal ini bahwa apa yang diajarkan Islam tentang konsep ketuhanan lebih masuk akal dan logis untuk menjelaskan dan mendeskripsikan serta mengenal apa itu pribadi Tuhan? dan  bagaimana seharusnya Tuhan itu dideskripsikan?
So pasti, dari sini kita juga menjadi mengerti dan paham, apakah Tuhan itu ada serta apakah Tuhan itu sama seperti layaknya makhluk manusia atau mungkin alien seperti yang diyakini oleh segelintir orang.
Ya, ajaran Islam menjelaskan secara jelas semua permasalahan itu.
Berbeda dengan konsep ketuhanan di dalam anime Evangelion yang mengatakan bahwa Tuhan itu kejam dan semua bisa menjadi Tuhan karena tuhan itu di ibaratkan hanyalah seperti layaknya makhluk super kuat yang memiliki ciri-ciri dan sifat layaknya manusia dan makhluk lainnya.
Dalam ajaran agama Islam, Tuhan adalah sebuah entitas abadi, tidak bisa mati dan tidak ada bisa setara dengannya.


Di dalam Islam juga tidak mengenal adanya konsep Manusia menjadi Tuhan ataupun sebaliknya seperti apa yang dijelaskan di dalam anime Evangelion. Karena menurut Islam, Tuhan itu bersifat ahad alias tidak ada satupun yang bisa menyamainya dan tidak ada satupun yang setara dengannya.
Hal itu, karena Tuhan di dalam keyakinan Islam bukan lah hanya seonggok makhluk yang memiliki kemampuan luar biasa. Bagi Islam, Tuhan atau Allah adalah prima causa atau dengan kata lain bisa dikatakan sebagai awal dari segala awal, akhir dari segala akhir, sumber dari segala sumber dan ia adalah pencipta dari segala yang ada di alam semesta ini seperti yang juga dikatakan di dalam Al Qur’an, tepatnya di surat Al ikhlas ayat 1-4. Ya, Itulah perbedaan dasar dari konsep ketuhanan Islam dan konsep ketuhanan yang ada di dalam anime Evangelion.


Selain itu,anime Evangelion yang  mengatakan bahwa Tuhan menimpakan hukuman kepada umat manusia dengan menimpakan banjir besar yang membunuh umat manusia di seluruh dunia juga tidak sesuai dengan ajaran Islam. Di dalam Islam juga kita selalu mengenal yang namanya konsep sebab akibat. Beberapa kisah di masa lalu tentang Azab terhadap kaum-kaum zalim yang juga tercatat di dalam beberapa ayat Al-Qur’an surat Nuh ayat 25-26
dikatakan bahwa mereka semua di azab oleh Allah karena ulah mereka sendiri yang membangkang perintah dasar dari Allah lewat para utusan, Rasul dan para Nabi-Nabinya untuk menyembah satu Tuhan. Selain karena sebab itu, faktor paling dominan dari adanya pengazaban itu juga adalah dikarenakan permintaan dan do’a para Nabi yang diutus oleh Allah SWT tersebut. Karen seperti yang kita ketahui bahwa do’a para Nabi dan Rasul pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Karena itulah, di dalam ajaran Islam kita tidak mengenal yang namanya istilah banjir global di zaman Nabi Nuh AS yang mengazab seluruh umat manusia di seluruh dunia. Islam hanya mengenal yang banjir lokal yang merendam dan mengadzab para umat Nabi Nuh AS, karena Nabi Nuh telah menyerah setelah kegagalannya mendakwahi mereka selama ratusan tahun lamanya.
Hal ini bisa di katakan lebih logis dan masuk akal karena jelas menurut Islam hanya umat Nabi Nuh saja yang terkena azab, karena merekalah yang berbuat kesalahan dan dosa sedangkan umat-umat lain di belahan dunia lainnya tidak mungkin di terkena imbas dari azab tersebut karena mereka tidak mengetahui sebab asal muasal dari di timpakan azab tersebut. Selain itu di dalam Islam juga, pengazaban suatu kaum hanya berlaku jika Allah telah menurunkan seorang Nabi kepada kaum tersebut, lalu azab juga hanya di turunkan atas permintaan atau do’a sang Nabi tersebut. 

Kesimpulan

Kesimpulan ini merujuk pada kisah Nabi Muhammad SAW yang menolak penawaran dari Malaikat Jibril yang untuk memberikan Azab kepada kaum Nasrani di kota Thaif. Ini menunjukkan bahwa, Azab hanya di timpakan karena atas persetujuan para Nabi.
So, kesimpulannya adalah apa yang di jelaskan di dalam anime Evangelion tentang konsep ketuhanan, menurut saya sangat tidak masuk  akal dan jauh dari konsep ketuhanan yang sebenarnya.

Konsep Ketuhanan Anime Evangelion Menurut Islam

Tidak ada komentar