Review Jujur Orb: On the Movements of the Earth - Bikin Kamu Terpukau!
Review Jujur Orb: On the Movements of the Earth - Bikin Kamu Terpukau!
Review Jujur Orb: On the Movements of the Earth - Bikin Kamu Terpukau! - Anime bertemakan gereja dan kekristenan memang cukup menjamur dan makin banyak bermunculan akhir-akhir ini. Setelah terakhir kali, kita di suguhkan dengan anime-anime seperti Vinland saga dan juga Fire Force yang meskipun cukup samar dan tidak secara gamblang menyebutkan istilah-istilah gereja dalam ceritanya, namun secara rahasia umum telah jelas bahwa anime-anime ini memasukkan unsur kekristenan baik dalam hal buruk maupun baik dalam elemen ceritanya.
Namun, untuk anime yang akan kita bahas kali ini sungguh berbeda. Dari sinopsisnya saja sudah jelas bahwa anime ini sedang ingin secara frontal menelanjangi praktek mengerikan yang juga tercatat dalam sejarah gereja di abad 15.
Secara cerita sendiri, anime ini cukup unik dan berbeda. Anime ini bukan hanya aneh, namun juga membingungkan. Itulah, kesan pertama yang bisa saya dapatkan dari anime berjudul ORB On The Movements. Bagaimana tidak, anime yang di adaptasi dari manga berjudul sama karangan Uoto ini seolah mendobrak aturan-aturan baku dari sebuah fiksi.
Ya, sebenarnya alur cerita anime ini di buka dengan sebuah alur yang cukup membosankan. Saya sendiri, cukup pesimistik ketika menonton beberapa episode awal dari anime ini. Terlebih, kebanyakan anime yang menaruh sipnosis dasar cerita berdasarkan latar waktu dan zaman biasanya tidak terlalu bagus dalam peng eksekusian ceritanya.
Ya, cerita yang membosankan tersebut menjadi semakin tidak menarik ketika sang karakter utama yang bernama Rafal, seorang anak berbakat berumur 12 tahun di buat mati oleh sang author dari kisah ini. Dia di ceritakan, tertangkap penyidik gereja karena di curigai meneliti sebuah ilmu astronomi yang bertentangan dengan keyakinan gereja pada saat itu. Ya, latar waktu dari anime ini yaitu abad 15 menjadikan kisah perseteruan antara gereja melawan para cendekiawan terkesan sangat asik untuk di ikuti, dan konflik utama di anime ini memang tak jauh-jauh dari pusara permusuhan antara 2 kubu tersebut. Tak ada masalah sampai disini.
Namun, mematikan sang karakter utama hanya dalam duras beberapa episode saja, rasanya seperti sebuah cara yang sangat anti klimaks untuk di nikmati, khususnya saya sendiri sebagai seorang penonton. Ya, efek yang terjadi memang saya merasa sangat terkejut, bagaimana bisa karakter utamanya mati begitu saja, namun episode anime masih berlanjut. Ya, meskipun di kisah selanjutnya kita di perkenalkan dengan karakter baru, namun saya harus menapresiasi lebih jalan penceritaan yang diambil anime ini. Bisa di katakan sang author cukup berani melakukan hal tersebut, yang membuat anime ini menjadi cukup menarik untuk di ikuti kelanjutannya. Karena kita menjadi ikut berdebar-debar, apakah karakter baru yang di perkenalkan ini juga akan bernasib sama dengan karakter utama sebelumnya?
Namun, di balik cara penceritaan yang berbeda dan sesuatu yang baru ini yang pastinya cukup mengagetkan. Dan mengingatkan saya dengan gaya alur penceritaan anime Attack On Titan, di mana sang author tak segan-segan melenyapkan karakter-karakter penting di dalam cerita tersebut. Bedanya, kalo di AOT yang di lenyapkan adalah karakter-karakter sampingan, sedangkan di anime ORB yang di lenyapkan adalah langsung sang karakter utama.
Namun, meskipun begitu. Di balik keistimewaan dan sesuatu menyegarkan yang coba di tampilkan anime ini, ada satu yang hal yang bisa saya katakan sebuah kelemahan utama dari gaya penceritaan anime. Ketika satu karakter utama mati, maka di kisah selanjutnya kita akan di perkenalkan karakter utama baru untuk mengisi kekosongan. Namun, inilah permasalahannya, karena ini adalah karakter baru, maka sang author harus memulai dari awal lagi memperkenalkan karakter tersebut beserta latar belakangnya agar penonton bisa mengenal dengan baik karakter tersebut. Ya, bagi orang yang tidak terlalu suka dengan alur cerita yang stagnan dan cenderung membosankan, hal ini pastinya adalah sesuatu yang sangat berat untuk di lalui. Karena, alur cerita akan mulai dari awal lagi, berproses hingga akhirnya mencapai klimaknya. Namun, jika di akhir sang karakter utama kembali di lenyapkan oleh author, maka cerita akan mulai dari awal lagi, dan begitulah seterusnya. Sangat melelahkan untuk di ikuti, sangat tidak asik untuk di cerna karena sejatinya cerita menjadi anti klimaks karena sang karakter utama terbunuh. Namun, mau bagaimana lagi, inilah cara penceritaan yang di pilih anime ini.
