tag:blogger.com,1999:blog-67466632430628671412024-03-19T15:48:07.357+07:00Egagology.web.id - Muslim Otaku Wibu CommunityEgagology.web.id adalah tempatnya para Wibu Barokah, Wibu Syariah, Wibu Rohis, serta Muslim penggemar anime, manga, light novel, cosplay, J pop, dan budaya Jepang lainnya berkumpul, bertukar informasi, pengetahuan sekaligus berdakwah melalui hobi dan minat mereka tanpa harus meninggalkan esensi mereka sebagai Muslim yang memegang teguh ajaran agama Islam dan beserah diri kepada Allah SWTStorylandhttp://www.blogger.com/profile/09727742521182395991noreply@blogger.comBlogger209125tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-87351826557956135352024-03-03T07:59:00.004+07:002024-03-03T07:59:52.909+07:00Bloody Monday: Misi Berbahaya Seorang Hacker SMA Melawan Teroris<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="350" src="https://www.youtube.com/embed/Yiu9fFADbz0" width="530" youtube-src-id="Yiu9fFADbz0"></iframe></div><br /><p><br /></p><h2 style="text-align: left;">Bloody Monday: Misi Berbahaya Seorang Hacker SMA Melawan Teroris</h2><p>Bloody Monday: Misi Berbahaya Seorang Hacker SMA Melawan Teroris - Bloody Monday adalah komik seinen karya Ryō Ryūmon dan diilustrasikan oleh Megumi Kouji. Komik ini menceritakan tentang Fujimaru Takagi, seorang siswa SMA yang memiliki bakat luar biasa dalam bidang hacking. Tak disangka, ia terjebak dalam sebuah konspirasi terorisme yang mengancam seluruh Jepang.</p><h3 style="text-align: left;">Awal Mula Teror</h3><p>Cerita diawali dengan sebuah adegan di sebuah pesta natal, dimana kita diperlihatkan seorang wanita dan pria dewasa sedang melakukan transaksi ilegal. Sang wanita mengatakan barang tersebut sebagai kunci kami.<br />Dan ternyata, barang ilegal tersebut adalah virus mematikan yang dapat membunuh siapa saja dan bahkan dikatakan virus tersebut bisa memusnahkan penduduk kota dalam 3 hari.<br />Lalu, setelah selesai bertransaksi, pria dan wanita tersebut berpisah dan berpamitan.<br />Sang pria pergi menaiki kereta, dan sebelum kereta berangkat sang wanita tak lupa memberikan ciuman perpisahan. Ternyata ia sedang melakukan percobaan virus pada pria tersebut.<br /><br />Dan adegan pun berganti, kali ini kita ke Tokyo tepatnya di sekolah SMA MIshiro. dimana seorang siswa bernama Fujimaru Takagi sedang memperhatikan papan mading di mana disitu tertulis siapa saja murid yang di skors oleh guru killer bernama Hikage.<br />Disini kita di perkenalkan juga dengan Aoi Asada teman sekelas Fujimaru dan juga Mako Anzai yang merupakan adik kelas Fujimaru. Mereka berdua adalah anggota dari klub koran sekolah tersebut.<br />Di sini kita juga di perkenalkan dengan teman masa kecil dari Fujimaru yang sekaligus ketua dari klub koran tersebut, yaitu Otoya Kujo yang satu tingkat lebih tua dari Fujimaru.<br />oiya btw, saya lupa menyebutkan bahwa Aoi ini adalah murid karate dari ayahnya Fujimaru. So, disini Aoi diperlihatkan sangat terampil dalam hal seni bela diri karate.<br /><br />Otoya meminta para member klub koran untuk melakukan pertemuan mendadak karena ada kasus penting yang harus mereka bahas. Dan di pertemuan inilah kita dipertemukan dengan Hyde salah satu anggota cowok lainnya di dalam klub koran ini yang juga merupakan teman sekelas dari Fujimaru dan juga Aoi.<br /><br />Di pertemuan tersebut ternyata Otoya ingin membahas topik penting tentang Hikage yang sudah sangat otoriter dalam memberi hukuman para murid di sekolah. Dan ditambah lagi ia mendapat kabar bahwa terdapat kasus teman sekelas mereka kedapatan berusaha melakukan percobaan menyakiti dirinya sendiri dengan cara mengiris pergelangan tangannya.<br />Hal ini terjadi karena Si cewek yang bernama Yuri Ishikawa itu dituduh melakukan perbuatan terlarang dengan pacarnya dan di skorsing oleh Hikage.<br /><br />Karena melihat kasus tersebut terlihat sangat pelik, akhirnya Fujimaru pun terpaksa pulang lebih cepat dari pertemuan dan membuka identitas rahasia nya kepada kita semua sebagai pembaca bahwa ia adalah seorang Hacker jenius dengan nama samaran Falcon. Hal ini ia lakukan karena rasa geramnya kepada Hikage yang telah semena-mena kepada beberapa murid dengan kebijakannya yang sangat otoriter kepada beberapa murid.<br /><br />Falcon pun melancarkan aksinya, yaitu membuka aib Hikage. Dengan cara membobol secara paksa komputer milik Hikage. Dan ia pun berhasil.<br />Keesokan harinya, seluruh komputer milik sekolah di hiasi laman web dengan disertai watermark Falcon yang juga menampilkan gambar memalukan Hikage di dalamnya. Atas kejadian tersebut, Hikage pun dipecat dari sekolah.<br /><br />Keesokan harinya, guru pengganti dari Hikage yang dipecat pun datang. Dan ternyata ia adalah wanita yang sama yang kita lihat di awal dari komik ini, yaitu Maya Orihara.<br /><br />Disisi lain, Fujimaru sedang mengerjakan tugas pemecahan kode yang diberikan oleh ayahnya. Oiya, saya belum menjelaskan tentang ayahnya Fujimaru ya? Ayahnya Fujimaru ternyata bekerja di sebuah biro intelijen tersembunyi yang berada bawah naungan departemen kehakiman bernama Third-i. Tugas departemen ini adalah menyelidiki setiap kasus tersembunyi dan konspirasi yang ditutupi dari publik. <br />Nah, kode yang ditugaskan kepada Fujimaru untuk dipecahkan tersebut masih berhubungan dengan kasusnya Maya Orihara di rusia dalam upayanya menguji coba virus yang telah disinggung di awal cerita.<br /><br />Singkat cerita, ternyata Maya telah mengetahui pergerakan Third-i yang berusaha memecahkan kode tersebut. Dan dengan siasat cerdas, ia berhasil melenyapkan laptop Fujimaru yang dipakainya untuk memecahkan kode.<br /><br />Namun ternyata, Fujimaru tak kalah cerdas. Karena ia adalah seorang Hacker handal, ia telah membackup semua proses enkripsi kode yang telah ia lakukan di server pribadi miliknya (baca : google drive ). Sehingga ia pun kembali melanjutkan penelitiannya tersebut. Apalagi, akhirnya Maya yang telah berjanji akan mengganti laptop milih Fujimaru, memberikan laptop baru kepada Fujimaru. Dan Fujimaru pun menerimanya dengan senang hati tanpa curiga sedikitpun dan tanpa curiga bahwa laptop tersebut telah di pasang alat pelacak serta alat penyadap oleh organisasi yang memerintah Maya.<br /></p><h3 style="text-align: left;">Terjebak dalam Konspirasi</h3><p>Karena keterlibatan Fujimaru yang cukup serius dalam pemecahan kode yang melibatkan orang-orang di sekelilingnya. Membuat masalah demi masalah mulai menyerangnya.<br />Pertama, ayahnya dituduh sebagai buronan karena berada di TKP ketika atasannya yang ingin membocorkan satu rahasia kepadanya dilenyapkan oleh sniper organisasi.<br />Alhasil, Fujimaru pun di cap sebagai anak dari seorang buronan.<br />Walaupun, para member klub koran sekolah tetap berpihak padanya dan terus memberi semangat kepada Fujimaru. Namun, hal itu pula lah yang mengharuskan Fujimaru membocorkan kedoknya alias alter egonya sebagai seorang Hacker bernama Falcon di depan semua member klub koran.<br /><br />Hal pertama kali, yang dilakukan oleh Fujimaru adalah menyelesaikan analisisnya terhadap kode yang diberikan oleh ayahnya. Meskipun, ayahnya telah meminta ia untuk membuang dan melupakan kode tersebut. Namun namanya Fujimaru yang keras kepala, ia tidak mengindahkan perintah ayahnya tersebut. Ia tetap memecahkan kode tersebut, <br /><br />Setelah melalui proses yang cukup rumit, sampai-sampai ia harus menggunakan senjata rahasianya yaitu menyebarkan Trojan Horse guna menyambungkan beberapa pc di dunia agar bisa di satukan menjadi satu super komputer yang utuh. Akhirnya kode pun terpecahkan.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Misi Berbahaya</h3><p>Namun, apa yang ada di video tersebut tak lebih dari tragedi kemanusia yang sangat tidak pantas ditonton oleh sekelompok remaja sekolah. Setelah mereka menyelesaikan menonton video mengerikan tersebut, Otoya dengan meyakinkan mengatakan bahwa arti dari judul dari video yang memakai bahasa Rusia tersebut berbunyi Pesan Natal.<br /><br />Ya, setelah semua itu berakhir semua member klub koran pun kembali ke kelas mereka masing-masing, kecuali Fujimaru yang memilih tetap di lab komputer dengan alasan, ia mau menganalisis lebih lanjut tentang video tersebut.<br />Setelah penganalisisan yang cukup lama dan rumit, Fujimaru mendapatkan satu clue yang cukup berharga di dalam video pesan natal itu, yaitu bayangan seorang wanita yang setelah di perjelas dengan software editing sangat mirip dengan raut wajah guru baru yang menggantikan Hikage, yaitu Maya Orihara.<br /><br />Namun, belum sempat ia mengkonfirmasi hal tersebut kepada Ibu Maya secara langsung. Ia di kejutkan dengan masalah baru yang datang secara mendadak, yaitu kamera tersembunyi yang sengaja ia pasang di dalam rumahnya mendeteksi adanya orang asing yang menyandera adik kesayangannya, yaitu Haruka Takagi. Dan setelah di telpon oleh Fujimaru, adiknya tersebut terdengar sedang berteriak.<br />Dengan bergegas Fujimaru kembali ke rumah demi menyelamatkan adiknya.<br /><br />Sesampainya di rumah, ternyata yang di temui Fujimaru bukanlah seorang penjahat yang sedang menyandera adiknya. Melainkan bawahan ayahnya di Third-i yang di tugaskan menjadi pengawal pribadi dari keluarga Takagi, Fujimaru dan Haruka, dia bernama Sayuri Hosho. Selain itu Hosho juga menyampaikan pesan dari ayahnya Fujimaru bahwa di dalam Third-i saat ini ada mata-mata yang menyusup.<br /><br />Sementara itu, adegan berganti ke sisi ayahnya Fujimaru dan Haruka yang sedang berusaha menemui seorang teman lama istrinya, yang juga berprofesi sebagai profesor.yaitu professor Shikimura. Namun naas, seorang sniper dari organisasi musuh alias temannya Maya telah menunggu di atas atap bangunan dan ia telah mengunci wajah Takagi di teropong senjatanya. Dan volume 1 komik ini pun berakhir. <br /></p><h3 style="text-align: left;">Kesimpulan</h3><p><br />Bloody Monday adalah komik thriller yang penuh dengan aksi, misteri, dan konspirasi. Cerita yang menegangkan dan karakter yang menarik membuat komik ini menjadi salah satu komik seinen terbaik di Jepang.</p><p><br /></p><p><br /></p><img src="https://i.pinimg.com/736x/8a/b4/40/8ab4404134d4979a98f679cc353d5bf8.jpg" />
<blockquote class="twitter-tweet"><p dir="ltr" lang="zxx"><a href="https://t.co/Cpgnqb3SNQ">https://t.co/Cpgnqb3SNQ</a> <a href="https://t.co/mzzWEd3InF">pic.twitter.com/mzzWEd3InF</a></p>— egagology (@egagology) <a href="https://twitter.com/egagology/status/1764090153008837113?ref_src=twsrc%5Etfw">March 3, 2024</a></blockquote> <script async="" charset="utf-8" src="https://platform.twitter.com/widgets.js"></script> egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0Bandung Electronic Center, Tamansari, Bandung Wetan, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9067858 107.6096128-35.217019636178847 72.4533628 21.403448036178844 142.76586279999998tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-12591321586856426552024-02-23T10:01:00.003+07:002024-02-23T14:06:43.368+07:00Mengapa anime perlu sutradara, bukankah anime hanya perlu digambar?<h2 style="text-align: left;">Mengapa anime perlu sutradara, bukankah anime hanya perlu digambar?</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://miro.medium.com/v2/resize:fit:1024/0*v3P2gaB1co_vA7Hy" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mengapa anime perlu sutradara, bukankah anime hanya perlu digambar?" border="0" data-original-height="534" data-original-width="800" src="https://miro.medium.com/v2/resize:fit:1024/0*v3P2gaB1co_vA7Hy" title="Mengapa anime perlu sutradara, bukankah anime hanya perlu digambar?" /></a></div><br /><p>Mengapa anime perlu sutradara, bukankah anime hanya perlu digambar? - Meski cuma di gambar..<br />Kan anime bukan cuma di gambar satu orang..<br />ada tim panggambar animasi alias animator… yang di bagi jadi beberapa bagian, ada yang gambar scene per scene, ada yang gambar inbetween, ada yang bagian desain karakter, visual effect, dll..<br />Ada lagi bagian per filman, macem bagian coloring, sama editing video dan kalo di perlukan pake editing photoshop dll..<br />ada bagian 3d animator dan 3d visual effect.<br /><br />Trus anime jg harus di isi suaranya oleh para dubber, music scoring, sound effect dll..<br />Dan semua itu, dari awal hingga akhir proses di awasi, di koreksi dan di setujui oleh sutradara…<br /></p><h3 style="text-align: left;">Bukan Sekadar Menggambar: Memahami Kompleksitas Pembuatan Anime</h3><p>Proses awal dari pembuatan anime biasanya Penulis Naskah akan membuat naskah cerita dan di serahkan kepada sutradara..<br />Lalu sutradara akan membuat story board berisi garis besar adegan, posisi kamera, durasi dll<br />Lalu, setelah proses proyek pembuatan telah berjalan.. Sutradara ikut mengawasi semua proses, mulai dari dubbing, scoring, visual, sampe jd film jadi, semua proses harus ada tanda tangan persetujuan dari sutradara..<br />Apalagi biasanya studio yang memproses itu semua beda-beda studio.<br /><br /></p>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-59295174881107612782024-02-21T14:30:00.001+07:002024-02-21T14:30:06.965+07:00Wibu vs Anime Lover: Apa Bedanya?<h2 style="text-align: left;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.wz.de/imgs/39/5/5/1/5/6/8/9/9/tok_44e59f085df14434bfb9078687ce38eb/w1900_h1350_x1500_y1066_DPA_bfunk_dpa_5F9D72000B0058EA-0cb2f53003dda13e.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Wibu vs Anime Lover: Apa Bedanya?" border="0" data-original-height="568" data-original-width="800" src="https://www.wz.de/imgs/39/5/5/1/5/6/8/9/9/tok_44e59f085df14434bfb9078687ce38eb/w1900_h1350_x1500_y1066_DPA_bfunk_dpa_5F9D72000B0058EA-0cb2f53003dda13e.jpg" title="Wibu vs Anime Lover: Apa Bedanya?" /></a></div><br /></h2><h2 style="text-align: left;">Wibu vs Anime Lover: Apa Bedanya?</h2><h2 style="text-align: left;"> </h2><div style="text-align: left;"><h3 style="text-align: left;"> Wibu: Obsesi Budaya Populer Jepang</h3><h4 style="text-align: left;">Pendahuluan:</h4><br />Wibu vs Anime Lover: Apa Bedanya? - Wibu, sebuah istilah yang sering didengar di kalangan penggemar budaya Jepang, membawa konotasi beragam. Bagi sebagian orang, wibu identik dengan obsesi berlebihan terhadap budaya Jepang, sedangkan bagi yang lain, wibu hanyalah sebutan untuk pecinta budaya Jepang.<br /><br /><h3>Definisi Wibu:</h3><br />Wibu berasal dari kata "weeaboo", sebuah slang bahasa Inggris yang merujuk pada orang non-Jepang yang terobsesi dengan budaya pop Jepang, khususnya anime dan manga. Obsesi ini sering kali dianggap berlebihan dan tidak sehat, hingga memicu stereotip negatif terhadap wibu.<br /><br /><h3 style="text-align: left;">Sejarah Wibu: Dari Wapanese Menjadi Fenomena Global</h3><h4 style="text-align: left;">Awal Mula Istilah "Wibu":</h4><br />Istilah "wibu" berasal dari kata slang Inggris "weeaboo", yang muncul di forum online 4chan pada awal tahun 2000-an.<br />Kata "weeaboo" awalnya digunakan untuk menghina orang non-Jepang yang terobsesi dengan budaya Jepang, khususnya anime dan manga.<br />Kata ini kemudian diubah menjadi "wibu" dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan pelafalan.<br />Evolusi Makna "Wibu":<br /><br />Awalnya, "wibu" memiliki konotasi negatif dan digunakan untuk mengolok-olok orang yang dianggap terlalu terobsesi dengan budaya Jepang.<br />Seiring waktu, makna "wibu" mulai berkembang dan menjadi lebih netral.<br />Saat ini, "wibu" sering digunakan sebagai istilah umum untuk menyebut orang yang menyukai budaya Jepang, termasuk anime, manga, video game, dan lainnya.<br />Faktor yang Mendorong Fenomena Wibu:<br /><br />Globalisasi: Penyebaran budaya Jepang ke seluruh dunia melalui anime, manga, dan video game.<br />Internet: Kemudahan akses terhadap informasi dan komunitas online terkait budaya Jepang.<br />Kesadaran dan toleransi yang lebih besar: Masyarakat global semakin terbuka terhadap budaya lain, termasuk budaya Jepang.<br /><h3 style="text-align: left;">Sejarah Singkat Wibu di Indonesia:</h3><br />Fenomena wibu di Indonesia mulai berkembang pada tahun 1990-an, bersamaan dengan masuknya anime dan manga ke Indonesia.<br />Pada saat itu, anime dan manga masih dianggap sebagai sesuatu yang asing dan aneh oleh masyarakat Indonesia.<br />Orang-orang yang menyukai anime dan manga sering kali diolok-olok dan dihina sebagai "wibu".<br />Seiring waktu, popularitas anime dan manga di Indonesia semakin meningkat.<br />Hal ini menyebabkan semakin banyak orang yang menyukai budaya Jepang, dan istilah "wibu" pun mulai diterima dengan lebih baik.<br />Wibu di Indonesia Saat Ini:<br /><br />Saat ini, wibu merupakan komunitas yang cukup besar di Indonesia.<br />Komunitas wibu di Indonesia aktif dalam berbagai kegiatan, seperti cosplay, event anime, dan diskusi online.<br />Pandangan terhadap wibu di Indonesia beragam, dari yang positif hingga negatif.<br />Ada yang menganggap wibu sebagai bagian dari budaya pop modern, ada juga yang menganggapnya sebagai bentuk obsesi yang tidak sehat.<br /><h3 style="text-align: left;">Ciri-ciri Wibu:</h3><br />Berikut beberapa ciri-ciri wibu yang umum dijumpai:<br /><br />Kecintaan berlebihan terhadap budaya pop Jepang: Wibu menunjukkan antusiasme luar biasa terhadap anime, manga, light novel, video game, dan idol Jepang. Mereka menghabiskan waktu dan uang untuk mengoleksi merchandise, menghadiri event, dan mempelajari bahasa Jepang.<br />Peniruan budaya Jepang: Wibu berusaha meniru gaya hidup dan cara berbicara orang Jepang. Mereka menggunakan bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari, memakai cosplay, dan bahkan mengubah nama mereka menjadi nama Jepang.<br />Pandangan idealis tentang Jepang: Wibu sering kali mengidealkan Jepang sebagai negara sempurna tanpa kekurangan. Mereka mengabaikan sisi negatif budaya Jepang dan terobsesi dengan citra Jepang yang dikonstruksi dalam media.<br />Sikap superior: Wibu terkadang menunjukkan sikap superior terhadap orang yang tidak menyukai budaya Jepang. Mereka menganggap diri mereka lebih paham tentang Jepang dan memandang rendah orang lain.<br /><h3 style="text-align: left;">Dampak Negatif Wibu:</h3><br />Obsesi berlebihan terhadap budaya Jepang dapat membawa dampak negatif, seperti:<br /><br />Keterasingan sosial: Wibu terpaku pada budaya Jepang dan mengabaikan interaksi sosial dengan orang di sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan mereka terisolasi dan kehilangan koneksi dengan dunia nyata.<br />Penurunan prestasi: Obsesi terhadap budaya Jepang dapat mengalihkan fokus dari pendidikan dan pekerjaan. Wibu menghabiskan waktu dan uang untuk hal-hal terkait budaya Jepang, sehingga mengabaikan tanggung jawab mereka.<br />Pandangan keliru tentang Jepang: Wibu yang mengidealkan Jepang dapat memiliki pandangan yang keliru tentang negara tersebut. Mereka mengabaikan sisi negatif budaya Jepang dan terjebak dalam fantasi yang tidak realistis.<br /><h3 style="text-align: left;">Pandangan Positif terhadap Wibu:</h3><br />Meskipun sering distigmatisasi, wibu juga memiliki sisi positif:<br /><br />Pelestarian budaya Jepang: Wibu membantu menyebarkan dan melestarikan budaya Jepang di luar negeri. Mereka mempromosikan anime, manga, dan budaya Jepang kepada orang lain.<br />Belajar bahasa Jepang: Ketertarikan terhadap budaya Jepang mendorong wibu untuk belajar bahasa Jepang. Hal ini dapat membuka peluang baru dalam pendidikan dan pekerjaan.<br />Membangun komunitas: Wibu membangun komunitas dan menjalin pertemanan dengan orang lain yang memiliki minat yang sama. Komunitas ini dapat menjadi wadah untuk saling mendukung dan berbagi informasi.<br /><br /><h3 style="text-align: left;">Perbedaan Wibu dan Otaku: Memahami Istilah yang Sering Disalahpahami</h3>Wibu dan otaku adalah dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan orang yang menyukai budaya Jepang.<br /><br />Namun, terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya:<br /><br /><h4 style="text-align: left;">Wibu:</h4>WIbu, adalah penggemar segala sesuatu yang berbau Jepang yang berasal dari negara di luar Jepang alias bukan orang Jepang.<br />Tingkat Obsesi: Wibu memiliki obsesi berlebihan terhadap budaya Jepang, terutama anime dan manga.<br />Pandangan terhadap Budaya Jepang: Wibu sering kali mengidealkan budaya Jepang dan menganggapnya superior dari budaya lain.<br />Pengaruh pada Kehidupan: Obsesi terhadap budaya Jepang dapat mengganggu kehidupan wibu dan mengabaikan aspek lain dalam hidup mereka.