Hot Article

Ajaran Islam di Anime Zankyou No Teror tentang Terorisme

Ajaran Islam di Anime Zankyou No Teror tentang Terorisme

 

Ajaran Islam di Anime Zankyou No Teror tentang Terorisme -Studio Mappa yang kita kenal sebagai salah satu studio yang selalu menghadirkan anime-anime paling diantisipasi dan ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Memang ternyata dari akarnya telah diprediksi akan menjadi salah satu studio besar di dalam industri anime Jepang.
Jauh sebelum menghasilkan anime-anime populer berkualitas seperti Jujutsu Kaisen, Attack On Titan Final Season, Chainsaw Man dan lainnya. Studio ini telah menggebrak industri anime dengan adaptasi anime Kids on the Slope, dan juga Hajime no Ippo season 3. Lalu kegemilangan mereka dilanjutkan dengan adaptasi salah satu anime barokah yaitu Shoukoku No Altair. Namun idealisme dan identitas serta kehebatan mereka sangat terlihat di anime original mereka yang berjudul Zankyou No Terror.

Ya, untuk judul anime yang terakhir di sebutkan memang cukup menggambarkan luar biasanya anime ini. Di mana, meskipun anime ini adalah anime original, namun secara cerita jelas melebihi ekspektasi kita tentang anime-anime original pada masa itu yang secara cerita biasanya sangat tertinggal jauh dibandingkan anime-anime adaptasi.

Dan, karena anime ini terbilang cukup berat di sisi story dan alur cerita.  Maka tak heran jika anime ini juga banyak menyisipkan pesan-pesan yang pastinya sangat sesuai dengan ajaran Islam.

Zankyou No Terror, sesuai judulnya memang anime ini seolah memang sepertinya terinspirasi dari kasus terorisme di dunia nyata sehingga sang kreator dari anime ini berani menyematkan kata teror di bagian judul, yang sudah pasti ditujukan untuk menarik minat para penggemar anime dengan penegasan di bagian judul tersebut. Apalagi, visual yang ditampilkan di anime ini, seolah memang terinspirasi dari kasus terorisme 11/9 yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2001.
Bagaimana tidak, dari episode ke 1 aja kita telah diperlihatkan adegan runtuhnya salah satu gedung pencakar langit yang berada di tengah kota di dalam anime ini, Ini mau tak mau pastinya akan mengingatkan kita dengan runtuhnya gedung WTC alias gedung World Trade Center yang sebelumnya telah hancur diterjang pesawat yang telah di bajak oleh para teroris.


Ya, anime ini memang secara jelas membawa kita masuk ke dalam pemikiran para kelompok-kelompok teroris serta juga mempelajari apa sebenarnya yang mereka perjuangkan dan pikirkan sehingga berani mengambil tindakan anarkis dengan cara yang amat ekstrim yaitu meledakkan bom di tengah keramaian.

Meskipun begitu, yang namanya anime Shonen, Tidak lengkap rasanya jika tidak melantik para anak SMA di plot sebagai MC alias karakter utama di dalam anime ini.
Ya, anime ini sendiri berpusat pada 3 orang karakter yang tergabung dalam sebuah komplotan teroris yang menggunakan topeng power rangers.

Mereka adalah Nine dan juga Twelve, dan juga salah satu karakter cewek yang terjebak di antara 2 karakter cowok tersebut serta terpaksa harus ikut terlibat di dalam komplotan kriminal itu yaitu Misa Nishimiya.

Nah, di sini di ceritakan bahwa Nine dan juga twelve adalah 2 orang anak yatim yang sengaja di culik guna di tampung di salah satu camp penelitian tersembunyi.
Tujuan penelitian ini adalah, guna menghasilkan anak-anak super yang handal dalam berbagai bidang, dan juga kuat baik secara mental, fisik, dan juga kemampuan.

Sementara, Misa Nishiyama sendiri adalah seorang anak pemurung, memiliki seorang ibu yang memiliki gangguan jiwa dan juga selalu di bully di sekolah.

Ya, itulah latar belakang mereka semua yang pada akhirnya menyatukan mereka ke dalam sekelompok komplotan teroris.

Namun, meskipun terlihat jahat. Seperti halnya kelompok teroris di dunia nyata. Pada kenyataanya, kedua pelaku terorisme di dunia anime ini yaitu Nine dan Twelve sejak awal memiliki tujuan dan visi tersembunyi dari setiap aksi-aksi yang mereka lakukan. Dan semua dilakukan dengan perencanaan yang matang dan terperinci.

Ya, tujuan utama mereka berdua adalah menunjukkan pada Jepang pada khususnya dan dunia pada umumnya tentang salah satu kebusukan konspirasi dunia kita saat ini.

Ya, kedua anak yang merupakan subjek penelitian ini seolah ingin memberitahu dunia tentang kebusukan lembaga penelitian tempat Nine dan Twelve bernaung.

Ya proyek Athena yang direncanakan oleh salah satu konglomerat di Jepang merupakan sebuah proyek menciptakan para prajurit-prajurit super yang dapat melebihi senjata buatan manusia. Dan proyek ini melibatkan para anak-anak terlantar yang dijadikan layaknya kelinci percobaan.
Dari 26 anak yang menjadi subjek penelitian.  Hanya ada 3 anak saja yang berhasil selamat bertahan hidup, yaitu Nine, Twelve dan juga Five. Ya, meskipun mereka semua juga tetap memiliki kekurangan dengan adanya penyakit yang menggerogoti mereka.