Namun, meskipun gaya penceritaannya terus seperti itu. Ini justru membuat anime ini terasa sangat nyata. Dimana, tidak selamanya cita-cita sang karakter utama akan tercapai dengan tangannya sendiri, namun di sisi lain ada opsi untuk mewariskan cita-cita tersebut kepada orang di masa depan yang akan menjalankan cita-cita tersebut agar bisa tercapai.
Ya, dengan kata lain protagonis utama anime ini sebenarnya bukanlah sebuah karakter, melainkan sebuah misi. Yaitu misi mempublikasikan kebenaran bernama teori heliosentris. Dan sebenarnya, meskipun para karakter protagonisnya di lenyapkan semua. Ada satu karakter yang cukup abadi, karena sampai menjelang akhir episode karakter satu ini tetap bertahan sebagai seorang villain utama yang diceritakan seringkali menyiksa para karakter utama, dia adalah Novak. Ya. mungkin kitalah yang selama ini salah menintrepertasikan karakter-karakter ini. Bisa jadi sebenarnya Novak adalah karakter utama yang sebenarnya.
Ya, anime ini emang banyak mengejutkan saya. Termasuk plot twist di 2 episode terakhir yang membuat saya hingga konten ini di buat masih kebingungan dan bertanya-tanya bagaimana bisa? sebuah akhir yang benar-benar sangat anti klimaks menurut saya.
Meskipun begitu, anime ini syarat akan pesan moral dan juga maybe dalam tanda kutip ceramah agama yang sangat kuat di munculkan ke permukaan hampir di setiap episode. Apa saja isi ceramah tersebut, mungkin akan kita bahas di video terpisah.
So, bagaimana menurut kalian tentang anime ini? apakah anime ini bagus atau jelek? dan apakah kalian merasa mendapatkan perasaan kebingungan yang sama ketika menonton anime ini seperti apa yang saya rasakan? coba saya mau tau pendapat kalian. Dan mungkin itu saja dulu review jujur saya tentang anime ini, semoga bermanfaat. Akhir kata Assalamu’alaikum wr wb.
Namun, untuk anime yang akan kita bahas kali ini sungguh berbeda. Dari sinopsisnya saja sudah jelas bahwa anime ini sedang ingin secara frontal menelanjangi praktek mengerikan yang juga tercatat dalam sejarah gereja di abad 15.
Secara cerita sendiri, anime ini cukup unik dan berbeda. Anime ini bukan hanya aneh, namun juga membingungkan. Itulah, kesan pertama yang bisa saya dapatkan dari anime berjudul ORB On The Movements. Bagaimana tidak, anime yang di adaptasi dari manga berjudul sama karangan Uoto ini seolah mendobrak aturan-aturan baku dari sebuah fiksi.
Baca juga:
Samurai x chapter 20 bahasa Indonesia – Baca Manga samurai x di egagology Baca Manga scanlation Samurai x Chapter 20 Bahasa Indonesia, baca manga indonesia, baca manga Samurai X, baca manga Samurai X , baca manga gratis mudah dan tidak perlu download di komik.egagology.web.id
Spoiler Alert
Spoiler Alert, bagi kalian yang belum pernah menonton anime ini sama sekali atau hanya menonton beberapa episode awal saja. Bersiaplah dengan beberapa bocoran alur cerita dari anime ini.Ya, sebenarnya alur cerita anime ini di buka dengan sebuah alur yang cukup membosankan. Saya sendiri, cukup pesimistik ketika menonton beberapa episode awal dari anime ini. Terlebih, kebanyakan anime yang menaruh sipnosis dasar cerita berdasarkan latar waktu dan zaman biasanya tidak terlalu bagus dalam peng eksekusian ceritanya.
Ya, cerita yang membosankan tersebut menjadi semakin tidak menarik ketika sang karakter utama yang bernama Rafal, seorang anak berbakat berumur 12 tahun di buat mati oleh sang author dari kisah ini. Dia di ceritakan, tertangkap penyidik gereja karena di curigai meneliti sebuah ilmu astronomi yang bertentangan dengan keyakinan gereja pada saat itu. Ya, latar waktu dari anime ini yaitu abad 15 menjadikan kisah perseteruan antara gereja melawan para cendekiawan terkesan sangat asik untuk di ikuti, dan konflik utama di anime ini memang tak jauh-jauh dari pusara permusuhan antara 2 kubu tersebut. Tak ada masalah sampai disini.