<br />Ciri-ciri:<br />Menghabiskan banyak waktu dan uang untuk hal-hal terkait budaya Jepang.<br />Berusaha meniru gaya hidup dan cara berbicara orang Jepang.<br />Memiliki pengetahuan yang luas tentang anime dan manga, tetapi tidak selalu tentang budaya Jepang secara keseluruhan.<br />Sering menggunakan bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari.<br /><h4 style="text-align: left;">Otaku:</h4>Istilah ini digunakan untuk menyebut penggemar anime dan manga di Jepang dan berasal serta berkewarganegaraan Jepang. Asal usul istilah: Istilah "otaku" berasal dari bahasa Jepang dan awalnya digunakan untuk menyebut penggemar anime dan manga di Jepang.<br />Stereotip budaya: Di Jepang, otaku sering distereotipkan sebagai orang yang memiliki obsesi yang tidak sehat terhadap suatu hal dan memiliki interaksi sosial yang terbatas. Stereotip ini mungkin membuat orang enggan untuk mengidentifikasi diri sebagai otaku di luar Jepang.</div><div style="text-align: left;"><br />Tingkat Obsesi: Otaku memiliki minat yang mendalam dan fokus pada aspek tertentu dari budaya Jepang, seperti anime, manga, video game, atau idol.<br />Pandangan terhadap Budaya Jepang: Otaku menghargai budaya Jepang dan ingin mempelajari lebih dalam tentang aspek yang mereka minati.<br />Pengaruh pada Kehidupan: Minat terhadap budaya Jepang dapat menjadi bagian positif dari kehidupan otaku dan mendorong mereka untuk belajar dan berkembang.<br /><h4 style="text-align: left;">Ciri-ciri:</h4>Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang aspek budaya Jepang yang mereka minati.<br />Terlibat dalam komunitas online dan offline terkait minat mereka.<br />Menghabiskan waktu dan uang untuk koleksi merchandise terkait minat mereka.<br />Tidak selalu berusaha meniru gaya hidup orang Jepang.<br /><br /><h3 style="text-align: left;">Anime Lover</h3>Secara harafiah: Anime lover adalah seseorang yang menyukai anime. Artinya, mereka menikmati menonton anime, tertarik dengan cerita, karakter, dan aspek-aspek lain yang ditawarkan medium ini.<br />Spektrum Ketertarikan:<br /><br />Tingkat ketertarikan: Ketertarikan terhadap anime bisa beragam, mulai dari kasual (menonton sesekali untuk hiburan) hingga serius (mengikuti perkembangan dengan aktif, terlibat komunitas, mempelajari aspek budaya terkait).<br />Tipe ketertarikan: Selain tingkat, fokus ketertarikan juga bervariasi. Beberapa menyukai genre tertentu, karakter spesifik, studio animasi tertentu, atau bahkan aspek artistik seperti soundtrack.<br />Persepsi:<br /><br />Positif: Anime lover dilihat sebagai penikmat budaya pop. Mereka dipandang sebagai orang yang terbuka terhadap kreativitas dan seni dari berbagai belahan dunia.<br />Negatif: Terdapat stereotip negatif terkait anime lover, yaitu "wibu". Wibu umumnya dikaitkan dengan obsesi berlebihan terhadap budaya Jepang, terputus dari kehidupan nyata, dan memiliki pandangan idealis yang tidak realistis.<br /><br /><br />Label "anime lover" dan "wibu" tidak selalu hitam putih.<br />Ada banyak tingkatan di antara keduanya.</div><div style="text-align: left;"><br />Yang terpenting adalah Fakta menunjukkan bahwa anime lover memang ada:<br /><br />Komunitas anime: Ada banyak komunitas anime online dan offline yang menunjukkan bahwa banyak orang yang menyukai anime dan ingin berinteraksi dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.<br />Popularitas anime: Popularitas anime terus meningkat di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang menyukai anime.<br />Dampak positif: Anime dapat memberikan dampak positif bagi orang-orang yang menikmatinya, seperti meningkatkan pengetahuan tentang budaya Jepang, melatih bahasa Jepang, dan membangun komunitas.menikmati anime dengan cara yang sehat dan tidak mengganggu kehidupan pribadi.<br /><br /><br /><h3 style="text-align: left;">Kesimpulan:</h3><br />Wibu merupakan fenomena kompleks dengan berbagai sisi. Obsesi berlebihan terhadap budaya Jepang dapat membawa dampak negatif, namun wibu juga memiliki potensi untuk membawa dampak positif. Pandangan terhadap wibu perlu dikaji secara objektif dan tidak terjebak dalam stereotip negatif. Dan Anime Lover adalah bagian dari Wibu, karena Anime berasal dari Jepang. Dan semua orang yang suka produk Jepang di sebut Wibu.<br /></div>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0Bandung Electronic Center, Tamansari, Bandung Wetan, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9067858 107.6096128-35.217019636178847 72.4533628 21.403448036178844 142.76586279999998tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-64751557737778815972024-02-07T16:28:00.003+07:002024-02-07T16:28:28.566+07:003 Pesan Moral Islam Tersembunyi dalam Anime Classroom of the Elite<h2 style="text-align: left;">3 Pesan Moral Islam Tersembunyi dalam Anime Classroom of the Elite</h2><h2 style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="298" src="https://www.youtube.com/embed/ZwhydDgTfq4" width="477" youtube-src-id="ZwhydDgTfq4"></iframe></div><br /> <br /></h2><div style="text-align: left;">3 Pesan Moral Islam Tersembunyi dalam <a href="https://www.egagology.web.id/2023/10/anime-demon-slayer-kimetsu-no-yaiba-anti-lgbt.html" target="_blank">Anime </a>Classroom of the Elite - Berikut adalah beberapa ajaran Islam yang ada di dalam anime Classroom of the elite, apa sajakah itu?</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><h3 style="text-align: left;"> Ajaran Islam dalam Anime Classroom of the Elite Season 3</h3><h3 style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="327" src="https://www.youtube.com/embed/hLytb-J_QVI" width="368" youtube-src-id="hLytb-J_QVI"></iframe></div></h3><br />Anime Classroom of the Elite Season 3, di salah satu adegannya, menampilkan nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Islam. Adegan tersebut menceritakan masa lalu Ichinose Honami, di mana dia pernah mengutil barang demi menyenangkan adiknya.<br /><br />Namun, Ichinose dimarahi dengan keras oleh ibunya dan barang yang diutilnya dikembalikan kepada pemiliknya. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang melarang dan mengharamkan tindakan mencuri barang milik orang lain.<br /><br /><h4 style="text-align: left;">Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam adegan tersebut:</h4><br /><ol style="text-align: left;"><li>Larangan mencuri: Islam melarang keras tindakan mencuri, karena termasuk dosa besar.</li><li>Kejujuran: Ichinose akhirnya menyadari kesalahannya dan mengembalikan barang yang diutilnya. Ini menunjukkan pentingnya kejujuran dalam Islam.</li><li>Tanggung jawab: Ibu Ichinose bertanggung jawab untuk mendisiplinkan anaknya dan mengajarinya nilai-nilai yang benar.</li><li>Peduli terhadap orang lain: Ichinose mencuri untuk menyenangkan adiknya, menunjukkan rasa kasih sayang dan kepeduliannya.</li></ol><br /><h4 style="text-align: left;">Kesimpulan:</h4><br />Meskipun anime Classroom of the Elite bukan anime bertema religi, adegan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai universal seperti larangan mencuri, kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap orang lain, sejalan dengan ajaran Islam.</div><br /><br /><br /><h3 style="text-align: left;">Ajaran Islam dalam Anime Classroom of the Elite: Sifat Narsis Kushida Kikyou</h3><a href="https://youtu.be/ZwhydDgTfq4" target="_blank">Anime Classroom of the Elite</a> menghadirkan berbagai karakter menarik, salah satunya Kushida Kikyou. Di balik citranya yang ceria dan ramah, Kikyou menyimpan sifat narsis yang membuatnya terobsesi dengan pujian dan pengakuan dari orang lain.<br /><br /><h4 style="text-align: left;">Sifat Narsis Kikyou dan Larangan Riya dalam Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="312" src="https://www.youtube.com/embed/OMYL3_9-5Yo" width="379" youtube-src-id="OMYL3_9-5Yo"></iframe></div></h4><br />Sifat narsis Kikyou sejalan dengan konsep "riya" dalam Islam. Riya adalah perbuatan yang dilakukan untuk mencari pujian dan pengakuan dari orang lain, bukan karena Allah SWT. Islam melarang riya karena beberapa alasan:<br /><br /><ol style="text-align: left;"><li>Merusak Keikhlasan: Riya dapat merusak keikhlasan ibadah dan amalan. Ketika seseorang melakukan sesuatu hanya untuk dilihat dan dipuji orang lain, pahala amalannya bisa berkurang.</li><li>Menimbulkan Kesombongan: Riya dapat membuat seseorang merasa sombong dan superior karena merasa lebih baik dari orang lain.</li><li>Menyebabkan Kekecewaan: Jika seseorang hanya fokus pada pujian manusia, dia akan mudah kecewa ketika tidak mendapatkannya.</li><li>Hikmah yang Dapat Dipetik:</li></ol><br />Kisah Kikyou dalam anime Classroom of the Elite dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk menghindari sifat narsis dan riya. Kita harus selalu berusaha untuk melakukan segala sesuatu dengan ikhlas karena Allah SWT, bukan untuk mencari pengakuan dan pujian dari manusia.<br /><div style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;"><br /><h3 style="text-align: left;">Fakta Anime Classroom of the Elite: Pendekatan Diplomasi Ayanokouji Kiyotaka</h3> </div><div style="text-align: left;">Anime Classroom of the Elite menghadirkan karakter Ayanokouji Kiyotaka yang terkenal dengan kecerdasan dan strateginya. Salah satu fakta menarik dari Kiyotaka adalah dia lebih memilih diplomasi daripada kekerasan dalam menyelesaikan masalah.<br /><br /><h4 style="text-align: left;">Pendekatan Diplomasi Kiyotaka dan Sunnah Rasulullah SAW</h4><br />Pendekatan diplomasi Kiyotaka sejalan dengan sunnah Rasulullah SAW yang selalu mengedepankan musyawarah dan perdamaian dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Berikut beberapa contohnya:<br /><br /><ol style="text-align: left;"><li>Perjanjian Hudaibiyah: Rasulullah SAW menunjukkan diplomasi dan kebijaksanaan dalam perjanjian Hudaibiyah, meskipun sempat dikritik oleh para sahabatnya.</li><li>Penaklukan Mekkah: Rasulullah SAW memilih untuk memaafkan penduduk Mekkah yang telah menzaliminya di masa lalu.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://www.youtube.com/embed/OgqnYdNb_ec" width="482" youtube-src-id="OgqnYdNb_ec"></iframe></div></li></ol><h4 style="text-align: left;">Hikmah yang Dapat Dipetik:</h4><br />Kisah Kiyotaka dalam anime Classroom of the Elite dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu mengedepankan diplomasi dan perdamaian dalam menyelesaikan masalah. Kekerasan dan permusuhan hanya akan membawa dampak negatif dan tidak menyelesaikan masalah. <br /></div><br /><br />egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-30011425984713789862024-01-20T17:04:00.001+07:002024-02-19T21:42:49.438+07:00 Kumpulan Link Grup WA Terbaru dan Aktif - Update Februari 2024<h2 style="text-align: center;"><br /></h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.breedie.com/wp-content/uploads/2021/04/Animasi-Jam-Whatsapp-Breedie.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kumpulan Link Grup WA Terbaru dan Aktif" border="0" data-original-height="534" data-original-width="800" src="https://www.breedie.com/wp-content/uploads/2021/04/Animasi-Jam-Whatsapp-Breedie.gif" title="Kumpulan Link Grup WA Terbaru dan Aktif" /></a></div><br /><h2 style="text-align: center;"> Kumpulan Link Grup WA Terbaru dan Aktif </h2><h3 style="text-align: left;"> </h3><h3 style="text-align: left;">Debate Club Universe</h3><div style="text-align: left;"><a href="https://chat.whatsapp.com/K5agBJBkGsKEAn8lgfDDHX" target="_blank">Debate Club Universe</a><br /></div><h3 style="text-align: left;">Partai Wibu Indonesia</h3><div style="text-align: left;"> <a href="https://chat.whatsapp.com/GEojwYGUTKiGplXbV5flp6" target="_blank">Partai Wibu Indonesia</a></div><h3 style="text-align: left;">Anda Bertanya Atheis Menjawab<br /></h3><div style="text-align: left;"><a href="https://chat.whatsapp.com/FZDmwbbbd4s86vYgDj9yOc" target="_blank">Anda Bertanya Atheis Menjawab</a></div><h3 style="text-align: left;">Anda Bertanya Kristen Menjawab<br /></h3><div style="text-align: left;"><a href="https://chat.whatsapp.com/GRgGb2RtT0AB4PAS7qHbKr" target="_blank">Anda Bertanya Kristen Menjawab<br /><br /></a><br /></div>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-54632021218304438022024-01-20T06:36:00.005+07:002024-01-20T06:36:47.692+07:00Islam dan demokrasi: Bagaimana keduanya dapat berjalan beriringan?<h2 style="text-align: left;">Islam dan demokrasi: Bagaimana keduanya dapat berjalan beriringan?|</h2><p><img alt="KPU Umumkan 11 Panelis Debat Keempat Pilpres 2024, Ini Nama-namanya" class="lazyload initial loaded" data-src="https://pict-b.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/01/17/12/1300739/kpu-umumkan-11-panelis-debat-keempat-pilpres-2024-ini-namanamanya-wng.webp" data-was-processed="true" height="488" src="https://pict-b.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/01/17/12/1300739/kpu-umumkan-11-panelis-debat-keempat-pilpres-2024-ini-namanamanya-wng.webp" width="732" /><br /> </p><p> </p><p>Islam dan demokrasi: Bagaimana keduanya dapat berjalan beriringan? - Yang perlu kalian pahami, <strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Kapitalisme dan Demokrasi: 2 Hal yang Tidak Bisa Dipisahkan.</strong></p><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 24px 0px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><p data-sourcepos="3:1-3:163" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Kapitalisme dan demokrasi adalah dua sistem yang telah menjadi dasar bagi banyak negara di dunia. Keduanya memiliki hubungan yang kompleks dan saling mempengaruhi.</p><p data-sourcepos="5:1-5:252" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana produksi dan konsumsi barang dan jasa ditentukan oleh mekanisme pasar.</strong> Dalam sistem kapitalisme, individu memiliki kebebasan untuk memulai bisnis, menghasilkan kekayaan, dan bersaing dengan perusahaan lain.</p><p data-sourcepos="7:1-7:205" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana rakyat memiliki kekuasaan untuk memilih pemimpin mereka.</strong> Dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki hak untuk bersuara dan berpartisipasi dalam proses politik.</p><p data-sourcepos="9:1-9:325" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Ada beberapa hal yang membuat kapitalisme dan demokrasi saling melengkapi.</strong> Pertama, keduanya didasarkan pada prinsip kebebasan individu. Kapitalisme memberikan kebebasan kepada individu untuk memulai bisnis dan menghasilkan kekayaan, sedangkan demokrasi memberikan kebebasan kepada individu untuk memilih pemimpin mereka.</p><p data-sourcepos="11:1-11:304" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Kedua, kapitalisme dan demokrasi dapat saling mendukung.</strong> Kapitalisme dapat menciptakan kemakmuran, yang dapat memberikan sumber daya bagi pemerintah untuk menyediakan layanan publik yang dibutuhkan oleh rakyat. Demokrasi dapat menciptakan stabilitas politik, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.</p><p data-sourcepos="13:1-13:286" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"></strong></p><p data-sourcepos="15:1-15:95" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Berikut adalah beberapa contoh bagaimana kapitalisme dan demokrasi dapat saling melengkapi:</strong></p><ul data-sourcepos="17:1-20:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 4px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px 0px 0px 36px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><li data-sourcepos="17:1-18:36" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Demokrasi dapat digunakan untuk menciptakan undang-undang yang melindungi hak-hak pemilik bisnis, seperti hak untuk memiliki properti dan kebebasan kontrak.</strong><div class="attachment-container search-images" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: grid; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: 8px; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 16px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"></div></li><li data-sourcepos="19:1-20:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Kapitalisme dapat digunakan untuk menciptakan kemakmuran, yang dapat memberikan sumber daya bagi pemerintah untuk menyediakan layanan publik yang dibutuhkan oleh rakyat.</strong></li></ul><br />Jadi sudah jelas bahwa, Demokrasi akan selalu memenangkan orang-orang yang memiliki modal besar. Terlebih lagi jika demokrasi itu di terapkan di Indonesia yang notabene <br /><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 24px 0px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><p data-sourcepos="1:1-1:41" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Indonesia negara mayoritas tamatan SD</strong></p><p data-sourcepos="3:1-3:202" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sebanyak 64,68 juta penduduk Indonesia merupakan lulusan SD. Jumlah ini merupakan 56,46% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 115,9 juta jiwa.</p><p data-sourcepos="6:1-6:164" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Jumlah penduduk Indonesia yang belum menyelesaikan pendidikan dasar (tidak tamat SD) juga cukup besar, yaitu sebanyak 3,25 juta jiwa atau 2,82% dari total penduduk.</p><p data-sourcepos="8:1-8:214" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak penduduk Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia dan menghambat pembangunan nasional.</p><p data-sourcepos="10:1-10:127" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Ada beberapa faktor yang menyebabkan masih banyaknya penduduk Indonesia yang belum menyelesaikan pendidikan dasar, antara lain:</p><ul data-sourcepos="12:1-15:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 4px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px 0px 0px 36px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><li data-sourcepos="12:1-12:183" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Kemiskinan:</strong> Kemiskinan menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan anak-anak putus sekolah. Orang tua yang miskin sering kali tidak mampu membiayai pendidikan anak-anaknya.</li><li data-sourcepos="13:1-13:128" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Jarak sekolah:</strong> Di daerah-daerah terpencil, jarak sekolah yang jauh sering menjadi kendala bagi anak-anak untuk bersekolah.</li><li data-sourcepos="14:1-15:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Tradisi:</strong> Di beberapa daerah, masih ada tradisi yang mengharuskan anak-anak perempuan putus sekolah untuk membantu orang tua di rumah.</li></ul><p data-sourcepos="16:1-16:233" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">So, hak memilih para orang Indonesia ini di batasi oleh kepetingan perut semata. Dan mudah di manipulasi.</p><p data-sourcepos="16:1-16:233" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"> </p></div></div><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><h3 style="text-align: left;">Lalu bagaimana cara Islam bisa memenangkan perang, di dalam sistem demokrasi yang terjadi di Indonesia?</h3></div></div><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 24px 0px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 24px 0px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><p data-sourcepos="16:1-16:233" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><br />Jawabannya adalah, kita harus ikut dalam aturan mainnya. Caranya adalah dengan cara mengikuti apa yang di lakukan oleh para pesaing kita dalam kontestasi pemilihan umum yang demokrasi.</p><p data-sourcepos="16:1-16:233" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Mereka memberikan uang pada masyarakat, kita juga harus memberikan hal yang sama. Kita mesti melakukan serangan fajar. <br /></p><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 24px 0px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><p data-sourcepos="1:1-1:328" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Serangan fajar</strong> adalah istilah populer untuk praktik <strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">politik uang</strong> yang terjadi di Indonesia. Praktik ini dilakukan menjelang hari pemilihan umum (pemilu) dengan memberikan uang atau barang kepada para pemilih agar memilih calon tertentu. Serangan fajar biasanya dilakukan secara diam-diam dan tanpa sepengetahuan pemilih.