Sejarah yang Gak Hitam Putih – Ngobrolin Tjong A Fie, Belanda, dan Nasionalisme Indo
Sejarah yang Gak Hitam Putih – Ngobrolin Tjong A Fie, Belanda, dan Nasionalisme Indo - Bro, lo pernah denger nama Tjong A Fie? Orang ini gila sih… bukan gila karena aneh, tapi gila karena keren! Bayangin, di zaman orang-orang masih sibuk candu, judi, mabuk, dan pelacuran, dia malah hidup lurus—anti semua itu. Jadi panutan, punya jiwa kepemimpinan, dan… sering banget jadi penengah kalau ada ribut-ribut antar etnis, khususnya antara Tionghoa sama etnis lain.
Uniknya lagi, di zaman perkebunan Belanda yang penuh keributan buruh, si Tjong A Fie malah dipercaya buat jadi ‘pemadam kebakaran’. Bahkan Belanda sendiri yang minta tolong ke dia buat beresin masalah. Jadi kalau lo pikir-pikir… di mana letak “penjajahan” Belandanya? Kok bisa-bisanya mereka datang ke masjid, minta tolong ke pengusaha lokal? 🤷♂️
Baca juga : Siapa itu Halil Pasha? Tokoh Bijak di Shoukoku no Altair dan Wibu Barokah, Penggemar Anime dan Manga Berakhlak Baik
Soal Nasionalisme: Murni atau Buatan?
Kita sering denger bahwa nasionalisme itu semangat dari rakyat jelata. Tapi coba lo pikir… petani-petani zaman dulu ngerti apa soal "nasionalisme"? Yang mereka tau cuma kerja rodi, gak digaji. Tapi ternyata yang nilep gaji itu malah pejabat pribumi. Terus siapa yang diprotes? Belanda. Lah? 🤣
Abis itu muncul tokoh-tokoh kayak Soekarno, yang ngajak rakyat buat “lawan penjajah.” Tapi realitanya banyak rakyat yang malah gak ngerti mereka harus lawan siapa.
Revolusi Sosial dan Pembantaian di Sumatra
Nah, di Sumatra sendiri, abis proklamasi, banyak bangsawan yang ogah-ogahan dukung Republik. Soalnya Jepang udah cabut semua hak istimewa mereka, dan mereka berharap bisa dapet haknya balik lewat kerja sama sama Belanda (NICA). Tapi itu malah bikin mereka makin jauh dari pro-republik.
Ujungnya? Revolusi Sosial meledak, banyak bangsawan Melayu dibantai. Bahkan Amir Hamzah, sastrawan hebat itu, ikut jadi korban. Gara-gara ini juga, Malaysia jadi waspada, terus bikin UMNO buat ngimbangin pengaruh dari Indonesia.
Makanya jangan heran, kalau banyak orang Sumatra dulu gak semangat masuk NKRI. Bahkan Aceh itu gabungnya paling akhir.
Soekarno, Malaysia, dan Ganyang yang Gagal Total
Lucunya, Soekarno sempet pengen ngajak kerajaan-kerajaan Melayu Malaysia gabung ke Indonesia. Tapi ditolak mentah-mentah sama UMNO. Kesel? Pasti! Akhirnya dia naik darah, dan muncul lah kampanye "Ganyang Malaysia."
Tapi eksekusinya? Hancur total. Soekarno lebih percaya ke “angkatan kelima” alias PKI daripada angkatan darat. Lah, gimana mau menang? Inggris aja bantu Malaysia langsung. CIA pun kabarnya ikut main. Soekarno? Dikerjain dari berbagai sisi.
Soekarno & JFK: Sahabat? Ngarep.
Kalo lo pikir Soekarno sahabatan sama Kennedy, fix lo kemakan overproud sejarah versi Jawa. Kenyataan di lapangan? Ada rekaman Kennedy yang bilang:
“Berjam-jam pertunjukan ego luar biasa… Saya pikir dia gak bisa tahan ambisinya.”
Wkwkwk… Kennedy aja kesel. Soekarno itu buat mereka cuma pion, dipake kalau perlu, dibuang kalau enggak.
Ironi Hubungan Indonesia–Malaysia
Yang paling aneh sih… kita sering banget lihat orang Indonesia nyinyirin Malaysia: “Malingshit lah, ganyang Malaysia lah…” Tapi orang Malaysia? Chill banget. Dukung film kita, nonton konser Indo, sopan lagi. Padahal mereka punya alasan kuat buat benci kita—jaman “Ganyang Malaysia” tuh, banyak warga sipil mereka jadi korban.
Terus kenapa kita yang nyinyir? Mungkin, ya… karena budaya iri dengki yang udah jadi warisan lama. Budaya propaganda PKI yang masih nempel di masyarakat. Susah liat orang sukses, dikit-dikit nuduh maling, iri, atau pengkhianat.
Belanda, Jepang, dan Soekarno: Siapa Sebenernya yang Licik?
Sering dibilang Belanda licik, adu domba. Tapi kalau lo liat sejarahnya, mereka malah manfaatin konflik internal kita sendiri, kayak RIS vs DI/TII. Belanda gak kuat lawan DI/TII, jadi ya mereka "bantu" lewat cara lain. Pinter juga sih.
Dan Jepang? Ya… anehnya mereka masih punya budaya samurai. Contoh: Laksamana Maeda bantu Soekarno bikin proklamasi, karena dia pegang janji. Tapi setelahnya? Dia malah dipenjara. Tragis. Tambah tragis lagi, tentara Jepang yang mau pulang, malah dibantai di Kali Bekasi. Dan Soekarno? Diam aja.
Penutup: Siapa Penjajah Sebenarnya?
Jadi, setelah semua cerita itu, lo masih yakin yang penjajah itu cuma Belanda?
Atau jangan-jangan, yang paling sering menjajah justru... sesama kita sendiri? 😅
Tags
Khilafah dan sejarah