Namun, mematikan sang karakter utama hanya dalam duras beberapa episode saja, rasanya seperti sebuah cara yang sangat anti klimaks untuk di nikmati, khususnya saya sendiri sebagai seorang penonton. Ya, efek yang terjadi memang saya merasa sangat terkejut, bagaimana bisa karakter utamanya mati begitu saja, namun episode anime masih berlanjut. Ya, meskipun di kisah selanjutnya kita di perkenalkan dengan karakter baru, namun saya harus menapresiasi lebih jalan penceritaan yang diambil anime ini. Bisa di katakan sang author cukup berani melakukan hal tersebut, yang membuat anime ini menjadi cukup menarik untuk di ikuti kelanjutannya. Karena kita menjadi ikut berdebar-debar, apakah karakter baru yang di perkenalkan ini juga akan bernasib sama dengan karakter utama sebelumnya?
Namun, di balik cara penceritaan yang berbeda dan sesuatu yang baru ini yang pastinya cukup mengagetkan. Dan mengingatkan saya dengan gaya alur penceritaan anime Attack On Titan, di mana sang author tak segan-segan melenyapkan karakter-karakter penting di dalam cerita tersebut. Bedanya, kalo di AOT yang di lenyapkan adalah karakter-karakter sampingan, sedangkan di anime ORB yang di lenyapkan adalah langsung sang karakter utama.
Namun, meskipun begitu. Di balik keistimewaan dan sesuatu menyegarkan yang coba di tampilkan anime ini, ada satu yang hal yang bisa saya katakan sebuah kelemahan utama dari gaya penceritaan anime. Ketika satu karakter utama mati, maka di kisah selanjutnya kita akan di perkenalkan karakter utama baru untuk mengisi kekosongan. Namun, inilah permasalahannya, karena ini adalah karakter baru, maka sang author harus memulai dari awal lagi memperkenalkan karakter tersebut beserta latar belakangnya agar penonton bisa mengenal dengan baik karakter tersebut. Ya, bagi orang yang tidak terlalu suka dengan alur cerita yang stagnan dan cenderung membosankan, hal ini pastinya adalah sesuatu yang sangat berat untuk di lalui. Karena, alur cerita akan mulai dari awal lagi, berproses hingga akhirnya mencapai klimaknya. Namun, jika di akhir sang karakter utama kembali di lenyapkan oleh author, maka cerita akan mulai dari awal lagi, dan begitulah seterusnya. Sangat melelahkan untuk di ikuti, sangat tidak asik untuk di cerna karena sejatinya cerita menjadi anti klimaks karena sang karakter utama terbunuh. Namun, mau bagaimana lagi, inilah cara penceritaan yang di pilih anime ini.
Namun, meskipun gaya penceritaannya terus seperti itu. Ini justru membuat anime ini terasa sangat nyata. Dimana, tidak selamanya cita-cita sang karakter utama akan tercapai dengan tangannya sendiri, namun di sisi lain ada opsi untuk mewariskan cita-cita tersebut kepada orang di masa depan yang akan menjalankan cita-cita tersebut agar bisa tercapai.
Ya, dengan kata lain protagonis utama anime ini sebenarnya bukanlah sebuah karakter, melainkan sebuah misi. Yaitu misi mempublikasikan kebenaran bernama teori heliosentris. Dan sebenarnya, meskipun para karakter protagonisnya di lenyapkan semua. Ada satu karakter yang cukup abadi, karena sampai menjelang akhir episode karakter satu ini tetap bertahan sebagai seorang villain utama yang diceritakan seringkali menyiksa para karakter utama, dia adalah Novak. Ya. mungkin kitalah yang selama ini salah menintrepertasikan karakter-karakter ini. Bisa jadi sebenarnya Novak adalah karakter utama yang sebenarnya.
Ya, anime ini emang banyak mengejutkan saya. Termasuk plot twist di 2 episode terakhir yang membuat saya hingga konten ini di buat masih kebingungan dan bertanya-tanya bagaimana bisa? sebuah akhir yang benar-benar sangat anti klimaks menurut saya.
Meskipun begitu, anime ini syarat akan pesan moral dan juga maybe dalam tanda kutip ceramah agama yang sangat kuat di munculkan ke permukaan hampir di setiap episode. Apa saja isi ceramah tersebut, mungkin akan kita bahas di video terpisah.
So, bagaimana menurut kalian tentang anime ini? apakah anime ini bagus atau jelek? dan apakah kalian merasa mendapatkan perasaan kebingungan yang sama ketika menonton anime ini seperti apa yang saya rasakan? coba saya mau tau pendapat kalian. Dan mungkin itu saja dulu review jujur saya tentang anime ini, semoga bermanfaat. Akhir kata Assalamu’alaikum wr wb.
Review Jujur Orb: On the Movements of the Earth - Bikin Kamu Terpukau!https://t.co/k6aG7ZNC3m pic.twitter.com/FfOP4cJcbZ
— egagology (@egagology) May 25, 2025
Tidak ada komentar