</p><div class="attachment-container search-images" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: grid; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: 8px; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 16px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"></div><p></p><p data-sourcepos="5:1-5:186" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Praktek serangan fajar merupakan pelanggaran hukum dan dapat dikenai sanksi pidana. Namun, praktik ini masih marak terjadi di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil dan pedesaan.</p><p data-sourcepos="7:1-7:101" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Ada beberapa faktor yang menyebabkan masih maraknya praktik serangan fajar di Indonesia, antara lain:</p></div></div></div><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><ul data-sourcepos="9:1-12:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 4px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px 0px 0px 36px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; text-align: left; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><li data-sourcepos="9:1-9:289" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Kemiskinan:</strong> Kemiskinan menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan pemilih rentan terhadap serangan fajar. Pemilih yang miskin sering kali tergoda untuk menerima uang atau barang dari calon tertentu, meski mereka tidak mengetahui atau tidak setuju dengan program calon tersebut.</li><li data-sourcepos="10:1-10:233" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Kurang kesadaran:</strong> Masih banyak pemilih di Indonesia yang kurang sadar akan pentingnya memilih calon berdasarkan program dan visi-misinya. Mereka lebih mudah terpengaruh oleh uang atau barang yang ditawarkan oleh calon tertentu.</li><li data-sourcepos="11:1-12:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Kurang pengawasan:</strong> Pengawasan terhadap pelaksanaan pemilu di Indonesia masih belum optimal. Hal ini membuat praktik serangan fajar sulit untuk dideteksi dan ditindak.<br /><br /><br /><h3>Apakah hal itu di perbolehkan?</h3>Selama niatnya adalah untuk membela Islam, semua itu di perbolehkan. Dengan mengambil alasan "keterpaksaan", jilat menjilat penguasa pun di perbolehkan.<br /><div _ngcontent-ng-c1683545263="" class="markdown markdown-main-panel" style="--animation-duration: 600ms; --fade-animation-function: cubic-bezier(0.05, 0.7, 0.91, 1); animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><p data-sourcepos="1:1-1:297" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">Hukum keterpaksaan melakukan sesuatu karena tidak ada lagi yang bisa diperbuat dalam Islam adalah <strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">hukum darurat</strong>. Hukum darurat adalah hukum yang berlaku dalam keadaan darurat, di mana seseorang terpaksa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum Islam karena tidak ada lagi pilihan lain.</p><p data-sourcepos="3:1-3:116" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">Hukum darurat dalam Islam didasarkan pada firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 179, yang berbunyi:</p><blockquote data-sourcepos="5:1-5:146" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 16px 40px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">
<p data-sourcepos="5:3-5:146" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">"Dan barangsiapa dipaksa berbuat durhaka, sedang dia dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya, maka tidak ada dosa baginya."</strong></p>
</blockquote><p data-sourcepos="7:1-7:132" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">Ayat tersebut menjelaskan bahwa seseorang tidak berdosa jika melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum Islam karena terpaksa.</p><p data-sourcepos="9:1-9:116" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">Hukum darurat juga didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang berbunyi:</p><blockquote data-sourcepos="11:1-11:87" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 16px 40px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">
<p data-sourcepos="11:3-11:87" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">"Apabila Allah mengharamkan suatu hal, maka Dia juga memberikan jalan keluarnya."</strong></p>
</blockquote><p data-sourcepos="13:1-13:116" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">Hadis tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan jalan keluar bagi seseorang yang berada dalam keadaan darurat.</p><p data-sourcepos="15:1-15:270" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">Berdasarkan hukum darurat dalam Islam, maka seseorang yang terpaksa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum Islam, maka perbuatan tersebut tidak dianggap sebagai dosa. Namun, ia tetap harus berusaha untuk menghindari perbuatan tersebut jika ada jalan keluarnya.</p><p data-sourcepos="17:1-17:57" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">Berikut adalah beberapa contoh hukum darurat dalam Islam:</p><ul data-sourcepos="19:1-22:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 4px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px 0px 0px 36px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><li data-sourcepos="19:1-19:128" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Seorang muslim yang terpaksa mengonsumsi makanan atau minuman yang haram karena tidak ada makanan atau minuman yang halal.</strong></li><li data-sourcepos="20:1-20:99" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Seorang muslim yang terpaksa membunuh orang lain karena membela diri atau membela orang lain.</strong></li><li data-sourcepos="21:1-22:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Seorang muslim yang terpaksa berbohong untuk menyelamatkan diri atau orang lain.</strong></li></ul><p data-sourcepos="23:1-23:200" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">Dalam kasus-kasus tersebut, perbuatan yang dilakukan oleh orang yang terpaksa tidak dianggap sebagai dosa. Namun, ia tetap harus berusaha untuk menghindari perbuatan tersebut jika ada jalan keluarnya.</p><p data-sourcepos="25:1-25:242" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">Hukum darurat dalam Islam merupakan hukum yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Hukum darurat dapat menjadi dasar untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum Islam, tetapi hanya dalam keadaan darurat saja.</p><p data-sourcepos="25:1-25:242" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;"><br /></p><p data-sourcepos="25:1-25:242" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; opacity: 1; order: 0; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; x: 0px; y: 0px;">Begitulah <br /></p></div></li></ul></div></div></div>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-39791929189098332692024-01-19T17:16:00.000+07:002024-01-19T17:16:03.171+07:00Yang dilakukan Hamas bertentangan dengan ajaran islam?<div _ngcontent-ng-c3384052334="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 24px 0px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><img alt="Pemimpin Hamas Serukan Semua Faksi Perlawanan Angkat Senjata Serang Tentara Pendudukan Israel" class="imgfull" height="393" src="https://asset-2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/Abu-Ubaida-juru-bicara-Brigade-Al-Qassam-berpidato-di-hari-ke-100-perang-Israel-Hamas.jpg" style="float: none; height: auto;" width="700" /><br /></div><div _ngcontent-ng-c3384052334="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><h2 style="text-align: left;">Yang dilakukan Hamas bertentangan dengan ajaran islam?</h2></div><div _ngcontent-ng-c3384052334="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none; border: 0px rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 24px 0px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><br />Yang dilakukan Hamas bertentangan dengan ajaran islam? - Hamas bertentangan dengan <strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Peraturan Berperang dalam Islam. </strong>Perang, meskipun merupakan realitas sejarah yang brutal, memiliki seperangkat aturan dan batasannya sendiri dalam Islam. Berbeda dengan gambaran peperangan yang kejam dan tanpa ampun, ajaran Islam justru menekankan pentingnya keadilan, belas kasih, dan penghormatan terhadap martabat manusia, bahkan di tengah konflik bersenjata. Artikel ini akan membahas bagaimana Islam mengatur peperangan, menyeimbangkan keberanian dengan keadilan dalam situasi yang penuh tantangan ini.<div _ngcontent-ng-c3384052334="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 24px 0px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><p data-sourcepos="7:1-7:39" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Kondisi Diperbolehkannya Peperangan</strong></p><p data-sourcepos="9:1-9:221" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Islam, pada dasarnya, adalah agama yang cinta damai. Al-Quran secara tegas menyatakan bahwa Allah tidak menyukai pertumpahan darah (QS Al-Baqarah: 217). Peperangan hanya dibenarkan dalam situasi-situasi tertentu, seperti:</p><ul data-sourcepos="11:1-14:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 4px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px 0px 0px 36px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><li data-sourcepos="11:1-11:149" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Pembelaan diri:</strong> Muslim diperbolehkan mengangkat senjata untuk mempertahankan diri dari serangan, penindasan, atau pengusiran (QS Al-Hajj: 39).</li><li data-sourcepos="12:1-12:164" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Melawan ketidakadilan:</strong> Islam membenarkan peperangan untuk membela kebenaran dan memerangi kezaliman, seperti melawan tirani atau penjajahan (QS Al-Nisa: 75).</li><li data-sourcepos="13:1-14:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Menyebarkan Islam:</strong> Meskipun peperangan untuk menyebarkan agama tidak lagi relevan dalam konteks modern, beberapa ulama klasik memperbolehkannya pada masa awal Islam, dengan syarat dilakukan dengan adil dan tanpa paksaan.</li></ul><p data-sourcepos="15:1-15:34" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Peraturan dan Etika Peperangan</strong></p><ul data-sourcepos="17:1-23:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 4px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px 0px 0px 36px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><li data-sourcepos="17:1-17:177" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">
<p data-sourcepos="17:3-17:177" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Mencari perdamaian terlebih dahulu:</strong> Sebelum berperang, umat Islam diwajibkan untuk berupaya mencari solusi damai melalui dialog, negosiasi, atau mediasi (QS Al-Anfal: 61).</p>
</li><li data-sourcepos="18:1-18:178" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">
<p data-sourcepos="18:3-18:178" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Memperingatkan musuh:</strong> Serangan mendadak tanpa peringatan sangat dikecam. Musuh harus diberi kesempatan untuk menyerah atau menerima persyaratan damai (QS Al-Baqarah: 190).</p>
</li><li data-sourcepos="19:1-20:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">
<p data-sourcepos="19:3-19:247" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Menghormati non-kombatan:</strong> Wanita, anak-anak, orang tua, dan orang sakit serta disabilitas yang tidak terlibat langsung dalam peperangan harus dilindungi dari serangan. Menyerang mereka dianggap sebagai tindakan terlarang (QS Al-Furqan: 68).</p>
</li><li data-sourcepos="21:1-21:223" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">
<p data-sourcepos="21:3-21:223" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Melarang tindakan kekejaman:</strong> Islam melarang mutilasi, penyiksaan, dan tindakan kekejaman lainnya terhadap tawanan perang dan musuh yang menyerah. Mereka harus diperlakukan dengan adil dan manusiawi (QS Al-Anfal: 70).</p>
</li><li data-sourcepos="22:1-23:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">
<p data-sourcepos="22:3-22:210" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 24px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Melindungi lingkungan:</strong> Menebang pohon, merusak tanaman, dan mencemari lingkungan secara sengaja dilarang selama peperangan. Muslim harus berperang dengan tetap menjaga kelestarian alam (QS Al-Anfal: 69).</p>
</li></ul><p data-sourcepos="24:1-24:11" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Penutup</strong></p><p data-sourcepos="26:1-26:319" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Peraturan berperang dalam Islam mencerminkan nilai-nilai inti ajaran tersebut, yaitu keadilan, belas kasih, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Meskipun peperangan tidak bisa dihindari sepenuhnya, Islam berupaya meminimalisir penderitaan dan memastikan perang dijalankan dengan etika dan moralitas yang tinggi.</p><p data-sourcepos="28:1-28:293" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa ajaran Islam selalu menekankan pentingnya perdamaian dan penyelesaian konflik secara damai. Peperangan hanyalah pilihan terakhir, dan umat Muslim diwajibkan untuk terus berupaya menciptakan dunia yang lebih adil dan damai bagi seluruh umat manusia.</p><p data-sourcepos="30:1-30:12" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 24px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><strong style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: inline; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 500 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Catatan:</strong></p><ul data-sourcepos="32:1-34:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 4px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px 0px 0px 36px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><li data-sourcepos="32:1-32:192" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Artikel ini hanya memberikan gambaran umum tentang peraturan berperang dalam Islam. Pembahasan yang lebih mendalam memerlukan kajian terhadap sumber-sumber keagamaan yang lebih komprehensif.</li><li data-sourcepos="33:1-34:0" style="animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: list-item; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 0px 10px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;">Interpretasi terhadap teks-teks agama dapat berbeda-beda di antara mazhab dan aliran pemikiran dalam Islam.</li></ul></div><div _ngcontent-ng-c3384052334="" class="markdown markdown-main-panel" dir="ltr" style="--animation-duration: 600ms; animation: 0s ease 0s 1 normal none running none; appearance: none; background: none 0% 0% / auto repeat scroll padding-box border-box rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px none rgb(31, 31, 31); clear: none; clip: auto; color: #1f1f1f; columns: auto; contain: none; container: none; content: normal; cursor: auto; cx: 0px; cy: 0px; d: none; direction: ltr; display: block; fill: rgb(0, 0, 0); filter: none; flex: 0 1 auto; float: none; font: 16px / 24px "Google Sans", "Helvetica Neue", sans-serif; gap: normal; hyphens: manual; inset: auto; isolation: auto; margin: 0px 24px 0px 0px; marker: none; mask: none; offset: normal; opacity: 1; order: 0; orphans: 2; outline: rgb(31, 31, 31) none 0px; overlay: none; padding: 0px; page: auto; perspective: none; position: static; quotes: auto; r: 0px; resize: none; rotate: none; rx: auto; ry: auto; scale: none; speak: normal; stroke: none; transform: none; transition: all 0s ease 0s; translate: none; visibility: visible; widows: 2; x: 0px; y: 0px; zoom: 1;"><p> </p><p> Seperti kita ketahui, Hamas telah membunuh 700 warga sipil Israel karen serangan kejuran yang di lancarkan mereka tanpa adanya pemberitahuan ataupun teriakan meminta orang Israel untuk menyerah ataupun menjadi mualaf atau membayar Jizyah. <a href="https://dunia.tempo.co/read/1781463/hamas-tewaskan-700-warga-sipil-israel-400-penduduk-gaza-jadi-korban-pembalasan">Hamas Tewaskan 700 Warga Sipil Israel, 400 Penduduk Gaza Jadi Korban Pembalasan - Dunia Tempo.co</a></p></div></div>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-64695138323676539612024-01-19T15:33:00.002+07:002024-01-19T15:33:14.416+07:00Inilah Fakta-Fakta Menarik tentang Komunitas Muslim di Jepang<p><b> </b></p><p><img alt="Lima Tempat yang Wajib Dikunjungi Turis Muslim di Jepang" src="https://islami.co/wp-content/uploads/2019/07/tokyo-camii-768x432.jpg" title="Inilah Fakta-Fakta Menarik tentang Komunitas Muslim di Jepang" /><b> </b></p><h2 style="text-align: left;"><b> Inilah Fakta-Fakta Menarik tentang Komunitas Muslim di Jepang</b></h2><h3 style="text-align: left;"><b> Komunitas Muslim di Jepang</b></h3><p></p><p>Jepang adalah negara dengan populasi mayoritas non-Muslim. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah Muslim di Jepang terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pekerja asing dan pelajar dari negara-negara Muslim.</p><p>Berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri Jepang, jumlah Muslim di Jepang pada tahun 2022 adalah sekitar 250.000 orang. Jumlah ini masih relatif kecil dibandingkan dengan populasi Jepang secara keseluruhan yang mencapai 126 juta orang. Namun, jumlah Muslim di Jepang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya jumlah pekerja asing dan pelajar dari negara-negara Muslim.</p><h3 style="text-align: left;"><b>Komunitas Muslim di Jepang</b><br /></h3><p><b><br /><br /></b></p><p>Muslim di Jepang biasanya tergabung dalam komunitas-komunitas Muslim. Komunitas ini biasanya terdiri dari orang-orang Muslim dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Pakistan, Turki, dan Arab Saudi. Komunitas ini biasanya memiliki masjid, tempat ibadah, dan lembaga sosial lainnya.</p><p>Berikut adalah beberapa komunitas Muslim di Jepang:</p><ul><li><b>Komunitas Muslim Indonesia (KMII)</b> adalah organisasi Muslim Indonesia terbesar di Jepang. KMII memiliki sekitar 20.000 anggota di seluruh Jepang. KMII memiliki masjid di Tokyo, Osaka, dan Nagoya.</li><li><b>Persatuan Muslim Jepang (JMA)</b> adalah organisasi Muslim terbesar di Jepang. JMA memiliki sekitar 10.000 anggota di seluruh Jepang. JMA memiliki masjid di Tokyo, Osaka, dan Nagoya.</li><li><b>Japanese Islamic Center (JIC)</b> adalah masjid terbesar di Jepang. JIC terletak di Tokyo dan memiliki kapasitas sekitar 2.500 orang.</li><li><b>Olive Japan</b> adalah komunitas Muslim yang berfokus pada kegiatan sosial dan kemanusiaan. Olive Japan memiliki cabang di berbagai kota di Jepang.</li><li><b>Asagohan Club</b> adalah komunitas Muslim yang berfokus pada kegiatan pendidikan dan pengembangan diri. Asagohan Club memiliki cabang di berbagai kota di Jepang.</li></ul><p><b>Daerah dengan Komunitas Muslim yang Besar</b></p><p>Daerah di Jepang yang memiliki komunitas Muslim terbesar adalah Tokyo. Di Tokyo, terdapat sekitar 100 masjid dan tempat ibadah Muslim lainnya. Selain Tokyo, komunitas Muslim juga cukup besar di kota-kota besar lainnya seperti Osaka, Nagoya, dan Yokohama.</p><p>Komunitas Muslim di Jepang berperan penting dalam memberikan dukungan dan pelayanan kepada umat Muslim di Jepang. Mereka menyediakan tempat ibadah, pendidikan Islam, dan kegiatan sosial lainnya.</p>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-5130189052382832512024-01-16T05:39:00.004+07:002024-01-16T05:39:48.647+07:00Idol Kpop Jadi Backdancer Yoasobi, Fans Kecewa<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-2bb668fc9491b1f0949974e3795aa08c" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="640" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-2bb668fc9491b1f0949974e3795aa08c" width="640" /></a></div><h2 style="text-align: left;">Idol Kpop Jadi Backdancer Yoasobi, Fans Kecewa</h2><h3>Yoasobi Tampil Memukau di NHK’s Kohaku Uta Gassen dengan Backdancer Idol K-Pop</h3><p>Idol Kpop Jadi Backdancer Yoasobi, Fans Kecewa - Pada tanggal 31 Desember 2023, Yoasobi tampil di acara musik ternama Jepang NHK’s Kohaku Uta Gassen. Penampilan mereka tahun ini menjadi spesial karena mereka berkolaborasi dengan beberapa idol K-Pop ternama sebagai backdancer.<br /><br />Yoasobi membawakan lagu mereka yang berjudul “IDOL” dengan energik. Para idol K-Pop yang menjadi backdancer mereka adalah: LE SSERAFIM, Stray Kids, 日向坂46, &TEAM<br />Penampilan mereka disambut dengan meriah oleh para penonton. Banyak yang memuji kolaborasi ini sebagai simbol perpaduan budaya Jepang dan Korea.