Karena itulah, Nine dan Twelve akhirnya menjadi teroris dan membagikan teka teki demi mencegah terjadinya ledakan bom. Dengan tujuan membuat mereka dikenal, dan di sorot media. Sehingga makin banyak orang yang mau memecahkan teka-teki yang mereka berikan.

Dari teka-teki tersebutlah mereka berdua akhirnya memberi tahu tentang asal usul dan masa lalu kelam mereka.

Ya, seperti yang telah saya katakan sebelumnya apa yang diceritakan di anime ini sangat sesuai dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata.
Namun pada kenyataannya, cara menyelesaikan masalah yang dilakukan oleh kepolisian di anime ini justru berkebalikan dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata.
Anime ini seolah mengajari kita bagaimana seharusnya tindakan para polisi bertindak dalam menanggulangi para kelompok teroris.
Di mana sepanjang seri anime ini kita selalu diperlihatkan para polisi rela untuk lembur dan begadang demi memecahkan teka-teki yang diberikan oleh para teroris.
Bahkan salah satu karakter utama di anime ini, yaitu Shibazaki yang merupakan seorang detektif handal di kepolisian. Rela menelusuri penuh latar belakang, sejarah dan pemikiran para kelompok teroris yang menyebut diri mereka Spinxs ini.

Inilah sebenarnya cara terbaik dalam menanggulangi para kelompok-kelompok teroris yang lebih efisien dan juga lebih efektif, yaitu dengan cara menelusuri latar belakang mereka, lalu menelusuri ideologi dan cita cita mereka lalu dilanjutkan dengan cara mencari jalan tengah terbaik ataupun kontra argumen yang dapat mematahkan keyakinan mereka.
Inilah cara terbaik dalam memberantas para kelompok-kelompok teroris hingga ke akar-akarnya.

Yap, anime ini memang cukup menarik. Selain mengajari kita cara memberantas para teroris lewat jalan pemikiran pertarungan ideologi.
Ternyata tak hanya itu saja, anime ini juga banyak menyisipkan pesan-pesan lainnya yang pastinya sangat sesuai dengan ajaran Islam.


Pesan lainnya adalah tentang cara menyikapi rasa kehilangan ketika ada seseorang yang kita cintai meninggal dunia.
Yap, namun bisa dikatakan ini adalah spoiler sih. So, spoiler alert, karena di ending dari anime ini diceritakan ada 2 orang karakter utama dari anime ini yang meninggal dunia, mereka adalah Nine dan Twelve.
Nine meninggal karena penyakit yang dideritanya, sedangkan Twelve meninggal setelah ditembak oleh helikopter tentara Amerika. Dan so pasti, Lisa Mishima lah yang paling tersakiti karena kehilangan kedua orang yang baru baru saja di akrabinya tersebut.
Ya, jika kalian telah mengikuti seri ini dari awal pastinya sudah mengetahui kalau Lisa dan Twelve memiliki hubungan yang ya bisa dikatakan cukup romantis lah.
Hal ini karena sejatinya, dari awal episode juga sudah di perlihatkan bahwa Lisa ini seorang cewek yang depresi dengan kehidupannya yang buruk dan tidak membahagiakan. Namun, dengan hadirnya Twelve yang dipandangnya sebagai pribadi seorang cowok tanpa beban dan selalu ceria layaknya bunga matahari di musim semi, cukup membuatnya bisa melupakan sejenak dari kehidupan menyebalkan yang ia alami selama ini dan lari darinya.
Namun ketika. Twelve akhirnya meninggal di depan mata kepalanya sendiri setelah peluru tajam seorang sniper Amerika menghujam jantungnya.
Pada awalnya saya mengira, dan mungkin kita semua mengira hal tersebut akan benar-benar memperburuk keadaan psikologis dan perasaan Lisa.
Namun, prediksi saya dan kita semua ternyata salah. Di akhir episode, kita semua bisa mendengar dengan jelas isi hati dan narasi dari diri Lisa yang sejatinya dari awal episode memang di plot sebagai sudut pandang penulis dari kisah di anime ini.

Yap, dari narasi-narasi tersebut kira bisa mendengarkan bahwa pada awalnya memang Lisa tampak sangat sedih karena kehilangan kedua rekannya tersebut. Bahkan Lisa sendiri pun mengatakan bahwa ia berpikir, ia tidak akan bisa bicara lagi selama hidupnya. Namun ternyata ia bisa move on dan melupakan semua kejadian tersebut serta justru kini ia menjadi lebih ceria dan bersemangat dari sebelumnya. Hingga 1 tahun pun telah berlalu.


Ya, inilah salah satu pesan Islam yang bisa saya ambil dari adegan ini. Dimana, di dalam ajaran Islam kita diperintahkan untuk ikhlas jika kematian telah menghampiri siapapun seseorang yang kita cintai.
Islam mengajarkan kita untuk jangan berlarut larut dengan kesedihan, dan segera move on menjalani kehidupan.
Kita sebagai Muslim bahkan dilarang untuk meraung-raung ataupun meratap apalagi sampai berteriak-teriak ketika seseorang yang kita cintai meninggal dunia. Ini adalah adab yang sangat ditekankan di dalam ajaran agama Islam.

Sama seperti satu quotes khas yang Rasulullah SAW ajarkan kepada kita, jika kita mengalami musibah ataupun rasa duka yaitu Innalillahi wa Innalillahi Rojiun, yang artinya adalah Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya kami akan kembali.

Tidak ada komentar