<br /><br />Kolaborasi ini terbilang unik karena jarang terjadi idol K-Pop tampil sebagai backdancer untuk penyanyi Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa popularitas Yoasobi telah mendunia dan mereka diakui sebagai salah satu musisi Jepang ternama.<br /><br />Berikut beberapa komentar dari para netizen tentang penampilan Yoasobi:<br /><br />“Penampilan mereka keren banget! Kolaborasi yang luar biasa!”<br />“Senang melihat idol K-Pop dan penyanyi Jepang tampil bersama.”<br />“Yoasobi benar-benar penyanyi yang berbakat. Mereka selalu memberikan penampilan yang terbaik.”<br />Penampilan Yoasobi di NHK’s Kohaku Uta Gassen 2023 menjadi salah satu penampilan yang paling berkesan di tahun ini. Kolaborasi mereka dengan idol K-Pop menunjukkan bahwa musik dapat menyatukan orang-orang dari berbagai budaya.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Kekecewaan Penggemar K-Pop Terkait Idol K-Pop Menjadi Backdancer Yoasobi di NHK Kohaku Uta Gassen</h3><p><br />Penampilan Yoasobi di NHK Kohaku Uta Gassen 2023 dengan backdancer idol K-Pop memang menarik perhatian banyak orang. Namun, di balik pujian atas kolaborasi tersebut, terdapat pula kekecewaan dari beberapa penggemar K-Pop.<br /><br />Berikut beberapa alasan kekecewaan mereka:<br /><br />1. Kurangnya Pengakuan:<br /><br />Beberapa penggemar K-Pop merasa bahwa idol K-Pop tidak mendapatkan pengakuan yang sepadan dengan kontribusi mereka. Mereka hanya dilihat sebagai pelengkap dan tidak mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka secara maksimal.<br /><br />2. Eksploitasi:<br /><br />Kekhawatiran tentang eksploitasi idol K-Pop juga muncul. Penggemar K-Pop merasa bahwa idol mereka dimanfaatkan untuk meningkatkan popularitas Yoasobi tanpa mendapatkan keuntungan yang sepadan.<br /><br />3. Ketidakadilan:<br /><br />Beberapa penggemar K-Pop mempertanyakan mengapa idol mereka harus menjadi backdancer untuk Yoasobi. Mereka merasa bahwa idol K-Pop pantas mendapatkan kesempatan untuk tampil solo di NHK Kohaku Uta Gassen, yang merupakan acara musik bergengsi di Jepang.<br /><br />4. Ketidakcocokan:<br /><br />Beberapa penggemar K-Pop merasa bahwa konsep dan gaya musik Yoasobi tidak cocok dengan idol K-Pop. Mereka khawatir bahwa kolaborasi ini akan merusak citra idol K-Pop.<br /><br />Meskipun terdapat kekecewaan, penting untuk dicatat bahwa tidak semua penggemar K-Pop merasakan hal yang sama. Banyak yang tetap mendukung idol mereka dan melihat kolaborasi ini sebagai kesempatan untuk memperkenalkan idol K-Pop kepada audiens yang lebih luas.<br /><br />Penting untuk memahami berbagai sudut pandang dalam situasi ini. Kolaborasi antar musisi dari berbagai budaya memang dapat membuka peluang baru, namun perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kesejahteraan dan pengakuan semua pihak yang terlibat.</p><p><br /></p><p><br /></p>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0Jl. Purnawarman No.13-15, Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40117, Indonesia-6.9078216 107.6087898-35.218055436178844 72.4525398 21.402412236178847 142.7650398tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-11653311144526504472023-12-09T14:53:00.002+07:002023-12-09T14:53:47.092+07:00Pria Jepang Menceritakan Pengalamannya Kecanduan Berdonasi ke VTuber<h2 style="text-align: left;">Pria Jepang Menceritakan Pengalamannya Kecanduan Berdonasi ke VTuber</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-90e85a2e10f4d148bd78081c21805676" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="otaku anime indonesia" border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-90e85a2e10f4d148bd78081c21805676" title="otaku anime indonesia" /></a></div><br /><p><br />Pria Jepang Menceritakan Pengalamannya Kecanduan Berdonasi ke VTuber - Seorang pria Jepang menceritakan pengalamannya ketika dirinya kecanduan berdonasi kepada para vtuber yang membuatnya sampai rela berhutang hingga ratusan juta rupiah. Pria tersebut, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia mulai menonton vtuber pada tahun 2020. Awalnya, dia hanya menonton siaran mereka sebagai hiburan. Namun, seiring berjalannya waktu, dia mulai merasa senang ketika vtuber favoritnya "melihat" dia.</p><p><br />Pria tersebut mulai berdonasi kepada vtuber favoritnya untuk mendapatkan perhatian mereka. Dia mengatakan bahwa dia merasa dihargai ketika vtuber tersebut mengucapkan terima kasih kepadanya atau bahkan menyebutkan namanya. Namun, kecanduan berdonasi pria tersebut mulai meningkat. Dia mulai berdonasi lebih banyak uang, dan dia bahkan mulai berhutang untuk melakukannya.<br /><br />Pada akhirnya, pria tersebut berhutang 6 juta yen (600 juta rupiah) kepada bank. Hal ini membuat kedua orang tuanya terkejut. Ayahnya, seorang pegawai negeri sipil, membayar hutangnya dengan sebagian tabungan pensiunnya. Ayahnya memberinya syarat bahwa dia tidak akan melakukan hal itu lagi.<br /><br />Pria tersebut kini menyesal atas tindakannya. Dia mengatakan bahwa dia merasa malu dan bersalah. Dia berencana untuk melunasi hutang yang telah dibayarkan oleh ayahnya, meskipun itu membutuhkan waktu seumur hidup.<br /><b><br /></b></p><div class="post-title entry-title" itemprop="name headline" style="text-align: left;"><b><a href="https://www.egagology.web.id/2023/12/oroka-no-tenshi-anime-komedi-fantasi.html">Oroka no Tenshi: Anime Komedi Fantasi yang Menghibur</a></b></div><p><br /><br />"Sekarang saya berencana untuk melunasi hutang yang dibayarkan oleh orang tua saya, meskipun itu membutuhkan waktu seumur hidup," katanya. "Saat ini, menonton iklan VTuber di Internet atau di televisi membuat saya merasa tertekan."<br /><br />Kisah pria tersebut adalah peringatan bagi orang lain yang mungkin kecanduan berdonasi ke vtuber. Penting untuk menyadari risiko kecanduan dan untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri sendiri.<br /><br />sumber : <a href="https://m.egagology.web.id/" target="_blank"><b>otaku anime indonesia</b></a><br /></p>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9174639 107.6191228-35.227697736178847 72.4628728 21.392769936178844 142.7753728tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-23533754399602646322023-12-09T14:42:00.000+07:002023-12-09T14:42:09.417+07:00 Oroka no Tenshi: Anime Komedi Fantasi yang Menghibur<h2 style="text-align: left;">Oroka no Tenshi: Anime Komedi Fantasi yang Menghibur</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-32eb816078920312438667ceaa216313" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="otaku anime indonesia" border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="640" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-32eb816078920312438667ceaa216313" title="otaku anime indonesia" width="640" /></a></div><br /><p><br /> Oroka no Tenshi: Anime Komedi Fantasi yang Menghibur - Oroka no Tenshi wa Akuma to Odoru (愚かな天使は悪魔と踊る, Stupid Angel Dances with the Devil) adalah seri manga Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Sawayoshi Azuma. Seri ini mulai diserialisasi di majalah Dengeki Maoh milik ASCII Media Works pada tanggal 27 Juli 2018. Sebuah adaptasi anime dari seri ini dijadwalkan akan tayang pada tahun 2024.<br /><br />Seri ini bercerita tentang seorang malaikat bernama Remi yang dikirim ke dunia manusia untuk belajar tentang cinta. Remi adalah malaikat yang sangat bodoh dan polos, sehingga dia sering membuat kesalahan. Suatu hari, Remi bertemu dengan seorang iblis bernama Belzebub, yang juga dikirim ke dunia manusia untuk belajar tentang cinta. Remi dan Belzebub kemudian menjadi teman, dan mereka mulai belajar tentang cinta bersama-sama.<br /><br />Oroka no Tenshi adalah anime komedi fantasi yang menghibur. Seri ini memiliki cerita yang ringan dan menyenangkan, dengan karakter-karakter yang lucu dan menggemaskan. Remi dan Belzebub adalah pasangan yang serasi, dan interaksi mereka selalu membuat penonton tertawa.<br /><br />Berikut adalah beberapa hal yang membuat Oroka no Tenshi menjadi anime yang menarik:<br /><br />Karakter yang lucu dan menggemaskan. Remi dan Belzebub adalah karakter yang sangat lucu dan menggemaskan. Remi adalah malaikat yang sangat bodoh dan polos, sedangkan Belzebub adalah iblis yang sangat sombong dan angkuh. Interaksi mereka selalu membuat penonton tertawa.<br /><br />Cerita yang ringan dan menyenangkan. Oroka no Tenshi memiliki cerita yang ringan dan menyenangkan. Seri ini tidak memiliki plot yang rumit atau serius, sehingga cocok untuk ditonton oleh semua kalangan.<br /><br />Visual yang menarik. Oroka no Tenshi memiliki visual yang menarik, dengan karakter-karakter yang digambar dengan detail dan lucu.<br /><br />Jika Anda mencari anime komedi fantasi yang menghibur, Oroka no Tenshi adalah pilihan yang tepat. Seri ini akan memberikan Anda tawa dan kesenangan selama menonton.<br /><br />Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang Oroka no Tenshi:<br /><br />Judul: Oroka no Tenshi wa Akuma to Odoru (愚かな天使は悪魔と踊る, Stupid Angel Dances with the Devil)<br /><br />Jenis: Anime komedi fantasi<br /><br />Sutradara: Itsuro Kawasaki<br /><br />Studio animasi: Children's Playground Entertainment<br /><br />Tanggal tayang: 2024<br /><br />Oroka no Tenshi dijadwalkan akan tayang di televisi Jepang pada tahun 2024. Seri ini juga akan tersedia untuk streaming di Crunchyroll.</p>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9174639 107.6191228-35.227697736178847 72.4628728 21.392769936178844 142.7753728tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-2032702812293866592023-12-01T15:14:00.001+07:002023-12-01T15:14:06.587+07:00 Tiket Konser Yoasobi di Indonesia Dibuka 1 Desember 2023 <h2 style="text-align: left;">Tiket Konser Yoasobi di Indonesia Dibuka 1 Desember 2023 </h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-d9534453fd6ae7e9c702373c5a827329" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="otaku anime indonesia" border="0" data-original-height="320" data-original-width="320" height="320" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-d9534453fd6ae7e9c702373c5a827329" title="otaku anime indonesia" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p><a href="https://www.egagology.web.id/2023/12/tiket-konser-yoasobi-di-indonesia.html" target="_blank"> Tiket Konser Yoasobi di Indonesia Dibuka 1 Desember 2023</a> - Yoasobi, duo musisi asal Jepang yang terkenal dengan lagu-lagunya yang viral di media sosial, akan menggelar konser di Indonesia pada tahun 2024. Konser bertajuk "Asia Tour 2023-2024 Yoasobi Live in Jakarta" ini akan digelar di Istora Senayan, Jakarta pada tanggal 16 Januari 2024.</p><p><br /></p><p>Tiket konser Yoasobi di Indonesia akan mulai dijual pada tanggal 1 Desember 2023 pukul 10.00 WIB melalui situs web yoasobiinjakarta.com. Tiket akan dijual dalam empat kategori, yaitu:</p><p><br /></p><p> CAT 1: Rp 3.500.000</p><p><br /></p><p> CAT 2: Rp 2.500.000</p><p><br /></p><p> CAT 3: Rp 1.500.000</p><p><br /></p><p> Festival: Rp 1.200.000</p><p><br /></p><p>Tiket konser Yoasobi di Indonesia hanya dapat dibeli oleh pemegang kartu kredit atau debit berlogo VISA dan MasterCard. Pembelian tiket dibatasi maksimal 6 per transaksi dalam kategori yang sama.</p><p><br /></p><p>Yoasobi adalah duo musisi asal Jepang yang dibentuk pada tahun 2018 oleh Ayase dan Ikura. Duo ini terkenal dengan lagu-lagunya yang viral di media sosial, seperti "Yoru ni Kakeru", "Haruka Kanata", dan "Gunjou".</p><p><br /></p><p>Konser Yoasobi di Indonesia akan menjadi konser pertama mereka di luar Jepang. Konser ini diharapkan dapat menarik antusiasme para penggemar Yoasobi di Indonesia.<br /><br /><br />Sumber : <a href="https://m.egagology.web.id/" target="_blank">otaku anime indonesia</a></p>Storylandhttp://www.blogger.com/profile/09727742521182395991noreply@blogger.com0Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9174639 107.6191228-35.227697736178847 72.4628728 21.392769936178844 142.7753728tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-7999631753469088642023-12-01T15:08:00.005+07:002023-12-01T15:08:36.829+07:00 Oshi no Ko Season 2 Akan Tayang pada Tahun 2024 <h2 style="text-align: left;"> Oshi no Ko Season 2 Akan Tayang pada Tahun 2024 </h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-dd0b6f2e0ad6b8e1db1190ad6f767ade" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="otaku anime indonesia" border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-dd0b6f2e0ad6b8e1db1190ad6f767ade" title="otaku anime indonesia" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Oshi no Ko Season 2 Akan Tayang pada Tahun 2024 - Oshi no Ko, anime yang diadaptasi dari manga karya Aka Akasaka dan Mengo Yokoyari, telah mengumumkan bahwa season ke-2 akan tayang pada tahun 2024. Hal ini diumumkan pada tanggal 26 November 2023, di acara Oshi no Ko Festival.</p><p><br /></p><p>Season ke-2 akan melanjutkan kisah dari season pertama. Di akhir season pertama, Aquamarine Hoshino, seorang gadis yang ingin menjadi idol, bertemu dengan Aquamarine, seorang bayi yang ternyata reinkarnasi dari seorang penulis manga terkenal. Aquamarine dan Aquamarine bekerja sama untuk mencapai impian mereka masing-masing.</p><p><br /></p><p>Season ke-2 akan disutradarai oleh Daisuke Hiramaki, yang juga menyutradarai season pertama. Studio Doga Kobo juga akan kembali memproduksi anime ini.</p><p><br /></p><p>Berikut adalah beberapa hal yang dapat diharapkan dari Oshi no Ko season ke-2:</p><p><br /></p><p> Perkembangan hubungan antara Aquamarine Hoshino dan Aquamarine.</p><p> Penemuan lebih lanjut tentang dunia idol dan industri hiburan Jepang.</p><p> Konflik baru yang akan dihadapi oleh Aquamarine Hoshino dan Aquamarine.</p><p><br /></p><p>Oshi no Ko adalah anime yang populer di kalangan penggemar anime. Season pertamanya berhasil meraih rating yang tinggi dan menerima banyak pujian dari kritikus. Season ke-2 diharapkan dapat melanjutkan kesuksesan season pertama.</p><p><br /></p><p> Tanggal Rilis yang Lebih Spesifik </p><p><br /></p><p>Saat ini, tanggal rilis yang pasti untuk Oshi no Ko season ke-2 belum diumumkan. Namun, berdasarkan pengumuman yang telah dirilis, anime ini diperkirakan akan tayang pada paruh pertama tahun 2024.</p><p><br /></p><p>Para penggemar anime tentunya sudah tidak sabar untuk menyaksikan kelanjutan kisah dari Aquamarine Hoshino dan Aquamarine.<br /><br />sumber : <a href="https://m.egagology.web.id/" target="_blank"><b>otaku anime indonesia</b></a></p>Storylandhttp://www.blogger.com/profile/09727742521182395991noreply@blogger.com0Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9174639 107.6191228-35.227697736178847 72.4628728 21.392769936178844 142.7753728tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-75193320663594216872023-12-01T15:03:00.002+07:002023-12-01T15:03:19.664+07:00Pertempuran Caransebes: Salah Satu Peristiwa Paling Aneh dalam Sejarah Peperangan<h2 style="text-align: left;">Pertempuran Caransebes: Salah Satu Peristiwa Paling Aneh dalam Sejarah Peperangan</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-04a9c9d17d687c59f175800ec1c55a81" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pertempuran Caransebes: Salah Satu Peristiwa Paling Aneh dalam Sejarah Peperangan" border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-04a9c9d17d687c59f175800ec1c55a81" title="Pertempuran Caransebes: Salah Satu Peristiwa Paling Aneh dalam Sejarah Peperangan" /></a></div><br /><div><br /></div><p>Pertempuran Caransebes: Salah Satu Peristiwa Paling Aneh dalam Sejarah Peperangan - Pertempuran Karánsebes adalah salah satu peristiwa paling aneh dalam sejarah peperangan. Insiden ini terjadi pada malam hari tanggal 21-22 September 1788, selama Perang Austria-Turki (1788–1791). Pertempuran ini tercatat sebagai salah satu pertempuran "termudah" dalam sejarah Kekaisaran Ottoman, karena mereka berhasil memenangkannya tanpa melepaskan satu tembakan pun.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;"> Latar Belakang Pertempuran </h3><p><br /></p><p>Pada 1788, Kekaisaran Austria menyatakan perang terhadap Kekaisaran Ottoman. Kaisar Joseph II memimpin pasukan Austria ke Balkan dengan tujuan merebut kembali wilayah yang hilang dalam perang sebelumnya. Pada September 1788, pasukan Austria berkemah di dekat kota Caransebeș di Transylvania (sekarang Rumania).</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;"> Insiden Kebakaran Sendiri </h3><p><br /></p><p>Pada malam tanggal 21 September, terjadi serangkaian peristiwa yang menyebabkan kekacauan dan kepanikan di antara pasukan Austria. Kejadian ini bermula ketika sebuah gerobak dengan jerami terbakar. Api dengan cepat menyebar dan menyebabkan ledakan beberapa gerobak mesiu yang berada di dekatnya.</p><p><br /></p><p>Suara ledakan dan kobaran api memicu kepanikan di antara pasukan. Para tentara Austria mengira bahwa mereka telah diserang oleh pasukan Turki. Dalam kegelapan dan kebingungan, mereka mulai menembak secara membabi buta ke segala arah, termasuk ke arah rekan-rekan mereka sendiri.</p><p><br /></p><p>Kekacauan berlangsung selama beberapa jam. Ketika fajar menyingsing, para tentara Austria menyadari bahwa mereka telah menembak satu sama lain. Kerugian akibat insiden ini diperkirakan mencapai 10.000 tentara Austria yang tewas atau terluka.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;"> Kemenangan Tanpa Tembakan </h3><p><br /></p><p>Pasukan Ottoman, yang tidak mengetahui apa yang terjadi di kamp Austria, tiba di Caransebeș dua hari setelah insiden tersebut. Mereka menemukan ribuan tentara Austria yang tewas atau terluka berserakan di medan perang. Pasukan Ottoman dengan mudah menguasai kamp Austria dan merebut semua perbekalan mereka.</p><p><br /></p><p>Pertempuran Karánsebes tercatat sebagai salah satu kemenangan termudah dalam sejarah Kekaisaran Ottoman. Mereka berhasil mengalahkan pasukan Austria yang jauh lebih besar tanpa melepaskan satu tembakan pun.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;"> Penyebab Insiden </h3><p><br /></p><p>Penyebab pasti insiden Karánsebes masih menjadi perdebatan. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa kebakaran yang terjadi pada gerobak jerami adalah kecelakaan. Namun, yang lain percaya bahwa kebakaran tersebut disengaja disulut oleh Ottoman untuk menciptakan kekacauan di antara pasukan Austria.</p><p><br /></p><p>Faktor lain yang mungkin berkontribusi pada insiden tersebut adalah kurangnya komunikasi dan koordinasi di antara pasukan Austria. Pasukan Austria terdiri dari berbagai kelompok etnis yang tidak dapat memahami bahasa satu sama lain. Hal ini menyebabkan kebingungan dan kepanikan ketika kebakaran terjadi.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;"> Dampak Pertempuran </h3><p><br /></p><p>Pertempuran Karánsebes berdampak besar pada Perang Austria-Turki. Kemenangan mudah Ottoman membangkitkan semangat mereka dan memberi mereka keunggulan dalam perang. Austria akhirnya terpaksa menandatangani perjanjian damai pada tahun 1791, yang menyerahkan sebagian wilayah mereka kepada Ottoman.</p><p><br /></p><p>Pertempuran Karánsebes juga menjadi pelajaran penting tentang pentingnya komunikasi dan koordinasi dalam peperangan. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana kesalahan kecil dapat menyebabkan bencana besar.</p><p><br /></p><p> Kisah Pertempuran Karánsebes terus diceritakan hingga saat ini. Peristiwa ini menjadi peringatan tentang bahaya panik dan kurangnya disiplin dalam perang. </p><p><br /></p><p></p><blockquote><p> Sources: </p><p><br /></p><p> [https://www.kaskus.co.id/thread/5c506f38b41d304a7e289e6a/the-caransebes-battlepeperangan-paling-kocak-dalam-sejarah](https://www.kaskus.co.id/thread/5c506f38b41d304a7e289e6a/the-caransebes-battlepeperangan-paling-kocak-dalam-sejarah)</p><p> [https://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Kar%C3%A1nsebes](https://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Kar%C3%A1nsebes)</p><p> [https://www.youtube.com/watch?v=mBArMsjkfyU](https://www.youtube.com/watch?v=mBArMsjkfyU)</p><div></div></blockquote><div><br /></div>Storylandhttp://www.blogger.com/profile/09727742521182395991noreply@blogger.com0Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9174639 107.6191228-35.227697736178847 72.4628728 21.392769936178844 142.7753728tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-49954848914016490952023-11-30T07:14:00.005+07:002023-11-30T07:16:29.386+07:00Hamil adalah hukuman, menurut agama Kristen<h2 style="text-align: left;"><b>Hamil adalah hukuman, menurut agama Kristen<br /><br /><br /></b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-72e8139bff8c6c9c846e7b72cec43b8b" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Hamil adalah hukuman, menurut agama Kristen" border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-72e8139bff8c6c9c846e7b72cec43b8b" title="Hamil adalah hukuman, menurut agama Kristen" /></a></div><a href="https://www.egagology.web.id/2023/11/hamil-adalah-hukuman-menurut-agama.html" target="_blank"><br /></a></h2><p><a href="https://www.egagology.web.id/2023/11/hamil-adalah-hukuman-menurut-agama.html" target="_blank">Hamil adalah hukuman, menurut agama Kristen</a> - Hukuman Tuhan kepada wanita adalah salah satu topik yang paling kontroversial dalam Kristen. Beberapa orang percaya bahwa hukuman-hukuman ini bersifat literal dan harus ditaati, sementara yang lain percaya bahwa mereka bersifat simbolis dan tidak lagi berlaku.</p><p><br /></p><p>Dalam Alkitab, ada beberapa ayat yang tampaknya menggambarkan hukuman Tuhan kepada wanita. Misalnya, dalam Kejadian 3:16, Tuhan berkata kepada Hawa, "Aku akan sangat menambah banyak kesakitanmu waktu engkau melahirkan anak-anakmu; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu." Ayat ini sering ditafsirkan sebagai hukuman Tuhan kepada Hawa karena ketidaktaatannya kepada-Nya.</p><p><br /></p><p>Ayat lain yang sering dikutip sebagai contoh hukuman Tuhan kepada wanita adalah dalam Ulangan 22:13-21. Ayat-ayat ini melarang wanita untuk mengenakan pakaian pria atau sebaliknya. Ayat-ayat ini sering ditafsirkan sebagai hukuman Tuhan kepada wanita karena keinginan mereka untuk meniru pria.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;"> Hukuman Allah terhadap Adam dan Hawa </h3><p><br /></p><p>Setelah Adam dan Hawa melanggar perintah Allah dengan memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat di Taman Eden, Allah menjatuhkan hukuman kepada mereka. Hukuman tersebut dimaksudkan untuk mengajarkan mereka tentang konsekuensi dosa dan untuk memulihkan keseimbangan penciptaan.</p><p><br /></p><p></p><blockquote><p> Kepada Adam, Allah berkata:</p><p><br /></p><p> Engkau akan bekerja keras untuk mendapatkan makananmu dengan berpeluh keningmu (Kejadian 3:19). Ini berarti Adam tidak akan lagi hidup dalam keadaan harmoni yang sempurna dengan alam, tetapi harus bekerja keras untuk mendapatkan makanannya.</p><p> Engkau adalah debu dan engkau akan kembali menjadi debu (Kejadian 3:19). Ini berarti Adam pada akhirnya akan mati, kembali ke tanah dari mana dia diciptakan.</p><p><br /></p><p> Kepada Hawa, Allah berkata:</p><p><br /></p><p> Aku akan menambah banyak penderitaanmu waktu engkau melahirkan anak-anak (Kejadian 3:16). Ini berarti Hawa akan mengalami rasa sakit yang lebih besar selama kehamilan dan persalinan daripada yang dia alami sebelum kejatuhan.</p><p> Keinginanmu akan kepada suamimu, dan ia akan berkuasa atasmu (Kejadian 3:16). Ini berarti Hawa akan tunduk pada otoritas Adam, yang tidak terjadi sebelum kejatuhan.</p><p><br /></p><p> Kepada ular, Allah berkata:</p><p><br /></p><p> Engkau terkutuk lebih daripada segala ternak dan binatang liar; engkau akan menjalar di atas perutmu dan memakan debu seumur hidupmu (Kejadian 3:14). Ini berarti ular akan kehilangan kemampuannya berjalan tegak dan harus makan tanah. Ini juga akan selalu bertentangan dengan umat manusia.</p><p></p></blockquote><p><br /></p><p>Hukuman yang Allah berikan kepada Adam, Hawa, dan ular dimaksudkan untuk membawa pemulihan ketertiban di alam semesta. Dengan menderita konsekuensi ketidaktaatan mereka, Adam dan Hawa dapat belajar tentang sifat dosa dan kekuatannya yang merusak. Ular, sebagai simbol kejahatan, juga dihukum, menunjukkan keadilan dan kuasa Allah atas semua ciptaan.</p><p><br /></p><p>Hukuman-hukuman tersebut memiliki konsekuensi yang mendalam bagi umat manusia. Sejak kejatuhan, manusia telah mengalami kerja keras, penderitaan, dan kematian. Namun, hukuman-hukuman tersebut juga memberikan harapan. Melalui karya penebusan Yesus Kristus, manusia dapat dibebaskan dari dosa dan hukumannya.</p>Storylandhttp://www.blogger.com/profile/09727742521182395991noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-73827689474653191762023-11-29T11:35:00.000+07:002023-11-29T11:35:05.578+07:00Netorare: Fenomena Seksual yang Menarik Perhatian<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-94ac0246fc8a1d54c06cba06e9cf6582" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="otaku anime indonesia" border="0" data-original-height="602" data-original-width="602" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-94ac0246fc8a1d54c06cba06e9cf6582" title="otaku anime indonesia" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><h2>Netorare: Fenomena Seksual yang Menarik Perhatian </h2></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Netorare: Fenomena Seksual yang Menarik Perhatian - Pengguna twitter yang populer baru-baru ini membahas mengenai sebuah situs di Jepang yang didalamnya menyediakan layanan NTR atau N*torare.<br /><br />Disana nantinya para pembeli akan memilih layanan yang tersedia seperti Ingin tidur dengan wanita yang selingkuh (pacar orang/wanita yang sudah menikah/ibu) atau ingin menjadi yang di selingkuhi (korban ntr).<br /><br />Deskripsi di situs tersebut: "NTR adalah layanan yang dibuat untuk mereka yang benar-benar tertarik untuk selingkuh atau menjadi korban dari masalah ini. Dengan NTR, Anda dapat menemukan pasangan selingkuh yang memenuhi persyaratan dan keinginan Anda di lingkungan yang aman".<br /> </div><h2 style="text-align: left;">Netorare: Fenomena Seksual yang Menarik Perhatian Genre Anime dan Manga yang Kontroversial</h2><p><br />Dalam dunia anime dan manga, terdapat sebuah genre yang telah menimbulkan rasa penasaran dan kontroversi, yaitu netorare atau NTR. Genre ini mengeksplorasi tema perselingkuhan dan pengkhianatan, sering kali menggambarkan kekasih atau rekan dekat protagonis yang tergoda dan dibawa pergi oleh karakter lain. Meskipun netorare adalah genre yang spesifik, genre ini telah mendapatkan daya tarik yang signifikan di kalangan audiens tertentu, memicu perdebatan tentang daya tariknya dan potensi dampak psikologisnya.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Asal-usul Netorare</h3><p><br />Istilah "netorare" berasal dari frasa bahasa Jepang "寝取られ", yang secara harfiah berarti "diambil dalam tidur." Konsep ini berakar kuat dalam budaya Jepang, di mana pengkhianatan suami dianggap sebagai bentuk penghinaan dan kehilangan status sosial. Dalam konteks anime dan manga, netorare muncul sebagai cara untuk mengeksplorasi tema pengkhianatan dan kehilangan dengan cara yang fantastis dan sering kali dilebih-lebihkan.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Daya Tarik Netorare</h3><p><br />Meskipun sifatnya yang kontroversial, netorare memiliki daya tarik tertentu bagi segelintir penggemar anime dan manga. Sensasi cinta terlarang, kesenangan voyeuristik menyaksikan perselingkuhan, dan katarsis emosional dari eksplorasi emosi manusia yang kompleks berkontribusi pada daya tarik genre ini. Selain itu, unsur kejutan dan sifat tak terduga dari alur cerita netorare membuat pemirsa tetap tertarik dan penasaran.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Implikasi Psikologis Netorare</h3><p><br />Namun, implikasi psikologis netorare tidak dapat diabaikan. Paparan berlebihan terhadap genre ini berpotensi membuat individu menjadi tidak peka terhadap konsekuensi negatif perselingkuhan dan pengkhianatan, menormalkan perilaku tersebut dalam pikiran mereka. Selain itu, sifat voyeuristik netorare dapat berkontribusi pada dinamika kekuasaan yang tidak sehat dan pemaksaan individu.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Menerapkan Netorare dengan Hati-hati dan Kesadaran</h3><p><br />Seperti halnya bentuk media apa pun, penting untuk menerapkan netorare dengan hati-hati dan kesadaran. Memahami potensi efek psikologis genre ini dan mengonsumsinya secara bertanggung jawab sangat penting untuk mencegah dampak negatif apa pun. Individu harus menyadari batasannya sendiri dan mencari bantuan jika mereka menemukan diri mereka terlalu tenggelam atau terganggu oleh konten netorare.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Kesimpulan</h3><p><br />Netorare tetap menjadi genre yang kompleks dan kontroversial yang terus memicu perdebatan dan rasa penasaran di kalangan penggemar anime dan manga. Meskipun tema perselingkuhan dan pengkhianatan mungkin menarik bagi sebagian orang, penting untuk menerapkan genre ini dengan hati-hati dan kesadaran, mengingat potensi dampak psikologisnya. Konsumsi yang bertanggung jawab dan pemahaman tentang batas-batas genre adalah kunci untuk menikmati netorare tanpa menjadi korban efeknya yang berpotensi berbahaya.<br /><br />Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat mengonsumsi netorare:<br /><br />Pahami bahwa netorare adalah genre fiksi. Meskipun mungkin didasarkan pada pengalaman nyata, netorare tidak harus dianggap sebagai representasi yang akurat dari hubungan atau perilaku manusia.<br /><br />Bersikaplah kritis terhadap konten netorare yang Anda konsumsi. Pertimbangkan bagaimana konten tersebut menggambarkan perselingkuhan dan pengkhianatan, dan pikirkan apakah pesan yang disampaikannya sesuai dengan nilai-nilai Anda.<br /><br />Tanyakan diri Anda sendiri mengapa Anda tertarik pada netorare. Apakah Anda tertarik dengan sensasi cinta terlarang, atau apakah Anda menemukan kesenangan voyeuristik dalam menyaksikan perselingkuhan?<br /><br />Berhentilah menonton netorare jika Anda merasa tidak nyaman atau terganggu. Tidak ada kewajiban untuk mengonsumsi konten yang tidak Anda sukai.<br /><br />Jika Anda merasa bahwa konsumsi netorare memiliki dampak negatif pada kehidupan Anda, penting untuk mencari bantuan. Anda dapat berbicara dengan terapis, konselor, atau teman atau anggota keluarga yang tepercaya.</p><p><br /></p><p><br /></p>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0Bandung Electronic Center, Tamansari, Bandung Wetan, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9067858 107.6096128-35.217019636178847 72.4533628 21.403448036178844 142.76586279999998tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-62676389209946435962023-11-28T14:38:00.004+07:002023-11-28T14:38:51.680+07:00 Anime Festival Asia Akan Kembali Mengguncang Jakarta pada 2024<p></p><p> <a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-6f584cd02daeb7af6298eaeac7ce0da5" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="otaku anime indonesia" border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-6f584cd02daeb7af6298eaeac7ce0da5" title="otaku anime indonesia" /></a></p><p></p><br /><br /><h2 style="text-align: left;">Anime Festival Asia Akan Kembali Mengguncang Jakarta pada 2024</h2><a href="https://www.egagology.web.id/2023/11/anime-festival-asia-akan-kembali-mengguncang-Jakarta-pada-2024.html" target="_blank">Anime Festival Asia Akan Kembali Mengguncang Jakarta pada 2024</a> - Para penggemar anime dan budaya pop Jepang bersiaplah untuk bersorak sorai, karena Anime Festival Asia (AFA) akan kembali digelar di Jakarta pada tahun 2024. Pengumuman ini disampaikan langsung melalui akun media sosial AFA pada Sabtu, 25 November 2023.<p><br />AFA merupakan salah satu acara anime terbesar di Asia, dan kehadirannya di Jakarta selalu disambut meriah oleh para penggemar. Acara ini biasanya menampilkan berbagai atraksi menarik, seperti pertunjukan konser musik, penampilan cosplay, stan merchandise, dan berbagai kegiatan interaktif lainnya.<br /><br />Pada tahun 2024, AFA Jakarta akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 3-5 Mei 2024. Ini akan menjadi kesempatan yang luar biasa bagi para penggemar anime dan budaya pop Jepang untuk berkumpul, bersenang-senang, dan menikmati beragam hiburan yang ditawarkan oleh AFA.<br /><br />Meskipun pihak penyelenggara belum mengumumkan secara detail tentang atraksi apa saja yang akan dihadirkan pada AFA 2024, namun antusiasme para penggemar sudah terlihat meningkat. Banyak penggemar yang sudah menyatakan keinginannya untuk menghadiri acara ini dan tentunya akan sangat menantikan pengumuman selanjutnya dari pihak penyelenggara.<br /><br />AFA Jakarta 2024 diharapkan akan menjadi acara yang semakin meriah dan spektakuler dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Acara ini juga diharapkan dapat semakin memperkuat ikatan antara para penggemar anime dan budaya pop Jepang di Indonesia.<br /><br />Jadi, bagi para penggemar anime dan budaya pop Jepang di Indonesia, jangan lewatkan kesempatan untuk menghadiri AFA Jakarta 2024. Tandai tanggalnya di kalender Anda dan bersiaplah untuk mengalami momen-momen menyenangkan bersama para penggemar lainnya!<br /></p><p></p>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-4454129162994679132023-11-20T17:15:00.002+07:002023-11-20T17:15:33.930+07:00Ajaran Islam di Anime Zankyou No Teror tentang Terorisme<h2 style="text-align: left;">Ajaran Islam di Anime Zankyou No Teror tentang Terorisme</h2><h2 style="text-align: left;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/QY29W4f4PcA" width="452" youtube-src-id="QY29W4f4PcA"></iframe></div><br /></h2>Ajaran Islam di Anime Zankyou No Teror tentang Terorisme -Studio Mappa yang kita kenal sebagai salah satu studio yang selalu menghadirkan anime-anime paling diantisipasi dan ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Memang ternyata dari akarnya telah diprediksi akan menjadi salah satu studio besar di dalam industri anime Jepang.<br />Jauh sebelum menghasilkan anime-anime populer berkualitas seperti Jujutsu Kaisen, Attack On Titan Final Season, Chainsaw Man dan lainnya. Studio ini telah menggebrak industri anime dengan adaptasi anime Kids on the Slope, dan juga Hajime no Ippo season 3. Lalu kegemilangan mereka dilanjutkan dengan adaptasi salah satu anime barokah yaitu Shoukoku No Altair. Namun idealisme dan identitas serta kehebatan mereka sangat terlihat di anime original mereka yang berjudul Zankyou No Terror.<br /><br />Ya, untuk judul anime yang terakhir di sebutkan memang cukup menggambarkan luar biasanya anime ini. Di mana, meskipun anime ini adalah anime original, namun secara cerita jelas melebihi ekspektasi kita tentang anime-anime original pada masa itu yang secara cerita biasanya sangat tertinggal jauh dibandingkan anime-anime adaptasi.<br /><br />Dan, karena anime ini terbilang cukup berat di sisi story dan alur cerita. Maka tak heran jika anime ini juga banyak menyisipkan pesan-pesan yang pastinya sangat sesuai dengan ajaran Islam.<br /><br />Zankyou No Terror, sesuai judulnya memang anime ini seolah memang sepertinya terinspirasi dari kasus terorisme di dunia nyata sehingga sang kreator dari anime ini berani menyematkan kata teror di bagian judul, yang sudah pasti ditujukan untuk menarik minat para penggemar anime dengan penegasan di bagian judul tersebut. Apalagi, visual yang ditampilkan di anime ini, seolah memang terinspirasi dari kasus terorisme 11/9 yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2001. <br />Bagaimana tidak, dari episode ke 1 aja kita telah diperlihatkan adegan runtuhnya salah satu gedung pencakar langit yang berada di tengah kota di dalam anime ini, Ini mau tak mau pastinya akan mengingatkan kita dengan runtuhnya gedung WTC alias gedung World Trade Center yang sebelumnya telah hancur diterjang pesawat yang telah di bajak oleh para teroris.<br /><br /><br />Ya, anime ini memang secara jelas membawa kita masuk ke dalam pemikiran para kelompok-kelompok teroris serta juga mempelajari apa sebenarnya yang mereka perjuangkan dan pikirkan sehingga berani mengambil tindakan anarkis dengan cara yang amat ekstrim yaitu meledakkan bom di tengah keramaian.<br /><br />Meskipun begitu, yang namanya anime Shonen, Tidak lengkap rasanya jika tidak melantik para anak SMA di plot sebagai MC alias karakter utama di dalam anime ini.<br />Ya, anime ini sendiri berpusat pada 3 orang karakter yang tergabung dalam sebuah komplotan teroris yang menggunakan topeng power rangers.<br /><br />Mereka adalah Nine dan juga Twelve, dan juga salah satu karakter cewek yang terjebak di antara 2 karakter cowok tersebut serta terpaksa harus ikut terlibat di dalam komplotan kriminal itu yaitu Misa Nishimiya.<br /><br />Nah, di sini di ceritakan bahwa Nine dan juga twelve adalah 2 orang anak yatim yang sengaja di culik guna di tampung di salah satu camp penelitian tersembunyi.<br />Tujuan penelitian ini adalah, guna menghasilkan anak-anak super yang handal dalam berbagai bidang, dan juga kuat baik secara mental, fisik, dan juga kemampuan.<br /><br />Sementara, Misa Nishiyama sendiri adalah seorang anak pemurung, memiliki seorang ibu yang memiliki gangguan jiwa dan juga selalu di bully di sekolah.<br /><br />Ya, itulah latar belakang mereka semua yang pada akhirnya menyatukan mereka ke dalam sekelompok komplotan teroris.<br /><br />Namun, meskipun terlihat jahat. Seperti halnya kelompok teroris di dunia nyata. Pada kenyataanya, kedua pelaku terorisme di dunia anime ini yaitu Nine dan Twelve sejak awal memiliki tujuan dan visi tersembunyi dari setiap aksi-aksi yang mereka lakukan. Dan semua dilakukan dengan perencanaan yang matang dan terperinci.<br /><br />Ya, tujuan utama mereka berdua adalah menunjukkan pada Jepang pada khususnya dan dunia pada umumnya tentang salah satu kebusukan konspirasi dunia kita saat ini.<br /><br />Ya, kedua anak yang merupakan subjek penelitian ini seolah ingin memberitahu dunia tentang kebusukan lembaga penelitian tempat Nine dan Twelve bernaung.<br /><br />Ya proyek Athena yang direncanakan oleh salah satu konglomerat di Jepang merupakan sebuah proyek menciptakan para prajurit-prajurit super yang dapat melebihi senjata buatan manusia. Dan proyek ini melibatkan para anak-anak terlantar yang dijadikan layaknya kelinci percobaan. <br />Dari 26 anak yang menjadi subjek penelitian. Hanya ada 3 anak saja yang berhasil selamat bertahan hidup, yaitu Nine, Twelve dan juga Five. Ya, meskipun mereka semua juga tetap memiliki kekurangan dengan adanya penyakit yang menggerogoti mereka.<br /><br />Karena itulah, Nine dan Twelve akhirnya menjadi teroris dan membagikan teka teki demi mencegah terjadinya ledakan bom. Dengan tujuan membuat mereka dikenal, dan di sorot media. Sehingga makin banyak orang yang mau memecahkan teka-teki yang mereka berikan.<br /><br />Dari teka-teki tersebutlah mereka berdua akhirnya memberi tahu tentang asal usul dan masa lalu kelam mereka.<br /><br />Ya, seperti yang telah saya katakan sebelumnya apa yang diceritakan di anime ini sangat sesuai dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata.<br />Namun pada kenyataannya, cara menyelesaikan masalah yang dilakukan oleh kepolisian di anime ini justru berkebalikan dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata.<br />Anime ini seolah mengajari kita bagaimana seharusnya tindakan para polisi bertindak dalam menanggulangi para kelompok teroris.<br />Di mana sepanjang seri anime ini kita selalu diperlihatkan para polisi rela untuk lembur dan begadang demi memecahkan teka-teki yang diberikan oleh para teroris.<br />Bahkan salah satu karakter utama di anime ini, yaitu Shibazaki yang merupakan seorang detektif handal di kepolisian. Rela menelusuri penuh latar belakang, sejarah dan pemikiran para kelompok teroris yang menyebut diri mereka Spinxs ini.<br /><br />Inilah sebenarnya cara terbaik dalam menanggulangi para kelompok-kelompok teroris yang lebih efisien dan juga lebih efektif, yaitu dengan cara menelusuri latar belakang mereka, lalu menelusuri ideologi dan cita cita mereka lalu dilanjutkan dengan cara mencari jalan tengah terbaik ataupun kontra argumen yang dapat mematahkan keyakinan mereka.<br />Inilah cara terbaik dalam memberantas para kelompok-kelompok teroris hingga ke akar-akarnya.<br /><br />Yap, anime ini memang cukup menarik. Selain mengajari kita cara memberantas para teroris lewat jalan pemikiran pertarungan ideologi.<br />Ternyata tak hanya itu saja, anime ini juga banyak menyisipkan pesan-pesan lainnya yang pastinya sangat sesuai dengan ajaran Islam.<br /><br /><br />Pesan lainnya adalah tentang cara menyikapi rasa kehilangan ketika ada seseorang yang kita cintai meninggal dunia.<br />Yap, namun bisa dikatakan ini adalah spoiler sih. So, spoiler alert, karena di ending dari anime ini diceritakan ada 2 orang karakter utama dari anime ini yang meninggal dunia, mereka adalah Nine dan Twelve.<br />Nine meninggal karena penyakit yang dideritanya, sedangkan Twelve meninggal setelah ditembak oleh helikopter tentara Amerika. Dan so pasti, Lisa Mishima lah yang paling tersakiti karena kehilangan kedua orang yang baru baru saja di akrabinya tersebut.<br />Ya, jika kalian telah mengikuti seri ini dari awal pastinya sudah mengetahui kalau Lisa dan Twelve memiliki hubungan yang ya bisa dikatakan cukup romantis lah.<br />Hal ini karena sejatinya, dari awal episode juga sudah di perlihatkan bahwa Lisa ini seorang cewek yang depresi dengan kehidupannya yang buruk dan tidak membahagiakan. Namun, dengan hadirnya Twelve yang dipandangnya sebagai pribadi seorang cowok tanpa beban dan selalu ceria layaknya bunga matahari di musim semi, cukup membuatnya bisa melupakan sejenak dari kehidupan menyebalkan yang ia alami selama ini dan lari darinya.<br />Namun ketika. Twelve akhirnya meninggal di depan mata kepalanya sendiri setelah peluru tajam seorang sniper Amerika menghujam jantungnya.<br />Pada awalnya saya mengira, dan mungkin kita semua mengira hal tersebut akan benar-benar memperburuk keadaan psikologis dan perasaan Lisa.<br />Namun, prediksi saya dan kita semua ternyata salah. Di akhir episode, kita semua bisa mendengar dengan jelas isi hati dan narasi dari diri Lisa yang sejatinya dari awal episode memang di plot sebagai sudut pandang penulis dari kisah di anime ini.<br /><br />Yap, dari narasi-narasi tersebut kira bisa mendengarkan bahwa pada awalnya memang Lisa tampak sangat sedih karena kehilangan kedua rekannya tersebut. Bahkan Lisa sendiri pun mengatakan bahwa ia berpikir, ia tidak akan bisa bicara lagi selama hidupnya. Namun ternyata ia bisa move on dan melupakan semua kejadian tersebut serta justru kini ia menjadi lebih ceria dan bersemangat dari sebelumnya. Hingga 1 tahun pun telah berlalu.<br /><br /><br />Ya, inilah salah satu pesan Islam yang bisa saya ambil dari adegan ini. Dimana, di dalam ajaran Islam kita diperintahkan untuk ikhlas jika kematian telah menghampiri siapapun seseorang yang kita cintai.<br />Islam mengajarkan kita untuk jangan berlarut larut dengan kesedihan, dan segera move on menjalani kehidupan. <br />Kita sebagai Muslim bahkan dilarang untuk meraung-raung ataupun meratap apalagi sampai berteriak-teriak ketika seseorang yang kita cintai meninggal dunia. Ini adalah adab yang sangat ditekankan di dalam ajaran agama Islam.<br /><br />Sama seperti satu quotes khas yang Rasulullah SAW ajarkan kepada kita, jika kita mengalami musibah ataupun rasa duka yaitu Innalillahi wa Innalillahi Rojiun, yang artinya adalah Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya kami akan kembali.<br /><br />egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-26187810175011587362023-10-12T14:22:00.001+07:002023-10-12T14:22:17.271+07:00Anime Demon Slayer Kimetsu No Yaiba Anti LGBT?<p></p><p class="post-title entry-title" itemprop="name headline" style="text-align: left;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="289" src="https://www.youtube.com/embed/Wo3WUHpulxI" width="536" youtube-src-id="Wo3WUHpulxI"></iframe></div><br /><p></p><h2 style="text-align: left;">Anime Demon Slayer Kimetsu No Yaiba Anti LGBT?</h2><p class="post-title entry-title" itemprop="name headline" style="text-align: left;">Anime Demon Slayer Kimetsu No Yaiba Anti LGBT? - Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang <a href="https://www.egagology.web.id/2023/09/ajaran-islam-di-anime-demon-slayer-belajar-ilmu-ikhlas-dari-Tanjiro.html"><b>Ajaran Islam Di Anime Demon Slayer : Belajar Ilmu Ikhlas Dari Tanjiro</b></a></p><p>Ya fakta selanjutnya dari pesan-pesan di dalam anime ini yang sesuai dengan ajaran Islam adalah sikap anti terhadap LGBT. Tahukah kamu, bahwa di dalam anime ini. Ya seperti yang telah saya katakan sebelumnya, anime ini mengkampanyekan anti kepada LGBT. Ya di dalam anime Demon Slayer, biasanya kita dapat dengan mudah menemukan karakter-karakter kemayu alias bisa dikatakan seperti halnya atau layaknya waria di kehidupan nyata.</p><p></p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">LGBT kok jadi Villain?</h3><p>Namun anehnya karakter-karakter tersebut biasanya selalu diberi peran sebagai seorang Villain ataupun antagonis alias musuh utama ataupun musuh sampingan di dalam anime ini.<br />Sebagai contoh bisa kita temukan di anime the movie dari Demon Slayer Kimetsu No Yaiba yang berjudul Mugen Resha sen. Di mana di the movie ini diceritakan Kamado dan kawan-kawan sedang melakukan misi mereka bersama seorang pilar bernama Kyujuro Rengoku.<br />Ya di akhir dari film ini, Villain utama pun diperlihatkan yaitu seorang iblis bernama Enmu yang diperlihatkan karakternya seperti halnya seorang waria alias seorang cowok kemayu.<br />Ya, tugas Kamado dan kawan-kawan adalah seperti biasa, menghentikan Villain tersebut dari perilakunya yang mengaca ataupun membunuh orang-orang yang ada di dalam kereta yang mereka tumpangi. <br />Dan sepertinya memang bukan hanya di dalam the movie ini saja beberapa seorang karakter waria diperlihatkan sebagai seorang Villain di dalam anime <a href="https://youtu.be/Wo3WUHpulxI" target="_blank">Demon Slayer. </a><br />Di dalam anime seriesnya sendiri, seperti misalnya di season ketiga maupun di season kesatunya juga, banyak sekali Villain-Villian yang memiliki jenis kelamin yang tidak jelas dan bahkan sangat membingungkan kita sebagai penonton, apakah ia seorang pria ataupun seorang wanita. Seperti misalnya Kibutsuji Muzan yang di mana diceritakan di anime ini adalah seorang Villain utama yaitu bos dari segala macam iblis dan merupakan seseorang yang membuat semua iblis iblis di dalam anime ini eksis. <br />Dengan kata lain Ia adalah seorang dalang di balik semua kekacauan yang ada di dalam anime ini, juga diperlihatkan jenis kelaminnya sangat tidak jelas. <br />Karena terkadang ia diperlihatkan sebagai seorang pria namun disisi lain di adegan-adegan lainnya ia diperlihatkan sebagai seorang wanita lengkap dengan dandanan seorang wanita memakai kimono dan juga riasan make up.<br /><br />Lalu di season ketiga yang baru saja berakhir, beberapa bulan yang lalu juga terdapat salah satu Villain yang merupakan iblis bulan di dalam anime tersebut yang diperlihatkan memiliki karakter yang kemayu dan tidak memiliki ketegasan seperti halnya seorang pria sejati.<br /><br />Ya, dengan kata lain anime ini seolah mendukung sekaligus mengkampanyekan tentang aktivis para anti lgbt yang sangat menentang lgbt. Dan dengan kata lain sang kreator dari serial ini sama sekali tidak mendukung para peng kampanye-peng kampanye yang pro terhadap lgbt<br /></p><p></p><h3 style="text-align: left;">Aturan pelarangan pernikahan LGBT di Jepang</h3><p>Ya mungkin hal ini juga tidak bertentangan dengan apa yang dilakukan oleh Jepang di dalam kebijakan politiknya tentang sikap mereka terhadap para kaum lgbt. Dimana baru saja di tahun lalu di 2022 telah disahkan undang-undang yang melarang dan mengharamkan adanya pernikahan lgbt. Hal ini juga sangat sesuai dengan kultur budaya dan juga hukum serta sejarah yang terdapat di negara Jepang. <br />Dimana setelah Restorasi Meiji, Jepang sama sekali mengharamkan dan juga sama sekali tidak mengizinkan adanya hubungan sesama jenis Hal ini karena Restorasi Meiji adalah sebuah periode dimana Jepang mengalami kemajuan yang sangat luar biasa di masa itu dan menjadi negara industri karena pengaruh-pengaruh dari nilai-nilai yang terdapat di dalam negara barat dan juga negara-negara Islam seperti misalnya Kekhalifahan Turki Utsmani yang pada saat itu bekerja sama dengan sangat erat kepada Kekaisaran Jepang di masa sebelum Perang Dunia ke-1.<br /><br />So ini sudah sangat jelas berarti, apa yang dilakukan oleh sang kreator dari Anime Demon Slayer seolah diamini oleh kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang tentang larangan dan pengharaman pernikahan lgbt.<br /><br />Bisa dikatakan juga berarti lgbt di dalam negara <a href="https://otakuanimeind.quora.com/" target="_blank">Jepang </a>sangat tidak diakui secara formal ataupun secara berkenegaraan. Namun secara hak asasi manusia mereka masih dianggap sebagai warga Jepang dan juga memiliki hak-hak sebagai seorang manusia.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Penyebab Jepang menang melawan Jerman karena Qatar</h3><p>Ini juga menyambung dengan apa yang pernah saya posting di dalam Instagram pada tahun lalu, tentang sebuah berita yang memperlihatkan Jepang menang melawan Jerman yang pada saat itu memang Jerman tengah getol-getolnya mengkampanyekan Pro terhadap lgbt di Piala Dunia Qatar 2022.<br /><br />Dan akhirnya mereka di-bully di seantero internet, karena mereka akhirnya kalah dari Jepang di penyisihan grup.<br /><br />Dan pada saat itu saya memposting di Instagram dengan mengatakan bahwa Jepang menang karena mengharamkan lgbt.<br /><br />Dan mengapa Jepang bisa menang? saya rasa hal ini berhubungan karena Jepang menolak lgbt sedangkan Jerman Pro terhadap lgbt, dan suporter-suporter alias stadion yang digunakan adalah Stadion Qatar sehingga rakyat Qatar pastinya mendukung Jepang secara tidak langsung karena mereka memiliki misi dan tujuan yang sama yaitu menghancurkan Jerman yang pada saat itu pro terhadap lgbt.<br /><br />Sedangkan Qatar sendiri sangat anti terhadap lgbt, karena itulah saya mengatakan bahwa Jepang bisa menang karena mereka mengharamkan lgbt dan di sisi lain karena mereka bertanding di negara Qatar yang sama-sama menolak lgbt. Sehingga secara tidak langsung Mereka didukung oleh suporter Qatar.<br /><br /></p><h3 style="text-align: left;">Dalil pelarangan LGBT di dalam Al-Qur'an<br /></h3><p>Ya di dalam Islam sendiri memang lgbt alias yang merupakan kepanjangan dari lesbian, gay, biseksual dan juga transgender sangat-sangat dilarang alias diharamkan di dalam ajaran agama Islam. Bahkan di dalam Islam sendiri kita mengenal dengan salah satu kisah , yaitu kisah dari kaum Sodom yang merupakan umat yang hidup pada zaman Ketika Nabi Luth Alaihissalam diutus ke muka bumi. Ya kisah dari kaum Sodom sendiri dikisahkan di dalam Alquran surat al-ankabut ayat 29.<br /><br />Di mana di ayat tersebut seolah Allah mempertanyakan kepada para kaum Sodom dengan kata-kata, “pantaskah kamu mendatangi laki-laki untuk melampiaskan syahwat menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu. Maka jawaban kaumnya tidak lain hanyalah mengatakan, datanglah kepada kami azab Allah jika engkau termasuk orang-orang yang benar.” <br />Dan akhir kisah dari kaum Sodom seperti yang kita ketahui bahwa mereka akhirnya diazab oleh Allah subhanahu wa ta'ala atas permintaan dari lebih mereka yaitu Nabi Luth Alaihissalam, yang diceritakan sudah tidak berkenan lagi memberikan dakwah kepada para kaum Nabi Luth ini yaitu kaum Sodom. Karena Nabi Luth telah hilang kesabaran, dan akhirnya ia pun meminta Allah menimpakan siksaan yang telah dijanjikan oleh Allah saat itu juga. Karena ya, meminta azab kepada Allah adalah salah satu keistimewaan dari seorang nabi yang diutus oleh Allah subhanahu wa ta'ala di dunia ini.<br /><br />Ya jika secara Islam memang bisa dikatakan lgbt sangat diharamkan dan sangat-sangat tidak sesuai dengan hukum dan aturan di dalam ajaran agama Islam. <br />Dan juga pastinya secara takdir dan naluriah juga lgbt sangat bertentangan dengan apa yang digariskan dan ditakdirkan alias kodrat dari seorang manusia yang telah Allah tentukan dari mereka sejak lahir.<br /><br />Namun. bagaimana pandangan sains tentang fenomena lgbt yang entah kenapa akhir-akhir ini sepertinya semakin di kampanyekan dan semakin terang-terangan di edukasikan kepada masyarakat di setiap lini dan juga event-event besar yang bahkan dilakukan oleh para artis-artis dan tokoh-tokoh terkenal di dunia.<br /><br />Ya Secara sains pastinya lgbt sangat bertentangan dengan kodrat dari para makhluk hidup, yang dimana di dalam pelajaran biologi pastinya kita mengenal dengan istilah sistem reproduksi makhluk hidup alias makhluk hidup membutuhkan yang namanya proses berkembang biak.<br /><br />Ya perkawinan alias pernikahan dan hubungan antara dua manusia pada akhirnya adalah bertujuan untuk menghasilkan keturunan dan juga melestarikan kehidupan umat manusia di masa depan.<br />Dan proses pengembangbiakan untuk menghasilkan keturunan pastinya membutuhkan dua pasangan yang berbeda jenis kelamin. Tidak seperti para lgbt yang menyukai sesama jenis atas dasar cinta.<br /><br />Secara sains dan secara logika, apa yang mereka umbarkan dan juga apa yang mereka kampanyekan tersebut sangat tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan logika dasar.<br /><br />Karena, ya seperti yang saya katakan sebelumnya. Proses pengembangbiakan makhluk hidup untuk kelangsungan masa depan adalah membutuhkan dua jenis kelamin yang berbeda untuk mendapatkan bukan hanya dalam tanda kutip rasa suka alias rasa cinta atau di dalam ilmu ilmiah mungkin hal tersebut lebih kepada proses mengeluarkan hormon endorfin di dalam tubuh sehingga seorang menjadi lebih senang dan tujuan dari hubungan dan juga pernikahan bukan hanya sekedar “ hal-hal seperti” itu saja. <br />Tetapi ada sesuatu yang lebih masuk akal dan juga lebih memiliki visi yang panjang untuk masa depan dari adanya hubungan antar manusia yaitu mendapatkan keturunan yang baik, atau di dalam Islam juga dikatakan sebagai keturunan yang sholeh dan sholehah untuk keuntungan kita sebagai pribadi baik di dunia maupun di akhirat kelak.<br /><br /><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i.pinimg.com/750x/c0/4e/4c/c04e4c93fd64974934fa60d198b5fafe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Anime Demon Slayer Kimetsu No Yaiba Anti LGBT?" border="0" data-original-height="421" data-original-width="749" src="https://i.pinimg.com/750x/c0/4e/4c/c04e4c93fd64974934fa60d198b5fafe.jpg" title="Anime Demon Slayer Kimetsu No Yaiba Anti LGBT?" /></a></div><br />egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-45256820662684720262023-09-18T07:30:00.001+07:002023-09-18T07:34:39.355+07:00Ajaran Islam Di Anime Demon Slayer : Belajar Ilmu Ikhlas Dari Tanjiro<p><br /></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/Wo3WUHpulxI" width="502" youtube-src-id="Wo3WUHpulxI"></iframe></div><h2 style="text-align: left;">Ajaran Islam Di Anime Demon Slayer : Belajar Ilmu Ikhlas Dari Tanjiro<br /></h2>
Ajaran Islam Di Anime Demon Slayer : Belajar Ilmu Ikhlas Dari Tanjiro - Terkadang anime ini cukup ironi jika kita nilai dari rasa kemanusiaan. Bayangkan saja, siapa yang tidak tergerak emosinya melihat adegan seorang remaja berusia 15 tahun harus menghadapi kenyataan di depan mata kepalanya sendiri sang ibu dan para adik-adiknya yang masih kecil di bunuh secara brutal oleh para iblis-iblis yang di ceritakan selalu berkeliaran setiap malam mencoba memangsa para kaum manusia tanpa pandang bulu. Yang tersisa dari dirinya hanyalah adik kesayangannya yang masih hidup walaupun juga telah berubah menjadi setengah iblis dan setengah manusia. Namun, mungkin kamu bakal sedikit penasaran. Apa sih yang membuat Tanjiro tetap bertahan menjadi orang baik, dan tidak berubah menjadi jahat ataupun mungkin bahkan menjadi seseorang yang berputus asa dengan takdir yang telah ditentukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena seperti yang kita ketahui di serial-serial lainnya ada juga beberapa karakter utama yang tadinya Ia adalah seorang yang baik namun akhirnya di masa depan ia berubah menjadi seorang yang jahat dan bahkan menjadi villain utama dari serial tersebut karena masa lalunya yang kelam seperti halnya Tanjiro ini.<br /><br />Baca Juga : <b><a href="https://www.egagology.web.id/2023/08/kehidupan-adalah-beban-ajaran-islam-di-anime-jujutsu-kaisen-season-2.html">Kehidupan adalah Beban? Ajaran Islam Di Anime Jujutsu Kaisen season 2</a></b>
<p>Namun Tanjiro berbeda, ia tidak berubah menjadi jahat meskipun kejadian buruk telah menimpanya. Dan berbicara tentang ajaran Islam, memang anime ini banyak sekali menyisipkan ajaran-ajaran Islam dan juga perilaku-perilaku setiap karakternya yang sesuai dengan ajaran Islam.<br /><br />Maka dari itu langsung saja kita kupas satu persatu fakta-fakta ajaran-ajaran dan pesan-pesan yang sesuai dengan ajaran Islam di dalam anime Demon Slayer <a href="https://youtu.be/o64IpCfoL_4" target="_blank"><b>Kimetsu No Yaiba</b></a>.<br /><br />Oke sebelum kita melanjutkan pembahasan kita kali ini. Mari kita buka dulu dengan opening, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bertemu lagi bersama saya Egag di channel Egagology. Channel yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan wibu dan otaku dari sudut pandang Wibu Barokah.<br /><br />Ya berbicara tentang sang karakter utama dari anime ini yaitu Kamado Tanjiro serta nasib dan juga takdir yang menyertainya. Memang bisa dikatakan plot awal dari anime ini dimana dibuka dengan sebuah kisah yang sangat tragis dan dramatis tersebut sudah menjadi standar utama dari anime anime zaman sekarang. Misalnya seperti apa yang terjadi pada anime Demonslayer ini, hal ini juga terjadi pada anime-anime lainnya seperti misalnya Attack on Titan yang juga memiliki latar belakang kisah yang juga hampir 100% sama dengan apa yang diceritakan di dalam anime Demon Slayer, yaitu di mana sang ayah entah hilang ke mana.<br />Lalu disertai dengan kisah kematian sang ibu yang sangat tragis, yang disaksikan secara jelas oleh sang karakter utama. Itulah kesamaan penceritaan yang terjadi antara serial anime Demon Slayer dan juga Attack on Titan.<br /><br />So kembali lagi dengan apa yang terjadi pada Kamado Tanjiro. Ia tetap menjadi seorang yang baik tanpa memiliki kecenderungan seperti halnya seseorang yang memiliki kelainan psikologis, setelah mengalami kejadian tersebut ataupun penyakit-penyakit lainnya. Ia tetap menjadi seorang yang tulus seseorang yang baik hati dan juga suka menolong orang lain.<br /></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i.pinimg.com/750x/c0/4e/4c/c04e4c93fd64974934fa60d198b5fafe.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ajaran Islam di Demon Slayer" border="0" data-original-height="421" data-original-width="749" src="https://i.pinimg.com/750x/c0/4e/4c/c04e4c93fd64974934fa60d198b5fafe.jpg" title="Ajaran Islam Di Demon Slayer" /></a></div><br /><p><br /></p>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0Bandung Electronic Center, Tamansari, Bandung Wetan, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9067858 107.6096128-35.217019636178847 72.4533628 21.403448036178844 142.76586279999998tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-47492420693114877562023-08-14T07:50:00.002+07:002023-08-14T23:08:50.518+07:00Kehidupan adalah Beban? Ajaran Islam Di Anime Jujutsu Kaisen season 2<h2 style="text-align: left;">Kehidupan adalah Beban? Ajaran Islam Di Anime Jujutsu Kaisen season 2</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-8e5e7d062da6d48c259de2fdc948fa4a" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kehidupan adalah Beban? Ajaran Islam Di Anime Jujutsu Kaisen season 2" border="0" data-original-height="375" data-original-width="375" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-8e5e7d062da6d48c259de2fdc948fa4a" title="Kehidupan adalah Beban? Ajaran Islam Di Anime Jujutsu Kaisen season 2" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div><br /></div><p>Kehidupan adalah Beban? Ajaran Islam Di Anime Jujutsu Kaisen season 2 - Sebagai pembukaan, saya ingin memberikan sebuah pujian yang sangat-sangat tinggi kepada sang kreator dari serial jujutsu kaisen ini, karena berhasil membuat saya menjadi penasaran dengan serial satu ini. <br />Seperti diketahui bahwa saya sebenarnya cukup kurang excited dengan season kedua dari anime Jujutsu No Kaisen ini. Soalnya di season pertama saya cukup merasa sedikit bosan di akhir-akhir dari anime tersebut, walaupun ya di awal-awal saya cukup terkesan dengan penceritaannya yang cukup unik yang menceritakan tentang sang main karakter yaitu Itadori Yuji.<br />Apalagi di season kedua ini yang menjadi main karakternya bukanlah Yuji Itadori lagi, tetapi justru malah digantikan oleh sang guru dari Yuji yaitu Gojo Satoru. <br />Ya season 2 ini memang mengambil setting flashback tentang kehidupan masa muda dari GoJo saturu dan juga musuh abadinya sekaligus mantan rekannya yaitu Geto Saguru.<br /><br />Inilah yang menjadi keunikan dari serial ini di mana ternyata setelah saya telusuri di the movie anime Jujutsu Kaisen 0, yang juga tidak saya tonton sama sekali anime tersebut karena saya telah mengetahui bahwa yang menjadi main karakter di film The Movie tersebut bukanlah Yuji Itadori.<br /><br />Namun setelah saya menonton season kedua ini saya menjadi sedikit lebih tertarik dengan film The Movie tersebut yaitu karena yang menjadi main karakternya adalah Yuta, yang ternyata sudah sangat sering dimention di season kesatunya, sebagai nama yang biasanya terselip di pertanyaan-pertanyaan atau dialog yang dilakukan oleh karakter-karakter di Season 1 dari anime Jujutsu Kaizen ini.<br /><br />Dan berbicara tentang anime Jujutsu Kaisen season 1 dan juga season kedua.<br /><br />Di season ke 1 kita telah membahas tentang, ya beberapa ajaran Islam di dalam anime tersebut. Walaupun saya juga tidak terlalu mengupas tuntas banyak ajaran-ajaran Islam yang kalau kita gali mungkin ada beberapa ajaran-ajaran Islam di anime tersebut.<br /><br />Dan khusus untuk season kedua ini ada salah satu ajaran Islam yang saya dapatkan di anime ini. Khususnya di episode ke-2 dari anime season kedua yang menceritakan tentang Geto sang sahabat sekaligus yang di masa depan akan menjadi musuhnya dari Gojo. Diceritakan sedang bertarung dengan salah satu pembunuh bayaran yang dipekerjakan oleh organisasi bintang, dan pertarungan pun cukup terasa seru.<br /><br />Dan di sinilah Salah satu ajaran Islam yang bisa kita dapatkan dari anime ini. Di mana diceritakan bahwa Geto bercanda dengan sang musuhnya yang merupakan seorang yang bisa dikatakan cukup tua dia mengatakan bahwa “ada untungnya juga kalau berumur panjang dengan mengetahui semua itu”. Namun sang musuhnya tersebut yang merasa sudah memiliki umur yang sangat panjang dan cukup tua dia mengatakan bahwa “ya sebenarnya tidak ada untungnya berumur panjang, karena kalau akan membutuhkan biaya hidup dan juga makanan untuk bertahan hidup”.Ya ini cukup relate dengan kehidupan nyata karena kebanyakan orang berdoa untuk berumur panjang, sehat dan juga bisa terus hidup di dunia ini. Tapi pada kenyataannya memang kehidupan nyata dan juga realitas hidup membutuhkan yang namanya sumber daya dan juga biaya hidup agar kita tetap hidup dan juga tidak menderita kelaparan. Hal ini menjadi sebuah singgungan tersendiri dengan apa sebenarnya tujuan hidup tersebut.<br /><br />Di dalam Islam tujuannya hidup adalah untuk beribadah. Namun kita juga diwajibkan untuk selalu memelihara hidup selama kita masih di takdirkan untuk hidup di dunia ini. Namun sejatinya hidup itu ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, dan kita tidak bisa menentukan Kapan waktu kita mati ataupun hari terakhir dari kematian kita. <br />Pada dasarnya Kebanyakan orang mengira bahwa dunia ini adalah sebuah surga tersendiri karena di dunia ini orang-orang bisa menikmati hidup dengan nyaman dan tenang dan bahkan mungkin bisa dikatakan mereka melupakan bahwa kehidupan ini akan menuju yang namanya kematian di akhir kehidupan kita.<br /><br />Padahal jika kita memikirkan lebih mendalam, dunia ini bukanlah sesuatu yang sangat spesial ataupun layaknya surga yang dimana di sana tidak ada kesulitan apapun yang kita dapatkan. Di dunia ini. kita harus bekerja, kita harus menuntut ilmu, kita harus memiliki tanggung jawab dan juga komitmen. <br />Baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum berkeluarga hal itu bisa dkatakan merupakan "mungkin sebagai beban” bagi orang yang memiliki kehidupan dan juga di karuniai kehidupan di dunia.<br /><br />Mungkin inilah kenapa Allah mengatakan di dalam salah satu ayat Al Qur’an bahwa manusia itu memiliki kerugian dan manusia itu adalah bodoh. Karena ketika kita dilahirkan ke dunia ini, pilihan ini telah disampaikan kepada para gunung dan juga semua entitas-entitas yang lebih kuat dibandingkan kita, untuk menanggung beban tersebut.<br />Namun mereka semua tidak mau menanggung beban tersebut, dan kitalah yang bersedia menerima beban tersebut.<br />Karena itulah Allah mengatakan kita ini bodoh. Ya dengan kata lain memang dunia ini adalah beban tersendiri bagi orang-orang yang tidak beriman dan juga bagi orang-orang yang mengutamakan dunia bagi mereka. <br />Karena, ya semua orang memiliki beban kehidupan yang harus ditanggungnya untuk menjalani kehidupan. Bagi muslim mungkin itu menjadi sebuah karunia tersendiri, karena bekerja itu adalah ibadah, menuntut ilmu itu adalah ibadah dan juga semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Muslim, selama niatnya ibadah maka itu akan diganjar oleh Allah sebuah pahala yang bisa dijadikan pemberat timbangan di akhirat kelak untuk mendapatkan hadiah yang kita inginkan yaitu surganya Allah Subhanahu Wa Ta'ala.<br /><br />Ya perbandingan antara dunia dan surga, sudah pasti sangatlah berbanding terbalik. Jika di dunia kita harus bersusah payah bekerja dan mencari uang untuk kehidupan dan juga untuk keluarga kita sendiri. Di akhirat atau di surga kelak, semua itu akan di tanggalkan, semua itu akan ditinggalkan, dan juga semua itu akan tidak berlaku lagi. <br /><br />Karena semua apa yang ingin kita lakukan, di sana bisa terpenuhi dan juga bisa dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Kiita hanya meminta di dalam hati, maka apa yang kita minta itu akan tersedia dengan segera. Itulah kehidupan di surga kelak yang kita damba-dambakan .<br /><br />Jadi kesimpulannya adalah apa yang dikatakan pak tua yang menjadi musuh dari Geto tersebut sangatlah sesuai dengan prinsip dan juga logika di dalam ajaran agama Islam.<br /><br />Di mana semua orang yang mengutamakan dunia dan juga semua orang yang hidupnya adalah untuk dunia adalah orang-orang yang merugi dan juga orang-orang bodo. Dan banyak orang yang mendambakan kehidupan abadi ataupun umur yang panjang dalam kehidupan dia, juga tidak masuk akal dan juga tidak dianjurkan di dalam Islam. Karena umur manusia itu telah ditentukan oleh Allah dan tidak dapat dipanjangkan ataupun dipendekan 1 detik pun.<br />Dengan kata lain apa yang dikatakan pak tua tersebut yaitu manusia harus mencari uang dan bekerja demi kelangsungan hidup, juga sangat sesuai dengan realita.<br />Karena itulah kita tidak perlu sombong ataupun serakah menginginkan umur yang panjang ataupun permintaan-permintaan yang tidak sesuai dengan takdir Allah. Justru hal tersebut bisa menjadi bumerang bagi kita, karena percuma juga mendapatkan umur panjang namun sakit-sakitan misalnya. <br />Dan malah merepotkan keluarga kita, yang secara tidak langsung mereka merasa terbebani dengan kita. Dan merasa kesusahan untuk mengurusi kita. Itu justru menjadi sebuah dilema dan juga kesusahan tersendiri bagi kita, bukan. <br /><br /></p>egagologyhttp://www.blogger.com/profile/18260130327027693769noreply@blogger.com0Bandung Electronic Center, Tamansari, Bandung Wetan, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9067858 107.6096128-35.217019636178847 72.4533628 21.403448036178844 142.76586279999998tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-10262396790740665752023-08-13T17:16:00.000+07:002023-08-13T17:16:58.264+07:00Ajaran Islam di Anime Oshi No Ko Tentang Kisah Akane<h2 style="text-align: left;"> Ajaran Islam di Anime Oshi No Ko Tentang Kisah Akane</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="286" src="https://www.youtube.com/embed/mN5YBFGaA9Y" width="320" youtube-src-id="mN5YBFGaA9Y"></iframe></div><br /><div style="text-align: left;"><span style="font-size: 18.72px;">Ajaran Islam di Anime Oshi No Ko Tentang Kisah Akane - </span>Oke selain kisah dari Ruby dan juga Aqua, ternyata anime ini menceritakan tentang salah satu karakter sampingan di anime ini yaitu yang bernama Akane.</div><p>Akane di anime ini diceritakan sebagai salah satu artis muda potensial yang telah berkecimpung di industri ini dari masa iya masih kanak-kanak. Dan dicerita anime ini ia diperkenalkan ketika ia terlibat di dalam salah satu acara yang juga melibatkan Aqua sebagai bintang di acara tersebu. Acara tersebut adalah sebuah acara reality show yaitu yang berjudul love now.<br /><br />Ya karakter Akane sendiri sebenarnya telah menjadikan cameo di episode 1 alias episode prolog dari anime ini. Namun ia menjalani debutnya pada episode kelima dari anime Oshi No Ko yang menceritakan tentang arc acara dating reality show berjudul Love Now.<br /><br />Dimana di alur cerita arcnya anime ini menceritakan tentang bahayanya acara settingan yang tidak me0muat ataupun memberikan keterangan bahwa acara tersebut hanya fiktif belaka alias bisa dikatakan acara seperti ini adalah acara reality show yang dimana mungkin seperti yang kita ketahui acara-acara seperti ini terlihat seperti acara yang sangat realistis ataupun nyata. Padahal di belakang layar acara-acara tersebut juga memiliki scriptnya sendiri-sendiri. Dan selalu diatur ataupun juga diberi batasan-batasan tertentu oleh sang sutradara yang mengatur acara tersebut. Namun bagi penonton yang tidak mengetahui ataupun tidak mengerti bagaimana konsep dari acara reality show ataupun tidak mengerti bagaimana proses dibalik layar dari acara tersebut, akan mengira acara-acara seperti reality show ini benar-benar nyata dan tidak disetting sama sekali. Hal ini sudah sangat jelas sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup para pemain-pemainnya ataupun langsung karir dari pelakon-pelakon di dalam acara tersebut.<br /><br />Seperti yang terjadi kepada Akane, salah satu karakter di dalam anime ini.<br />Dimana diceritakan bahwa ia mengalami perundungan alias pembullyan oleh para haters-hatersnya di sosial media.<br /><br />Hal itu terjadi karena Akane di acara reality show love dating yang ia mainkan. Ia diberi peran sebagai seorang antagonis yang menyaingi sang karakter utama yang diperankan oleh salah satu karakter yang bernama Yuki Sumi.<br />Ya karena pada dasarnya ini adalah acara yang diberi tajuk really dating show yang dengan kata lain bisa dikatakan acara ini mengadopsi sistem yang seolah mereka memberikan gambaran nyata tentang kehidupan asli para pemain-pemainnya di kehidupan mereka sehari-hari. Menjadikan para penonton mengira bahwa apa yang ditunjukkan oleh Akane di acara tersebut adalah benar-benar karakter dan watak asli Ia di dunia nyata.<br />Ya Karena itulah banyak serangan-serangan dan juga komentar-komentar pedas dari para haters-haters-nya tersebut yang memenuhi sosial media milik Akane.</p><h3>Oshi no Ko: Anime yang Mengungkapkan Sisi Gelap Industri Hiburan</h3><p><br />Dan karena pada dasarnya mental seorang wanita dan psikologis seorang wanita itu lebih rentan dan juga lebih mudah terpengaruh oleh komentar-komentar yang tidak diinginkan ataupun komentar-komentar pedas yang membencinya. Hal itu berdampak psikologis kepada Akane sendiri.<br />Dan di akhir dari episode ke-5 ini ya diceritakan berusaha mencoba bunuh diri dengan cara melompat dari atas jembatan penyeberangan. Ya Meskipun walaupun akhirnya ia diselamatkan oleh Aqua dan teman-temannya yang mulai curiga dengan tingkah laku yang diperlihatkan oleh Akane beberapa hari sebelumnya.<br /><br />Ya sampai segitunya bahaya dari kebohongan yang dipertahankan demi menjaga eksistensi dan juga kepopuleran suatu acara dan mengorbankan para pelaku-pelaku di dalamnya. Dan juga pastinya yang menjadi korban selanjutnya adalah para penonton-penonton yang terpengaruh dan merasa bahwa acara tersebut adalah acara yang benar-benar nyata, meskipun secara di balik layar sudah pasti acara tersebut adalah hanyalah fiktif belaka.<br />Ya di dalam Islam sendiri kita sangat dilarang untuk berbohong demi mencapai kepopuleran demi mendapatkan keuntungan dan juga kepopuleran diri sendiri ataupun kelompok dengan mengorbankan kepentingan orang lain. Dan juga mengorbankan kepercayaan orang lain.<br /></p><h3>Anime Oshi no Ko: Ajaran Islam Di Dalamnya</h3><p>Ya Secara dasar yang Islam memang sudah sangat tegas melarang kita untuk berbohong apalagi jika berbohong itu tujuannya untuk mendapatkan keuntungan diri sendiri dan juga tidak ada manfaat sama sekali untuk kemaslahatan umat ataupun win to win bermanfaat untuk orang banyak. Hal ini sudah sangat jelas dan juga bagi para pelaku-pelaku yang berada di dalam industri tersebut yaitu industri yang mengharuskan seseorang untuk berbohong dan juga secara jelas menipu orang lain demi keuntungan dan juga kepopuleran diri sendiri maka hal tersebut sangat dilarang di dalam Islam.<br /><br />Ya hal ini tidak berlaku pada bidang-bidang tertentu seperti misalnya akting ataupun acara-acara yang sudah sangat jelas semua orang juga tahu bahwa akting di dalam film itu adalah bohongan ataupun settingan. Jadi jika hal tersebut sudah sangat familiar dan juga sangat menjadi rahasia umum bahwa orang tersebut hanyalah akting alias berbohong, maka hal tersebut tidak menjadi permasalahan. Karena di dalam film juga ada yang namanya BTS ataupun behind the scene alias hal apa saja yang terjadi di belakang layar yang tidak diketahui oleh para penonton yang menyaksikan film-film yang ditonton oleh mereka. Dengan kata lain film tidak 100% berbohong karena semua dibuka dengan sangat jujur dan juga sangat-sangatlah terbuka . Berbeda dengan acara reality show yang mengusung tajuk reality alias kehidupan nyata. Mereka menjual tajuk kehidupan nyata walaupun di dalam behind the scene alias di belakang layarnya sendiri mereka sebenarnya sama saja seperti film yaitu menyeting adegan-adegan yang ada di dalam acara tersebut. Dan di dalam komponen acara tersebut juga terdapat yang namanya sutradara dan juga pengarah adegan.<br />So sebenarnya sama saja antara acara reality show ataupun film, namun yang membedakan keduanya hanyalah tajuk alias tema yang dipilih dan juga kejujuran antara dua bidang acara tersebut.<br /><br />Oke selain tentang acara settingan, pesan lainnya yang bisa kita dapatkan dari adegan ini juga adalah tentang bahayanya bergunjing. Ya di dalam Islam sendiri Kita sangat dilarang yang namanya bergunjing alias membicarakan orang lain, apalagi membicarakan keburukan orang lain. Bahkan Di Dalam Islam kita mengenal yang namanya istilah jika kita bergunjing membicarakan keburukan orang lain maka sama saja kita seperti memakan bangkai orang lain tersebut. Ya istilah ini terdapat di dalam salah satu hadis rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang pastinya menjadi salah satu sumber hukum paling valid di dalam ajaran agama Islam.<br /> </p><p>Ya akibat dari perbuatan bergunjing adalah seperti yang terdapat di dalam anime Oshi No Ko ini, yaitu tepatnya di adegan ketika Akane akhirnya depresi karena ia terlalu tertekan oleh gunjingan-gunjingan para haters-haters-nya di sosial media.<br />Akhirnya mengakibatkan ia menjadi depresi dan mencoba untuk melakukan bunuh diri, walaupun akhirnya ia diselamatkan oleh para teman-temannya yang terlibat di dalam produksi acara yang sama yang mereka mainkan yaitu acara reality dating show love Now.<br /><br />Ya Sebenarnya masih banyak lagi pesan-pesan yang terdapat di dalam anime ini yang pastinya sesuai dengan ajaran Islam, misalnya seperti pacaran tentang takdir hanya Allah yang tahu. Karena seperti yang kita ketahui di episode ke-1 Ai Hoshino dan juga tim manajemennya telah merencanakan bahwa girlband yang digawangi oleh Ai Hoshino ini akan tampil di sebuah panggung besar yang bernama Tokyo Doom.<br />Namun Iya kembali kepada istilah yang saya katakan sebelumnya takdir hanya Allah yang tahu, karena diadakan selanjutnya diceritakan bahwa Ai Hoshino akhirnya meninggal dunia dalam tragedi pembunuhan yang dilakukan oleh penggemarnya sendiri.<br /><br />Ini memberikan kita juga pelajaran bahwa kita jangan terlalu sombong dengan apapun yang telah kita dapatkan dan juga prestasi-prestasi yang telah kita capai hingga tingkat ini. Karena terbukti sang Manager dari Ai Hoshino yang terlalu jumawa menganggap bahwa ketika ioshina akhirnya tampil di Tokyo Dome. Sang Manager telah menemukan kesuksesan tertingginya. Namun karena takdir berkata lain akhirnya ketika Ai Hoshino meninggal dunia girlband-nya pun ikut hancur dan akhirnya membubarkan diri, setelah itu sang manager tidak kelihatan lagi batang hidungnya. Entah kenapa di adegan-adegan selanjutnya sang Manager tidak diceritakan kembali, Ia hanya dinyatakan benar-benar terpuruk dan akhirnya menghilang<br />Pada intinya salah satu pelajaran yang paling penting yang bisa kita dapatkan dari fakta tersebut adalah ternyata semua yang berada di genggaman kita bukanlah nyata di bawah kekuasaan kita. Semua itu bisa hancur tak bersisa dan bahkan musnah jika Allah menghendaki</p><h3 style="text-align: left;">Oshi No Ko adalah</h3><p>Btw bagi kamu yang nggak tau. Oshi no Ko adalah serial manga Jepang yang ditulis oleh Aka Akasaka dan diilustrasikan oleh Mengo Yokoyari. Manga ini diserialkan di majalah Weekly Young Jump Shueisha sejak November 2020 dan telah dikumpulkan dalam dua belas volume tankōbon pada Maret 2023. Manga ini telah dilisensikan oleh Viz Media untuk rilis bahasa Inggris di Amerika Utara.</p><p><br /></p><p>Manga ini mengikuti Goro Honda, seorang dokter kandungan yang bertemu dengan Ai Hoshino, seorang idola yang meninggal saat melahirkan. Goro kemudian menemukan bahwa Ai telah dibunuh oleh penulis manganya, dan dia memutuskan untuk membawa anak Ai, Aqua, untuk dibesarkan. Goro dan Aqua kemudian terlibat dalam dunia hiburan, dan mereka harus menghadapi kenyataan pahit tentang industri ini.</p><p><br /></p><p>Manga ini telah dipuji karena ceritanya yang kompleks dan menarik, serta karakternya yang berkembang dengan baik. Manga ini juga telah dikritik karena penggambaran kekerasannya yang eksplisit.</p><p><br /></p><p>Berikut adalah beberapa ulasan tentang manga ini:</p><p><br /></p><p>* "Oshi no Ko adalah kisah yang kompleks dan menarik tentang cinta, kehilangan, dan harapan. Aka Akasaka dan Mengo Yokoyari telah menciptakan karya seni yang indah dan memukau, dan karakter mereka berkembang dengan baik. Manga ini wajib dibaca oleh penggemar manga." - Anime News Network</p><p>* "Oshi no Ko adalah salah satu manga paling menarik yang pernah saya baca. Cerita, karakter, dan seninya semuanya luar biasa. Saya sangat merekomendasikan manga ini kepada siapa pun yang mencari bacaan yang menarik dan menantang." - Comic Book Resources</p><p>* "Oshi no Ko adalah manga yang gelap dan berat, tetapi juga penuh harapan. Aka Akasaka dan Mengo Yokoyari telah menciptakan karya seni yang indah dan memukau, dan karakter mereka berkembang dengan baik. Manga ini wajib dibaca oleh penggemar manga." - Manga News</p><p></p><h3 style="text-align: left;">Kenapa oshi no ko populer</h3><p></p><div>Oshi no Ko adalah manga yang populer karena beberapa alasan. Pertama, manga ini memiliki cerita yang menarik dan kompleks. Manga ini mengikuti Goro Honda, seorang dokter kandungan yang bertemu dengan Ai Hoshino, seorang idola yang meninggal saat melahirkan. Goro kemudian menemukan bahwa Ai telah dibunuh oleh penulis manganya, dan dia memutuskan untuk membawa anak Ai, Aqua, untuk dibesarkan. Goro dan Aqua kemudian terlibat dalam dunia hiburan, dan mereka harus menghadapi kenyataan pahit tentang industri ini.</div><div><div><br /></div><div>Kedua, manga ini memiliki karakter yang berkembang dengan baik. Goro adalah karakter yang kompleks dan menarik. Dia adalah seorang dokter yang baik hati dan peduli, tetapi dia juga memiliki sisi gelap yang dia coba sembunyikan. Aqua adalah anak yang cerdas dan berbakat, tetapi dia juga memiliki masa lalu yang kelam. Kedua karakter ini harus belajar untuk mengatasi masa lalu mereka dan menemukan tempat mereka di dunia.</div><div><br /></div><div>Ketiga, manga ini memiliki seni yang indah. Mengo Yokoyari adalah seorang ilustrator yang berbakat, dan dia telah menciptakan karya seni yang indah dan memukau untuk manga ini. Seninya membantu untuk menghidupkan dunia manga dan membuat karakternya lebih relatable.</div><div><br /></div><div>Keempat, manga ini membahas tema yang penting. Oshi no Ko membahas tema cinta, kehilangan, harapan, dan impian. Manga ini juga membahas tentang sisi gelap industri hiburan, seperti korupsi, manipulasi, dan kekerasan. Manga ini dapat memberikan wawasan tentang dunia hiburan yang tidak banyak diketahui orang.</div><div><br /></div><div>Kelima, manga ini masih ongoing. Manga ini masih ongoing, sehingga penggemar dapat terus mengikuti perkembangan cerita dan karakternya. Hal ini membuat manga ini semakin menarik dan membuat penggemar penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.</div><div><br /></div><div>Berdasarkan alasan-alasan di atas, tidak heran mengapa Oshi no Ko adalah manga yang populer. Manga ini memiliki cerita yang menarik, karakter yang berkembang dengan baik, seni yang indah, dan tema yang penting.</div></div><div><br /></div><div><br /></div><p>Oke mungkin itu saja pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat untuk kalian dan jangan lupa juga untuk like, subscribe dan share video dari kami ke grup setting komunitas kalian. Agar channel ini bisa berkembang dan juga menjadi wadah bagi para wibu-wibu barokah di seluruh dunia.<br /><br />Oh ya jangan lupa juga untuk like serta gabung sebagai kontributor di komunitas kami di quora, cek link-nya di deskripsi ya!! atau cari saja di pencarian di halaman quora dengan tajuk Muslim And Pop culture.<br /><br />Dan sebagai penutup Saya mengucapkan terima kasih telah menonton video kami. Akhir kata assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam hangat dan Egagology<br /><br /><br /></p><div class="npf_row"></div>Storylandhttp://www.blogger.com/profile/09727742521182395991noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-76897272397284814762023-08-13T07:44:00.002+07:002023-08-13T07:44:21.605+07:00Seorang Wanita di Jepang Ditangkap Polisi Karena Curi Figure Kingdom Hearts Milik Pacar<h2 style="text-align: left;">Seorang Wanita di Jepang Ditangkap Polisi Karena Curi Figure Kingdom Hearts Milik Pacar</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-57dd794d039024e84d25dd00030b324d" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Seorang Wanita di Jepang Ditangkap Polisi Karena Curi Figure Kingdom Hearts Milik Pacar" border="0" data-original-height="602" data-original-width="602" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-57dd794d039024e84d25dd00030b324d" title="Seorang Wanita di Jepang Ditangkap Polisi Karena Curi Figure Kingdom Hearts Milik Pacar" /></a></div><br /><div><br /></div><div>Seorang Wanita di Jepang Ditangkap Polisi Karena Curi Figure Kingdom Hearts Milik Pacar - Seorang wanita berusia 41 tahun di prefektur Hyogo, Jepang, ditangkap polisi pada hari Selasa (10/08/2023) karena mencuri figure Kingdom Hearts milik pacarnya. Motif wanita tersebut adalah karena dia sedang butuh uang karena sedang tidak bekerja.</div><p><br /></p><p>Menurut laporan polisi, wanita tersebut mencuri figure tersebut pada saat pacarnya sedang tidak di rumah. Wanita tersebut kemudian mengambil figure tersebut dan menyembunyikannya di dalam tas.</p><p><br /></p><p>Polisi berhasil menangkap wanita tersebut setelah menerima laporan dari pacarnya. Pacarnya mengatakan bahwa dia curiga wanita tersebut telah mencuri figure miliknya karena dia tidak dapat menemukannya di tempatnya semula.</p><p><br /></p><p>Polisi mengatakan bahwa motif wanita tersebut mencuri figure tersebut adalah karena dia sedang membutuhkan uang. </p><p>Wanita tersebut telah didakwa dengan tuduhan pencurian. Dia terancam hukuman penjara hingga 10 tahun.</p><p><br /></p><p>Kasus ini menarik perhatian banyak orang di Jepang karena melibatkan figure Kingdom Hearts. Kingdom Hearts adalah seri game yang sangat populer di Jepang. Figure Kingdom Hearts juga sangat mahal, bisa mencapai ratusan dolar.</p><p><br /></p><p>Kasus ini juga menjadi peringatan bagi para kolektor figure untuk selalu berhati-hati. Jangan sampai figure kesayangan Anda dicuri orang.</p><p><br /></p><p>Berikut adalah beberapa tips untuk melindungi figure Anda dari pencurian:</p><p><br /></p><p>* Simpan figure Anda di tempat yang aman, seperti lemari atau rak yang terkunci.</p><p>* Jangan pamerkan figure Anda di media sosial.</p><p>* Berhati-hatilah jika ada orang yang menawarkan untuk membeli figure Anda dengan harga yang terlalu murah.</p><p>* Jika Anda ingin menjual figure Anda, lakukanlah melalui platform yang terpercaya.</p><p><br /></p><p>Semoga tips ini bermanfaat.</p><p><br /></p>Storylandhttp://www.blogger.com/profile/09727742521182395991noreply@blogger.com0Bandung Electronic Center, Tamansari, Bandung Wetan, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9067858 107.6096128-35.217019636178847 72.4533628 21.403448036178844 142.76586279999998tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-50409075904669289392023-08-10T13:35:00.002+07:002023-08-10T13:35:34.046+07:00TikToker mengklaim MAPPA menggunakan AI di Jujutsu Kaisen 2<h2 style="text-align: left;">TikToker mengklaim MAPPA menggunakan AI di Jujutsu Kaisen 2</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-695fb5919d6be86587454a0ce6e2174b" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="TikToker mengklaim MAPPA menggunakan AI di Jujutsu Kaisen 2" border="0" data-original-height="602" data-original-width="602" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-695fb5919d6be86587454a0ce6e2174b" title="TikToker mengklaim MAPPA menggunakan AI di Jujutsu Kaisen 2" /></a></div><br /><div><br /></div><p> TikToker mengklaim MAPPA menggunakan AI di Jujutsu Kaisen 2 - saya tahu ada banyak penggemar di luar sana yang menikmati mempelajari tentang staf, teknik animasi, dan bagaimana anime diproduksi, termasuk animator, sketsa, dll. Saya melihat jumlah besar penayangan yang diperoleh situs web dan profil saat menganalisis animasi anime terkenal. Namun, ini adalah area yang tidak saya pahami. Ketika kami membawa sesuatu ke sini, itu adalah ketika itu sedang dibahas oleh seseorang yang memahami subjek. Rupanya, ini bukan kasus TikToker.</p><p><br /></p><p>Membandingkan Anime Jujutsu Kaisen vs Manga. Seorang TikToker bernama "theabsurdistotaku" baru-baru ini memposting video yang menjadi viral di Twitter, dan alasannya tidak bagus. Rupanya, dia memberikan informasi yang salah tentang animasi Jujutsu Kaisen 2. Dia pada dasarnya membuat video membandingkan adegan dari manga dan anime Jujutsu Kaisen 2 dan mempertanyakan mengapa MAPPA mengubah "panel ikonik" dari manga ke anime.</p><p><br /></p><p>Pertama, mari kita lihat beberapa perbandingan antara adegan dari anime dan manga Jujutsu Kaisen?</p><p><br /></p><p>Dari beberapa komentar yang saya lihat di internet, orang lebih menyukai versi manga, menemukan panelnya lebih indah dan "ikonik" dibandingkan dengan anime.</p><p><br /></p><p>Ini adalah perbandingan di mana, menurut saya, anime menjadi jauh lebih baik daripada manga. Jadi, itu bervariasi; beberapa adegan terlihat lebih baik di anime, dan yang lainnya di manga, tetapi itu adalah kasus dengan mayoritas anime.</p><p><br /></p><p>Kimetsu no Yaiba adalah kasus di mana, setidaknya menurut saya, anime mengalahkan manga dalam hal visual.</p><p><br /></p><p>TikToker mengklaim MAPPA menggunakan AI di Jujutsu Kaisen 2.</p><p><br /></p><p>Nah, seperti yang disebutkan di atas, ada TikToker bernama theabsurdistotaku yang membuat video "menanggapi" mengapa MAPPA mengubah panel-panel "ikonik" tersebut di Jujutsu Kaisen.</p><p><br /></p><p>Dalam videonya, theabsurdistotaku mengklaim bahwa MAPPA menggunakan AI untuk membuat animasi Jujutsu Kaisen 2. Dia menunjukkan beberapa perbandingan antara adegan dari anime dan manga, dan dia mengklaim bahwa adegan dari anime terlihat lebih baik karena mereka telah ditingkatkan oleh AI.</p><p><br /></p><p>Namun, klaim theabsurdistotaku tidak berdasar. Tidak ada bukti bahwa MAPPA menggunakan AI untuk membuat animasi Jujutsu Kaisen 2. Faktanya, MAPPA telah membantah klaim tersebut.</p><p><br /></p><p>Dalam sebuah pernyataan, MAPPA mengatakan bahwa mereka tidak menggunakan AI untuk membuat animasi Jujutsu Kaisen 2. Mereka mengatakan bahwa animasi dibuat oleh tim animator berbakat mereka, dan mereka tidak menggunakan perangkat lunak atau teknologi khusus apa pun.</p><p><br /></p><p>Klaim theabsurdistotaku hanyalah spekulasi. Tidak ada bukti untuk mendukung klaimnya, dan MAPPA telah membantahnya.</p><p><br /></p><p>Namun secara keseluruhan menurut saya,kualitas animasi Jujutsu Kaisen musim 2 telah mendapat pujian dari penggemar dan kritikus di seluruh dunia. Animasi tersebut digambarkan sebagai detail, dinamis, dan penuh aksi. MAPPA, studio yang memproduksi anime tersebut, telah menggunakan berbagai teknik untuk membuat animasi yang terlihat begitu baik, termasuk animasi 2D tradisional, CGI, dan animasi 3D. Hasilnya adalah anime yang terlihat sangat realistis dan hidup.</p><p><br /></p><p>Salah satu aspek animasi yang paling dipuji adalah adegan aksinya. Adegan aksinya dianimasikan dengan sangat baik dan penuh detail. Setiap gerakan karakter terlihat mulus dan realistis, dan efeknya sangat mengesankan. Adegan aksinya juga sangat intens dan menegangkan, dan mereka benar-benar membuat penonton terlibat dalam aksinya.</p><p><br /></p><p>Selain adegan aksinya, animasi Jujutsu Kaisen musim 2 juga dipuji karena desain karakternya. Karakternya dirancang dengan sangat detail dan memiliki kepribadian yang kuat. Desain karakternya juga sangat konsisten dengan manga, yang merupakan hal yang penting bagi banyak penggemar.</p><p><br /></p><p>Secara keseluruhan, kualitas animasi Jujutsu Kaisen musim 2 sangat mengesankan. Animasi tersebut merupakan salah satu faktor yang membuat anime tersebut menjadi begitu populer.</p><p><br /></p>Storylandhttp://www.blogger.com/profile/09727742521182395991noreply@blogger.com0Bandung Electronic Center, Tamansari, Bandung Wetan, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9067858 107.6096128-35.217019636178847 72.4533628 21.403448036178844 142.76586279999998tag:blogger.com,1999:blog-6746663243062867141.post-26542021073764501802023-08-09T21:02:00.004+07:002023-08-09T21:05:36.214+07:005 Fakta Menarik Gear 5 Luffy yang Terinspirasi oleh Tom and Jerry<h2 style="text-align: left;"> 5 Fakta Menarik Gear 5 Luffy yang Terinspirasi oleh Tom and Jerry</h2><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-e10dc66ec70486af0244c470e5623412" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="5 Fakta Menarik Gear 5 Luffy yang Terinspirasi oleh Tom and Jerry" border="0" data-original-height="602" data-original-width="602" src="https://qph.cf2.quoracdn.net/main-qimg-e10dc66ec70486af0244c470e5623412" title="5 Fakta Menarik Gear 5 Luffy yang Terinspirasi oleh Tom and Jerry" /></a></div><br /><div><br /></div><div>5 Fakta Menarik Gear 5 Luffy yang Terinspirasi oleh Tom and Jerry - Ya, ada beberapa adegan dalam Gear 5 Luffy yang terinspirasi dari Tom and Jerry. Misalnya, ketika Luffy menggunakan kemampuannya untuk membengkokkan realitas, dia membuat Kaido berubah menjadi kucing dan tikus. Ini mirip dengan bagaimana Tom dan Jerry sering mengubah satu sama lain menjadi hewan yang berbeda. Selain itu, gaya bertarung Luffy juga terinspirasi dari Tom and Jerry. Dia menggunakan gerakan yang cepat dan lucu, dan dia sering menggunakan lingkungan untuk keuntungannya. Ini mirip dengan bagaimana Tom dan Jerry sering menggunakan lingkungan untuk bertarung satu sama lain.</div>
<style>
img.recent_thumb {padding:1px;width:72px;height:72px;border:0; float:left;margin:0 10px 5px 1px;}.recent_posts_with_thumbs {float: right;width: 100%;min-height: 72px;margin: 5px 10px 5px 0px;padding: 0;font-size:12px;}ul.recent_posts_with_thumbs li {padding-bottom:5px;padding-top:5px;min-height:72px;}.recent_posts_with_thumbs a {text-decoration:none;}.recent_posts_with_thumbs strong {font-size:10px;} </style>
<script>
function showrecentpostswiththumbs(json) {document.write('<ul class="recent_posts_with_thumbs">'); for (var i = 0; i < numposts; i++) {var entry = json.feed.entry[i];var posttitle = entry.title.$t;var posturl;if (i == json.feed.entry.length) break;for (var k = 0; k < entry.link.length;k++){
if(entry.link[k].rel=='replies'&&entry.link[k].type=='text/html'){var commenttext=entry.link[k].title;var commenturl=entry.link[k].href;}
if (entry.link[k].rel == 'alternate') {posturl = entry.link[k].href;break;}}var thumburl;try {thumburl=entry.media$thumbnail.url;}catch (error)
{
s=entry.content.$t;a=s.indexOf("<img");b=s.indexOf("src=\"",a);c=s.indexOf("\"",b+5);d=s.substr(b+5,c-b-5);if((a!=-1)&&(b!=-1)&&(c!=-1)&&(d!="")){
thumburl=d;} else thumburl='http://lh4.ggpht.com/_IjrRiI_bVb0/TOCYn1fMjII/AAAAAAAAF24/5Fvv-HJqh74/loading-2.gif';
}
var postdate = entry.published.$t;var cdyear = postdate.substring(0,4);var cdmonth = postdate.substring(5,7);var cdday = postdate.substring(8,10);var monthnames = new Array();monthnames[1] = "Jan";monthnames[2] = "Feb";monthnames[3] = "Mar";monthnames[4] = "Apr";monthnames[5] = "May";monthnames[6] = "Jun";monthnames[7] = "Jul";monthnames[8] = "Aug";monthnames[9] = "Sep";monthnames[10] = "Oct";monthnames[11] = "Nov";monthnames[12] = "Dec";document.write('<li class="clearfix">');
if(showpostthumbnails==true)
document.write('<img class="recent_thumb" src="'+thumburl+'"/>');
document.write('<b><a href="'+posturl+'" target ="_top">'+posttitle+'</a></b><br>');
if ("content" in entry) {
var postcontent = entry.content.$t;}
else
if ("summary" in entry) {
var postcontent = entry.summary.$t;}
else var postcontent = "";
var re = /<\S[^>]*>/g;
postcontent = postcontent.replace(re, "");
if (showpostsummary == true) {
if (postcontent.length < numchars) {
document.write('<i>');
document.write(postcontent);
document.write('</i>');}
else {
document.write('<i>');
postcontent = postcontent.substring(0, numchars);
var quoteEnd = postcontent.lastIndexOf(" ");
postcontent = postcontent.substring(0,quoteEnd);
document.write(postcontent + '...');
document.write('</i>');}
}
var towrite='';var flag=0;
document.write('<br><strong>');
if(showpostdate==true) {towrite=towrite+monthnames[parseInt(cdmonth,10)]+'-'+cdday+' - '+cdyear;flag=1;}
if(showcommentnum==true)
{
if (flag==1) {towrite=towrite+' | ';}
if(commenttext=='1 Comments') commenttext='1 Comment';
if(commenttext=='0 Comments') commenttext='No Comments';
commenttext = '<a href="'+commenturl+'" target ="_top">'+commenttext+'</a>';
towrite=towrite+commenttext;
flag=1;
;
}
if(displaymore==true)
{
if (flag==1) towrite=towrite+' | ';
towrite=towrite+'<a href="'+posturl+'" class="url" target ="_top">Read more»»</a>';
flag=1;
;
}
document.write(towrite);
document.write('</strong></li>');
if(displayseparator==false)
if (i!=(numposts-1))
document.write('<hr color="#d9f1fa" size=0.5>');
}document.write('</ul>');
}
</script>
<script>
var numposts = 5;var showpostthumbnails = true;var displaymore = false;var displayseparator = true;var showcommentnum = false;var showpostdate = false;var showpostsummary = true;var numchars = 100;
</script><script src="https://www.egagology.web.id/feeds/posts/default/-/wibu%20kb?orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentpostswiththumbs">
</script><div class="clear"/></div>
<p><br /></p><p>Eiichiro Oda, penulis One Piece, telah menyatakan bahwa dia terinspirasi oleh Tom and Jerry saat menciptakan Gear 5 Luffy. Dia mengatakan bahwa dia menyukai humor dan kejenakaan dalam Tom and Jerry, dan dia ingin memasukkan unsur-unsur itu ke dalam One Piece. Oda juga mengatakan bahwa dia ingin membuat Gear 5 Luffy menjadi kekuatan yang kuat, tetapi juga lucu.</p><p>* Nama "Gear 5" adalah referensi ke gaya animasi rubber hose yang digunakan dalam Tom and Jerry.</p><p>* Gaya bertarung Luffy yang cepat dan lucu terinspirasi dari Tom and Jerry.</p><p>* Luffy sering menggunakan lingkungan untuk keuntungannya, seperti yang dilakukan Tom and Jerry.</p><p>* Luffy memiliki kemampuan untuk membengkokkan realitas, yang mirip dengan bagaimana Tom dan Jerry sering mengubah satu sama lain menjadi hewan yang berbeda.</p><p>* Luffy sering menggunakan humor dan kejenakaan dalam pertarungannya, seperti yang dilakukan Tom and Jerry.</p><p><br /></p><p>Gear 5 adalah bentuk terbaru dari buah iblis Gomu Gomu no Mi yang dimakan oleh Monkey D. Luffy. Gear 5 pertama kali muncul di manga One Piece chapter 1044, saat Luffy bertarung melawan Kaido di Onigashima.</p><p><br /></p><p>Gear 5 memungkinkan Luffy untuk memanipulasi dan mengubah lingkungannya sesuai dengan keinginannya. Dia juga dapat membuat tubuh dan pakaiannya menjadi karet, yang membuatnya menjadi lebih kuat dan fleksibel.</p><p><br /></p><p>Gear 5 sangat kuat, dan Luffy telah menggunakan kekuatannya untuk mengalahkan Kaido, salah satu Yonko. Gear 5 juga memungkinkan Luffy untuk terbang, yang memberinya mobilitas yang lebih besar.</p><p><br /></p><p>Gear 5 adalah kekuatan yang sangat besar, dan Luffy masih dalam proses untuk mempelajari cara menggunakan kekuatannya. Namun, Gear 5 telah menjadikan Luffy salah satu karakter terkuat di dunia One Piece.</p><p><br /></p><p>Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Gear 5:</p><p><br /></p><p>* Gear 5 adalah bentuk kebangkitan dari buah iblis Gomu Gomu no Mi.</p><p>* Gear 5 memungkinkan Luffy untuk memanipulasi dan mengubah lingkungannya sesuai dengan keinginannya.</p><p>* Gear 5 sangat kuat, dan Luffy telah menggunakan kekuatannya untuk mengalahkan Kaido, salah satu Yonko.</p><p>* Gear 5 memungkinkan Luffy untuk terbang, yang memberinya mobilitas yang lebih besar.</p><p>* Luffy masih dalam proses untuk mempelajari cara menggunakan kekuatannya.</p>
<div class="npf_row"><figure class="tmblr-full" data-orig-height="522" data-orig-width="653"><img src="https://64.media.tumblr.com/64a528acd1b6f78ddadd6f45f94a4d2b/6dea54e0d91c10f0-cf/s540x810/2c3e23ef6a73c3480a3a7b8a3709fbb4a1cfd968.png" data-orig-height="522" data-orig-width="653" srcset="https://64.media.tumblr.com/64a528acd1b6f78ddadd6f45f94a4d2b/6dea54e0d91c10f0-cf/s540x810/2c3e23ef6a73c3480a3a7b8a3709fbb4a1cfd968.png 653w" sizes="(max-width: 653px) 100vw, 653px"></figure>
</div>
<div class="npf_row"><figure class="tmblr-full" data-orig-height="522" data-orig-width="653"><img src="https://64.media.tumblr.com/f097672d8d9d2d099dd573f736c7c166/6dea54e0d91c10f0-ca/s540x810/0af2d88f3b78d823d251906742b35995239c5979.png" data-orig-height="522" data-orig-width="653" srcset="https://64.media.tumblr.com/f097672d8d9d2d099dd573f736c7c166/6dea54e0d91c10f0-ca/s540x810/0af2d88f3b78d823d251906742b35995239c5979.png 653w" sizes="(max-width: 653px) 100vw, 653px"></figure>
</div>
<div class="npf_row"><figure class="tmblr-full" data-orig-height="522" data-orig-width="653"><img src="https://64.media.tumblr.com/363bdaa95fbf8be5318f62b51ad1da68/6dea54e0d91c10f0-49/s540x810/0895935f9b2bd73b6e4048f324cca3cee2aac3e0.png" data-orig-height="522" data-orig-width="653" srcset="https://64.media.tumblr.com/363bdaa95fbf8be5318f62b51ad1da68/6dea54e0d91c10f0-49/s540x810/0895935f9b2bd73b6e4048f324cca3cee2aac3e0.png 653w" sizes="(max-width: 653px) 100vw, 653px"></figure>
</div>
<div class="npf_row"><figure class="tmblr-full" data-orig-height="522" data-orig-width="653"><img src="https://64.media.tumblr.com/cb4c5519d17ff2a28556d5b2ba0bf497/6dea54e0d91c10f0-19/s540x810/02a1f6f58552000ef566c6bf583b19deaa9a5f24.png" data-orig-height="522" data-orig-width="653" srcset="https://64.media.tumblr.com/cb4c5519d17ff2a28556d5b2ba0bf497/6dea54e0d91c10f0-19/s540x810/02a1f6f58552000ef566c6bf583b19deaa9a5f24.png 653w" sizes="(max-width: 653px) 100vw, 653px"></figure>
</div>
<div class="npf_row"><figure class="tmblr-full" data-orig-height="522" data-orig-width="653"><img src="https://64.media.tumblr.com/6bca319e7b870b5c5346ffa86fce2f6f/6dea54e0d91c10f0-16/s540x810/8f702fb2d268fc2d310910d150d87de540f0dfe0.png" data-orig-height="522" data-orig-width="653" srcset="https://64.media.tumblr.com/6bca319e7b870b5c5346ffa86fce2f6f/6dea54e0d91c10f0-16/s540x810/8f702fb2d268fc2d310910d150d87de540f0dfe0.png 653w" sizes="(max-width: 653px) 100vw, 653px"></figure>
</div>
<div class="npf_row"><figure class="tmblr-full" data-orig-height="522" data-orig-width="653"><img src="https://64.media.tumblr.com/92cecddb7bf71519da8f9c5c8aee80a1/6dea54e0d91c10f0-4e/s540x810/c6993a4613dab29be7adb372906466dad495958f.png" data-orig-height="522" data-orig-width="653" srcset="https://64.media.tumblr.com/92cecddb7bf71519da8f9c5c8aee80a1/6dea54e0d91c10f0-4e/s540x810/c6993a4613dab29be7adb372906466dad495958f.png 653w" sizes="(max-width: 653px) 100vw, 653px"></figure>
</div>Storylandhttp://www.blogger.com/profile/09727742521182395991noreply@blogger.com0Bandung Electronic Center, Tamansari, Bandung Wetan, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia-6.9067858 107.6096128-35.217019636178847 72.4533628 21.403448036178844 142.76586279999998